Bagi anak muda yang sedang akan memulai bisnis, Jos Soetomo bisa menjadi salah satu inspirasi. KISAH SUKSES DAN KIAT BISNIS Jos Soetomo bisa menjadi pelecut semangat kalangan anak muda yang ingin memulai usaha dengan modal minimal. Lebih dari itu, sisi perjalanan kehidupannya juga menarik disimak dan menunjukkan bahwa hidup bukan sekedar mencari uang. Pemilik Group Sumber Mas dan Group Senyiur ini juga tipikal pengusaha yang mau berbagi ke sesama.
Jos Soetomo adalah sosok yang ramah dan cukup extrovert. Dalam sebuah forum pengusaha yang berisi para tokoh pengusaha misalnya, ia tetap menonjol dan suaranya didengarkan. Penulis pernah melihat sendiri dalam rapat Asosiasi Pengusaha Pengolahan Perhutanan paska 1998, di sebuah forum di Gedung Manggala Senayan Jakarta, ia banyak memberikan masukan-masukan dalam forum diskusi dan suaranya sangat didengar oleh kalangan pengusaha lain.
Kiat sukses Jos Soetomo Sumber Mas |
Lahir dan dibesarkan di Desa Senyiur, Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur, Jos Soetomo adalah pengusaha keturunan Tionghoa yang gigih dalam bekerja dan merintis bisnis. Karena lahir di Desa Senyiur pula maka group bisnisnya sering disebut Group Senyiur, atau ada juga yang menyebutnya sebagai Group Sumber Mas. Maklum, Jos memang dikenal sebagai pengusaha di bidang pengolahan kayu kelas besar yang diawali dari mendirikan PT Sumber Mas. Ia memulai bisnisnya dari nol, namun ia kini termasuk Top 200 pengusaha terkaya Indonesia.
Sejak muda Jos memang sangat aktif menjalin pergaulan luas dengan banyak pihak dengan berbagai latarbelakang. Kemampuan networkingnya sangat baik. Orangnya supel dalam bergaul. Ia akan menjawab kepada orang yang menyapanya meski tidak kenal sebelumnya. Sosoknya yang ramah dan mudah dalam pergaulan memudahkannya dalam mencari peluang bisnis.
Tak heran bila ia di saat masih muda juga mendapatkan peluang mengolah produk kehutanan dan mendapatkan konsesi. Ia mendirikan PT Sumber Mas, di bidang pengolahan perkayuan, antara lain menjadi produsen dan eksportir plywood. Di bisnis perkayuan, ia antara lain mengelola entitas perusahaan perkayuan seperti PT Kayan River Industries Plywood (KRIP), PT Meranti Sakti Indah Plywood (MSIP), PT Meranti Sakti Indonesia (MSI), PT Dirga Rimba, dan PT Estetika Rimba. Di bisnis perkayuan ia belajar dari yang tidak tahu sama sekali menjadi paham seluk-beluk industrinya dan pemasaran ekspor-nya.
- 9 Alasan kenapa banyak yang pilih buka bisnis sendiri setelah lulus kuliah
- Inilah Rahasia Sukses Pemasaran Kosmetik MS Glow
- Siapa Sebenarnya Musa Rajecksjah, pengusaha yang Wagub Sumut?
Setelah industri perkayuan mengalami tantangan berat dari berbagai faktor, ia juga melebarkan sayab bisnis, melakukan diversifikasi bisnis. Diantaranya, ia membangun hotel bintang lima yang sangat dikenal di Kaltim, yakni Hotel Gran Senyiur di Balikpapan dan Bumi Senyiur di Samarinda. Bahkan juga mendirikan Hotel Royal Senyiur di kaki Gunung Welirang, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Jos juga mengembangkan beberapa proyek properti di Samarinda dan beberapa daerah di Kaltim. Ia punya bisnis developer perumahan di Samarinda dan Balikpapan, yakni PT Sendawar Indah Permai dan PT Karang Joang Estate di Balikpapan. Bisnisnya banyak yang kini dikelola anak-anaknya.
Setelah usianya makin menua, Jos juga aktif di kegiatan sosial, dan menggeluti bisnis yang banyak mengandung nilai sosial seperti bidang pendidikan dan membangun rumah sakit.
Banyak falsafah hidup yang menarik dari Jos Soetomo. Antara lain sifat berbaginya yang kuat. Ia banyak melakukan derma bagi wilayah sekitarnya. “Harta itu ibarat darah. Uang jangan disimpan, sebentar lagi saya juga kembali ke Beliau (Alloh),”.
Ia tak ingin sekedar menjadi orang kaya, tapi keluarga kaya. Karena, orang kaya itu seperti pohon rengas. Besar dan gatal. “Tapi kalau keluarga kaya itu, seperti pohon beringin, siapapun aman, bisa berteduh,” katanya lagi.
Jos Soetomo yang mualaf ini juga aktif mendirikan masjid sebagai pusat peribadatan di Kaltim. Ia misalnya sudah memprakarsai pendirian empat Masjid Muhammad Cheng Ho di Kalimantan Timur, termasuk di Kota Samarinda. Masjid berarsitektur Tionghoa ini memang didirikan dan dibangun di atas lahan Yayasan Sumber Mas Group, yang dipimpin Jos Soetomo.
Dalam mengembangkan dan menjalankan bisnisnya, ia menjalankan prinsip “Bismillah… Dengan bismillah… kita harus menyadari, semua itu (prestasi) karena bantuan Alloh,” ujarnya.
Ia juga selalu teringat pesan Tuhan, “lain syakartum laaziidannakum, wa lain kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid“. Artinya, “Jika kamu bersyukur akan nikmat yang Aku berikan kepada-Mu, niscaya akan Aku tambah nikmat tersebut kepadamu, namun jika kamu kufur akan nikmat-Ku, ingatlah bahwa azab-Ku sangat pedih”. Jadi, semua ia jalani dengan penuh syukur.
Bagi Jos, masyarakat adalah bagian dari keluarga kita. Ia berpesan ke kalangan anak muda. “Apapun yang kita kerjakan ini, kalau kalian ikhlas, jangan takut. Tuhan dan alam akan mendengar!”.