PT Astra International Tbk (ASII) sudah mengumumkan laporan kinerja semester I 2017 ini, laba bersih sebesar Rp 9,35 triliun, naik 31% dibanding periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 7,11 triliun. Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto juga menginformasikan pendapatan bersih konsolidasi Grup selama periode ini meningkat 11% menjadi Rp 98 triliun, seiring dengan peningkatan kontribusi pendapatan dari sebagian besar segmen bisnisnya.
Yang menarik, terjadi dinamika yang positif dari segmen bisnis Infrastruktur dan Logistik milik Group Astra. Dilaporkan, laba bersih segmen infrastruktur dan logistik Grup menurun sebesar 3% menjadi Rp67 miliar, sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari dimulainya ruas jalan tol Cikopo-Palimanan serta pendapatan yang lebih rendah dari bisnis penyedia air bersih.
PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol yang mengoperasikan jalur Tangerang-Merak sepanjang 72 kilometer (km), yang 79,3% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatat peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 5% menjadi 12 juta kendaraan. Pembangunan konstruksi ruas jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 41 km, yang seluruhnya dimiliki Perseroan dan telah mulai beroperasi sepanjang 20 km, terus berlanjut. Ruas jalan tol Semarang-Solo sepanjang 73 km, yang 25% sahamnya dimiliki Grup, telah mulai beroperasi sepanjang 23 km.
Pada Januari 2017, Grup menuntaskan akuisisi awal kepemilikan 40% atas PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), pemilik 45% saham operator ruas jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 km, dan selanjutnya telah menyetujui untuk mengakuisisi sisa kepemilikan sebesar 60% di BUS. Berikut dengan kepemilikan 40% dari ruas jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11 km dan kepemilikan 25% dari ruas jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 40 km, dimana keduanya merupakan proyek greenfield, total kepemilikan jalan tol Grup secara keseluruhan menjadi 353 km.
PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih yang melayani wilayah barat Jakarta mencatat penurunan penjualan volume air bersih sebesar 2% menjadi 38 juta meter kubik.
PT Serasi Autoraya (SERA) mengalami kenaikan laba bersih sebesar 82% menjadi Rp40 miliar, disebabkan oleh kenaikan marjin kontrak sewa mobil dan bisnis logistik, meskipun terjadi penurunan sebesar 2% atas jumlah kontrak sewa kendaraan di bisnis rental kendaraan.