Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, sejumlah investor asing berkomitmen menanamkan modalnya senilai USD400 juta atau sekira Rp5,2 triliun untuk mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia.
Komitmen tersebut diperoleh dalam kegiatan Manado International Conference on Tourism. Komitmen tersebut terdiri atas kerja sama bisnis antara perusahaan asing asal China dan perusahaan lokal untuk membangun hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, dan diving center senilai USD200 juta.
Selain itu, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) juga berencana memperluas investasi senilai USD200 juta untuk membangun cottage dan tempat wisata di Raja Ampat. “Selain itu, juga ditandatangani kerja sama antara Dalian Maritime University dengan tujuh lembaga pendidikan di Indonesia,” kata Kepala BKPM Thomas Lembong melalui keterangan tertulis.
Dia menambahkan, nilai komitmen investasi itu di luar kesepakatan yang diperoleh dalam kegiatan one on one meeting yang diikuti oleh 37 perusahaan dari China, Jepang, Singapura, Australia, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan. Selain itu, tujuh perwakilan kedutaan besar serta asosiasi bisnis asing dari China, Thailand, Australia, dan Jepang juga ikut berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Thomas mengatakan, kegiatan itu bertujuan memberikan gambaran potensi investasi sekaligus memopulerkan tujuan pariwisata Sulawesi Utara. Pendekatan semacam ini, kata Thomas, akan dilakukan oleh BKPM untuk menawarkan investasi di Indonesia. Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, Sulawesi Utara merupakan salah satu jalur konektivitas penting untuk menopang pertumbuhan sektor pariwisata.
“Isu konektivitas tersebut menyangkut One Belt One Road (OBOR) yang dicanangkan oleh Presiden China Xi Jinping,” kata dia. Dalam OBOR, Presiden Joko Widodo telah menetapkan tiga daerah prioritas, yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Arief menilai, potensi tersebut sangat besar untuk dimanfaatkan dalam proyek investasi bersama, baik dengan China maupun dengan investor dari negara-negara lainnya.
Sementara Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey siap memfasilitasi para investor yang akan mengembangkan destinasi pariwisata di Sulawesi Utara. Menurut dia, Sulawesi Utara merupakan daerah yang memiliki prospek bagus dengan rata-rata pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) 6,5% dalam tujuh tahun terakhir.
Data BKPM menunjukkan, investasi asing di sektor pariwisata terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2014 dan 2015, investasi di sektor pariwisata tercatat masing-masing USD673,1 juta dan USD732,5. Pada 2016, realisasi investasi meningkat 63% menjadi USD1,19 miliar. Sementara pada kuartal I 2017, investasi asing di sektor pariwisata mencapai USD440 juta.
Artikel terkait klik link berikut: