Strategi Gamaland Garap Bisnis Properti, Anak Usaha KPN Corp Ini Makin Aktif Di Properti

bintangbisnis

 

 
Salah satu konglomerasi lokal, Group GamaCorp atau KPN Corp, kini semakin aktif membidik peluang di bisnis properti. Group usaha yang awalnya hanya mengelola bisnis seperti agrobisnis dan trading komoditi sawit ini sekarang makin sibuk menggeluti bisnis properti melalui anak usahanya Gamaland. Sebelumnya Gamaland sukses menyelesaikan proyek mercusuar berupa Gama Tower, sebuah gedung tertinggi di Indonesia, berlokasi di bilangan Jl Rasuna Said, yang menggabungkan konsep perkantoran dan perkantoran (Hotel Westin). Gamaland dikabarkan menghabiskan fulus Rp 2 triliun untuk mendirikan Gama Tower tersebut.
Gamaland sendiri merupakan bagian dari Group GamaCorp yang dibangun kakak-beradik taipan dari Medan, Ganda Sitorus dan Martua Sitorus yang juga dikenal sebagai pengusaha papan atas di bidang perkebunan dan perdagangan minyak sawit. Didirikan sejak 2011, Gamaland merupakan bintang bisnis baru di bisni properti Indonesia, memiliki sejumlah properti, terutama di Indoonsia. Proyek yang dikembangkan meliputi kawasan industri skala besar, gedung perkantoran kelas atas, hotel-hotel terkenal dan kompleks perumahan mewah. Belakangan juga melakukan ekspansi ke pengembangan segmen real estat. Lalu, Gamaland sebelumnya juga sudah telah sukses menggarap sejumlah proyek besar di dalam dan luar negeri. Untuk dalam negeri, antara lain Menara Multivision di Jakarta dan Hotel JW Marriott di Medan. 
 
Ya, belakangan ini Gamaland makin aktif menggarak proyek properti, baik di bidang office tower maupun residendial. Misalnya membangun ARANDRA Residence, proyek yang mengusung konsep apartemen residensial dengan konsep tropical beach resort, terdiri dari lima tower, dengan total sekitar 1500 unit. ARANDRA Residence dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Manajemen proyek Gamaland disini dikelola oleh Jocelin Sitorus, President Director Gamaland. Untuk memasarkan unit-unit yang dijual, Gamaland menunjuk enam agen properti, yakni Era Peak, Harcourt Central, KR Property, LJ Hooker Indonesia, Ray White dan Urban Ace.
 
Gamaland sudah berani mengakuisisi proyek mangkrak dan membangunnya kembali menjadi properti hunian dengan nilai Rp 3,5 triliun. Proyek mangkrak tersebut adalah Sentosa Residences bekas garapan Bahama Group. Gamaland mengambilalih proyek di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tersebut dengan mahar Rp 600 miliar. Di luar itu, Gamaland juga bekerjasama dengan Group Ciputra untuk untuk merevitalisasi aset PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II Tanjung Morawa. Selain itu, kedua group ini akan membesut megaproyek seluas 14 hektar di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur yang akan dibangun 17 menara apartemen untuk kelas menengah ke bawah.
 

Yang terbaru, Gamaland juga dikabarkan membangun The Aviva Tower di London, Inggris. The Aviva Tower yang juga dikenal sebagai Helen’s akan diruntuhkan untuk memberi ruang bagi pencakar langit yang dirancang sebagai menara perkantoran tersebut. Pengembang akan membangun gedung setinggi 304 meter, sedikit lebih rendah dari bangunan The Shard di selatan Sungai Thames yang menjulang 309 meter. Group Gamaland memang mengembangkan properti di sejumlah negara, tak hanya di Indonesia.

 

Tampaknya, Gamacorp semakin meyakini bahwa mereka butuh bisnis properti sebagai penyeimbang bisnis mereka di bidang kelapa sawit untuk mengurangi berbagai resiko karena fluktuasi harga komoditi. Jangan taruh seluruh telur di satu keranjang!  
Share This Article