Jasa kontraktor selalu dibutuhkan, dimanapun dan kapanpun. Perusahaan membutuhkan jasa dari pihak lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, sehingga butuh pihak lain yang membantu mengerjakannya. Dari sana muncullah kebutuhan jasa kontraktor. Namun untuk sukses di bisnis ini butuh pengetahuan dan pengalaman. Anda perlu semakin banyak mencari ilmu dari banyak sumber tentang KIAT SUKSES KONTRAKTOR DAN EPC.
Jasa kontraktor itu sendiri bukan hanya untuk pekerjaan fisik seperti membangun gedung, jembatan, kilang minyak, pabrik, storage, bendungan, atau tower menara listrik dan telekomunikasi, namun bidang apa saja butuh kontraktor. Termasuk jasa juga demikian. Terkadang sebuah lembaga butuh jasa kontraktor riset, pengembangan, marketing, distribusi, dan sebagainya. Hanya saja memang, selama ini kontraktor lebih banyak dikaitkan dengan pekerjaan fisik, di Indonesia khususnya.
Banyak sekali peluang kontraktor pembangunan fisik yang bisa digarap. Intinya, bila Anda punya rekan yang sedang melakukan suatu pekerjaan yang besar, anda bisa berkata ke rekan Anda itu “Bolehkah saya bantu untuk mengerjakan bagian yang ini, atau seluruh bagian?!”. Maka disitu Anda sudah mulai menawarkan diri sebagai kontraktor. Yang membedakan, jasa kontraktor butuh lingkup pekerjaan yang jelas, diikuti dengan agreement kontrak yang jelas, termasuk step penyelesaian pengerjaan proyek, teknis pembayaran dan pinalti bila tidak sesuai kontrak.
Salah satu peluang di bisnis kontraktor ialah bisnis kontraktor EPC. EPC singkatan dari istilah Engineering-Procurement-Construction. EPC merupakan salah satu tahapan dalam suatu proyek konstruksi. Engineering adalah tahap desain perencanaan, Procurement adalah tahap pengadaan barang dan jasa, dan Construction adalah tahap pelaksanaan konstruksi.
Bisa dijelaskan disini, dalam membangun suatu industri biasanya diawali dengan perancangan proses dan estimasi keperluan sumber daya serta biaya untuk mencapai suatu kapasitas produksi tertentu. Setelah diperoleh rancangan dan estimasi yang sesuai, maka kemudian dilakukan pengadaan barang dan sumber daya lainnya sebagai bahan baku pembangunan industri. Jika barang dan sumber daya lain sudah tersedia, kemudian dilakukan langkah berikutnya, yaitu proses konstruksi bangunan beserta alatnya dapat dilakukan. Perusahaan yang menangani perancangan, pengadaan, dan konstruksi ini sering disebut juga dengan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) Company.
- Banyak Investor Asing Cari Mitra Lokal, Siap Tanam Uang Modal Di Bidang-Bidang Bisnis Ini
- 10 Kiat Sukses IPO: Strategi Efektif untuk Pemegang Saham dan Manajemen
Sistem EPC dipakai hampir sebagian besar proyek konstruksi yang “tidak biasa”, misalnya pada Industri Migas, Pembangkit Tenaga Listrik & Energi, Pertambangan, dan jenis industri berat lainnya. Sementara proyek yang kita anggap sebagai proyek biasa yaitu berbagai jenis bangunan gedung dan industri skala kecil ngga perlu menggunakan sistem EPC, malah bisa bikin susah.
Dalam proyek konstruksi itu sendiri, biasanya dibagi dua tahapan. Yakni Perencanaan dan Pelaksanaan. Perencanaan biasanya dilakukan oleh perusahaan tersendiri, yakni perusahaan Konsultan Perencana. Di Indonesia banyak sekali perusahaan yang khusus bergerak di bidang ini. Lalu, untuk pelaksanan dilakukan oleh Kontraktor. Karena pelaksanaannya dilakukan oleh Kontraktor, maka pengadaan barangnya (Procurement) juga dilakukan oleh Kontraktor. Kalo diperlukan, Kontraktor kadang menyerahkan beberapa sub pekerjaan kepada Sub-Contractor (biasanya kita istilahkan SubCon). Makanya hampir semua perusahaan Kontraktor ada bagian Procurementnya.
Tapi, ada juga pada skala proyek tertentu (biasanya skala menengah ke bawah), Perencanaan dan Pelaksanaan dilakukan oleh satu pihak (biasanya Kontraktor). Sistem ini biasanya disebut dengan Design and Build. Jadi desain, pengadaan barang/jasa, dan konstruksi dilakukan oleh satu Kontraktor. Proyek-proyek EPC pada umumnya dikerjakan dengan pola Design & Build. Tapi karena skala proyek EPC itu sangat besar, maka tim yang terlibat di dalamnya juga sangat banyak. Dari mulai tim Process Engineering, Mechanical Engineering, Piping Engineering, Electrical & Instrumentation Engineering, Civil Engineering, dll. Bahkan terkadang dibagi tim kontraktor khusus Architecture, Civil, Structure, Underground, HVAC, dll.
Pada bisnis kontraktor bangunan pun bisa dibagi dalam tim-tim, tergantung kompleksitas pekerjaannya, skala pekerjaannya. Demikian juga dalam proyek telekomunikasi, pembangunan power plant, gudang, pabrik, storage.
Nah, agar sukses di bisnis kontraktor untuk jangka panjang, sangat penting untuk menjaga nama baik agar Anda bisa bertahan lama di industri ini. Kalau anda punya cacat, misalnya Anda tidak menyelesaikan pekerjaan yang dipercayakan ke Anda sementara sebagian uang proyek sudah anda terima, maka bersiap-siaplah untuk tamat kiprah bisnis anda di bidang kontraktor. Kontraktor pada intinya adalah bisnis jasa, sehingga nyawanya tergantung kepercayaan dari si pemberi pekerjaan.
