Perjalanan Sukses Sulaiman Al-Rajhi Membangun Bank Syariah Terbesar di Dunia

bintangbisnis

Sulaiman bin Abdul Aziz Al-Rajhi, seorang pengusaha terkemuka asal Arab Saudi, adalah salah satu pendiri Bank Al-Rajhi, yang kini dikenal sebagai bank syariah terbesar di dunia. Kisah suksesnya tidak hanya mencerminkan visi luar biasa dalam dunia perbankan Islam, tetapi juga mencerminkan perjalanan panjang yang penuh tantangan, ketekunan, dan semangat pengabdian terhadap prinsip-prinsip Islam. Sangat menarik menjelajahi latar belakang kehidupan Sulaiman Al-Rajhi, bagaimana ia membangun kerajaan bisnisnya, serta bagaimana Bank Al-Rajhi berkembang menjadi kekuatan global dalam perbankan syariah.

Latar Belakang dan Masa Kecil Sulaiman Al-Rajhi

Sulaiman Al-Rajhi lahir pada tahun 1920 di wilayah Al-Qassim, Arab Saudi, dalam keluarga yang sederhana. Keluarga Al-Rajhi tidak memiliki banyak kekayaan, tetapi mereka terkenal dengan semangat kerja keras dan dedikasi terhadap nilai-nilai agama Islam. Keluarga Al-Rajhi adalah pengikut ajaran Islam yang taat, dan nilai-nilai ini kelak memainkan peran penting dalam bagaimana Sulaiman membangun bisnisnya di masa depan. Ayahnya bekerja sebagai petani kecil, dan dari sinilah Sulaiman belajar tentang pentingnya kerja keras dan pengelolaan keuangan yang bijak sejak usia dini.

Pendidikan formal Sulaiman tidak begitu menonjol dibandingkan dengan para pengusaha modern lainnya. Ia tidak memiliki gelar akademis dari universitas-universitas ternama dunia, tetapi pendidikan agama dan pengalamannya dalam dunia bisnis yang ia peroleh sejak muda memberinya dasar yang kuat dalam menjalani kehidupan dan kariernya. Ia belajar berdagang dari usia dini, membantu keluarganya dalam bisnis kecil, dan inilah yang memupuk minatnya dalam dunia perdagangan dan perbankan.

Awal Karier dan Bisnis Sebelum Mendirikan Bank

Sebelum merambah ke dunia perbankan, Sulaiman memulai kariernya sebagai pedagang kecil. Di masa mudanya, ia terlibat dalam perdagangan komoditas, terutama di sektor pertanian dan makanan. Bersama dengan saudara-saudaranya, Sulaiman Al-Rajhi memulai usaha pengiriman uang (remittance) yang melayani para peziarah yang datang ke Mekkah dan Madinah. Usaha ini, yang dikenal dengan istilah “hawala,” memberikan dasar penting bagi Sulaiman dalam memahami manajemen keuangan dan pergerakan uang lintas negara.

Pengalaman ini sangat berharga, terutama karena Arab Saudi pada masa itu sedang mengalami perubahan besar akibat penemuan minyak. Dengan semakin banyaknya pekerja asing yang datang ke negara tersebut, layanan pengiriman uang menjadi kebutuhan vital. Sulaiman dan saudara-saudaranya melihat peluang ini dan mulai membangun jaringan bisnis yang lebih besar, termasuk ekspansi ke bidang pertanian, real estate, dan perdagangan internasional.

Mendirikan Bank Al-Rajhi: Lika-Liku dan Jatuh-Bangun

Pada tahun 1957, Sulaiman dan keluarganya memutuskan untuk membentuk bank yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Inilah cikal bakal berdirinya Bank Al-Rajhi, yang kemudian menjadi institusi perbankan syariah terbesar di dunia. Pada saat itu, sistem perbankan tradisional di Arab Saudi didominasi oleh bank-bank konvensional yang beroperasi berdasarkan sistem bunga, yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sulaiman merasa bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk menyediakan solusi perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Mendirikan bank syariah bukanlah tugas yang mudah, terutama di era di mana sistem perbankan syariah masih dianggap sebagai hal baru dan eksperimental. Pada awalnya, Bank Al-Rajhi menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya kepercayaan dari sebagian besar masyarakat dan regulator terhadap konsep perbankan syariah. Sulaiman harus berjuang keras untuk meyakinkan bahwa perbankan syariah bukan hanya sesuai dengan hukum Islam, tetapi juga dapat menguntungkan secara ekonomi.