Agar Sukses Berbisnis Kontraktor, Anda perlu menjalankan hal-hal berikut ini:
1. Memulai Dari Skala pekerjaan kecil untuk melatih kompetensi dan menambah portofolio
Kita perlu mencari pengalaman dan membangun track record untuk menjalankan bisnis kontraktor. Kalau masih di awal perintisan, terima saja bila ada pekerjaan walaupun kecil. Jadikan ia sebagai showroom yang bagus, track record agar bisa menjadi sumber referal. Dengan punya pengalaman dan portofolio mengerjakaan sejumlah proyek, walapun kecil, akan lebih percaya diri untuk meminta proyek yang lebih besar. Anda juga sudah punya bukti bahwa bisa melakukannya. Anda bisa tunjukkan ke proyek-proyek yang sudah anda kerjakan. Makanya, di awal perintisan, jangan mengambil margin untung yang besar dulu. Yang penting dipercaya dulu. Yang penting punya basis market dulu.
2. Perluaslah hubungan relationship dengan banyak pihak yang terkait. Banyak bergaul dengan komunitas terkait.
Network is almost everything. Bisnis itu datangnya dari network dan relasi-relasi lama maupun baru. Tidak ada jalan lain, kalau mau sukses, perbanyaklah network dan teman. Mulailah membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Mulai dari pemasok, kontraktor lain, para prinsipal produk, klien, tokoh-tokoh bisnis dan politik, dan juga arsitek. Tunjukkan reputasi Anda dan perusahaan Anda, membangun keramahan namun juga bukan jual murahan. Seringlah melakukan Say Hello kepada mereka diwaktu-waktu tertentu hanya untuk menjaga hubungan baik.
3. Menyusun Rencana dan Target Bisnis
Sangat penting untuk menyusun rencana dan target-target bisnis agar bisnis kontraktor Anda berkembang. Jangan sekedar menggelinding saja. Rencanakan proyek yang akan dikerjakan, rencana pemasaran, rencana prospek, rencana pengembangan tim SDM, dll.
4. Bereskan dan lengkapi legalitas usaha dan perijinan
Hal ini tak bisa ditawar. Untuk menjadi seorang kontraktor yang sukses, tentu saja harus memiliki izin usaha yang lengkap. Terkadang tiap proyek butuh ijin yang berbeda, terkadang ada yang ribet dan ada yang lebih simple. Ikutin saja, karena itu memang menjadi kunci pintu masuk. Tanpa itu, tak akan mendapat proyek. Makanya, usahakan punya satu orang yang fokus mengurus perijinan. Soalnya bila yang cari bisnis juga harus mengurus perijinan menjadi tidak fokus.
- Belajar Dari Jos Soetomo, pengusaha sukses asal Kaltim
- Sejumlah Investor Asing Cari Mitra Lokal Untuk Merintis
- Cari perusahaan yang berjalan baik untuk diakuisisi sahamnya
- Cara-Cara Efektif Untuk Melakukan Efisiensi Perusahaan
5. Memiliki hubungan yang baik dengan kalangan pemodal
Terkadang dan sering, proyek yang ditawarkan nilainya besar dan perusahaan kita tak punya uang untuk memodali mengerjakan proyek itu. Terutama untuk membeli bahan baku material, membayar sub kontraktor, membayar tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Sebab itu, penting bagi pebisnis kontraktor punya hubungan yang kuat dengan banyak bank dan investor yang siap membantu mendanai. Jangan sampai ada peluang besar, tapi hanya gigit jari karena tak bisa mengambilnya disebabkan tak punya modal.
6. Rapikan sistim administrasi dan pelaporan
Penting punya sistim administrasi dan pelaporan baik untuk kepentingan audit ataupun untuk kepentingan meminta dana ke bank dan investor. Kalau laporan rapi, maka investor akan percaya bahwa perusahaan ini dikelola dengan baik. Terkadang, perusahaan kontraktor di lapangan kerja dengan baik namun report administrasi jelek sehingga ketika ketemu investor dianggap perusahaan ini tidak profesional. Padahal masalahnya hanya di reportnya yang jadul dan berantakan. Sekarang ini banyak software pelaporan yang bagus dan GRATIS. Manfaatkan yang gratis-gratis itu. Tapi dampaknya sangat besar.
7. Terus Aktif Berpromosi
Agar perusahaan jasa kontraktor Anda makin dikenal, aktif berpromosi secara langsung dan tidak langsung adalah penting. Anda bisa promosi melalui media-media seperti majalah, brosur, media elektronik, surat kabar, situs perusahaan, dan secara online. Untuk melakukan promosi, sebaiknya buat lah iklan yang semenarik mungkin. Bisa juga melalui membuat banyak plang papan nama di tepi-tepi jalan strategis. Sehingga, orang-orang akan lebih tertarik pada track record perusahaan Anda dan mencoba untuk menjadi pelanggan jasa Anda.
8. Jaga Integritas
Integritas sangat sangat sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis Anda. Hindari sejauh-sejauhnya praktek tidak jujur, manipulasi barang, mengemplang uang dari pemberi pekerjaan dan tidak setia janji yang sudah dijanjikan di awal. Jangan sekali-kali melakukan fraud. Bisnis kontraktor adalah bisnis kepercayaan. Sekali punya noda setitik, bisa rusak susu sebelanga. Jaga kepercayaan dari mitra pemberi pekerjaan dengan menjaga integritas. Semoga bisnis kontraktor Anda sukses.