Keberhasilan Bank Al-Rajhi tidak terjadi dalam semalam. Sulaiman dan timnya harus melalui berbagai rintangan, termasuk kesulitan dalam mengembangkan produk perbankan syariah yang kompetitif dengan produk bank konvensional. Namun, melalui komitmen dan ketekunannya, Bank Al-Rajhi mulai meraih kesuksesan. Salah satu kunci keberhasilannya adalah kemampuannya untuk memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Strategi Sukses Sulaiman Al-Rajhi dalam Membangun Bank

Sulaiman Al-Rajhi dikenal dengan gaya manajemen yang pragmatis dan inovatif. Beberapa strategi yang ia terapkan dalam membangun Bank Al-Rajhi adalah:

Ketaatan pada Prinsip Syariah: Salah satu fondasi utama dari Bank Al-Rajhi adalah komitmennya untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah Islam dalam setiap aspek bisnisnya. Sulaiman memastikan bahwa semua transaksi di banknya sesuai dengan hukum Islam, termasuk larangan riba (bunga) dan spekulasi.

Fokus pada Pelayanan Pelanggan: Sulaiman selalu menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. Ia memahami bahwa bank yang sukses adalah bank yang dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan baik. Oleh karena itu, Bank Al-Rajhi terus berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, seperti pembiayaan syariah dan kartu kredit berbasis syariah.

Ekspansi yang Terencana: Sulaiman tidak terburu-buru dalam memperluas jangkauan Bank Al-Rajhi. Ia memilih untuk memperkuat posisinya di pasar domestik terlebih dahulu sebelum berekspansi ke pasar internasional. Setelah membangun reputasi yang kuat di Arab Saudi, Bank Al-Rajhi mulai berekspansi ke negara-negara lain, termasuk Malaysia dan Kuwait.

Inovasi Teknologi: Di bawah kepemimpinan Sulaiman, Bank Al-Rajhi menjadi salah satu bank syariah pertama yang mengadopsi teknologi modern dalam operasionalnya. Ini termasuk pengenalan layanan perbankan digital, ATM, dan sistem pembayaran online berbasis syariah.

Pemberdayaan Ekonomi Umat: Salah satu visi besar Sulaiman adalah pemberdayaan ekonomi umat Muslim melalui sistem perbankan yang adil dan transparan. Ia percaya bahwa perbankan syariah dapat menjadi alat yang kuat untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

 

Perkembangan  Al-Rajhi Bank Saat Ini

Hari ini, Bank Al-Rajhi telah tumbuh menjadi institusi keuangan global dengan aset lebih dari USD 125 miliar dan lebih dari 600 cabang di seluruh dunia. Bank ini tidak hanya menjadi pemimpin di sektor perbankan syariah, tetapi juga diakui sebagai salah satu bank paling stabil dan inovatif di dunia. Laporan terakhir menunjukkan bahwa Bank Al-Rajhi memiliki kinerja keuangan yang sangat kuat, dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan setiap tahun.

Pada tahun 2023, Bank Al-Rajhi dinobatkan sebagai bank syariah terbesar di dunia berdasarkan aset dan jangkauan globalnya. Bank ini terus memperkenalkan produk-produk inovatif yang sesuai dengan syariah, seperti pembiayaan mikro, investasi syariah, dan asuransi syariah (takaful). Selain itu, Bank Al-Rajhi juga berperan aktif dalam proyek-proyek infrastruktur besar di Timur Tengah, termasuk pembiayaan proyek perumahan dan energi terbarukan.

Warisan Sulaiman Al-Rajhi

Sulaiman Al-Rajhi dikenal bukan hanya sebagai pengusaha sukses, tetapi juga sebagai filantropis yang dermawan. Pada tahun 2011, ia mengumumkan bahwa sebagian besar kekayaannya akan disumbangkan untuk kegiatan amal melalui yayasan yang ia dirikan, Al-Rajhi Philanthropic Foundation. Yayasan ini fokus pada pendidikan, kesehatan, dan proyek-proyek sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin di Arab Saudi dan dunia Islam.

Kisah hidup Sulaiman Al-Rajhi adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip yang benar, seseorang dapat mencapai kesuksesan besar. Ia telah meninggalkan warisan yang luar biasa, baik dalam dunia bisnis maupun filantropi, yang akan terus menginspirasi generasi mendatang. Kisah Sulaiman Al-Rajhi mengajarkan kepada kita bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Strategi yang diterapkannya, seperti fokus pada prinsip syariah, inovasi teknologi, dan pemberdayaan ekonomi umat, adalah kunci suksesnya yang patut dicontoh oleh para pengusaha dan pemimpin bisnis di seluruh dunia.

Share This Article