|
Pertimbangan Sebelum Jual Perusahaan / Bisnis |
Setiap tahun, banyak perusahaan dalam berbagai skala bisnis yang berpindah tangan karena dijual sahamnya. Beberapa pemilik perusahaan ada yang memutuskan untuk pensiun dan istirahat dari hiruk-pikuk bisnis, yang lain mungkin memang sedang butuh modal baru untuk memanfaatkan peluang pasar.
Bisa juga pemilik menjual perusahaannya karena tidak punya generasi penerus karena anak-anaknya tidak ada yang mau melanjutkan bisnis orang tuanya. Tapi bisa juga menjual perusahaan demi membayar hutang karena bisa jadi pemiliknya punya utang besar. Deal-deal penjualan perusahaan itu terjadi di berbagai bidang bisnis, mulai dari bisnis restoran, toko ritel, perusahan jasa TI, perusahaan properti, bank, perusahaan kontraktor hingga perusahaan jasa dan manufaktur.
Jika kinerja perusahaan yang akan dijual merupakan perusahaan yang berjalan baik (perusahaan yang bagus), tentu akan lebih mudah menemukan calon pembeli, dan perwakilan para investor memang selalu aktif mencari peluang untuk membeli bisnis /perusahaan, dan bahkan mereka akan bergerak cepat bila ada peluang akuisisi, dan mereka pun mudah memberikan penawaran awal. Tapi perusahaan yang bermasalah atau punya hutang pun bisa dijual selama prospeknya bagus.
Sebelum memutuskan untuk menjual perusahaan, ada sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau diselesaikan. Jika Anda berencana jual perusahaan ke investor, perlu mempertimbangkan kembali hal-hal tertentu agar semuanya berakhir dengan baik dan proses penjualan atau divestasi perusahaan bisa berjalan sesuai harapan.
Selain itu, sebelum memutuskan untuk menjual perusahaan Anda, pastikan bahwa Anda sudah melakukan persiapan dan seluruh keluarga setuju untuk menjual. Jadi dalam keluarga pemegang saham semua harus sepakat untuk menjual. Jangan sampai ada salah satu pemegang saham yang tidak sepakat, apalagi berkonflik.
Biasanya bila pembeli saham atau pihak investor yang akan melakukan akuisisi itu dari perusahaan Jepang atau dari USA, biasanya mereka akan minta surat kepastian yang menjelaskan bahwa memang benar semua pemegang saham memang ingin menjual sahamnya atau melakukan divestasi dan itu diwujudkan dalam bentuk surat yang ditandatangani oleh preskom selalu wakil pemegang saham.
Kenapa perlu surat seperti itu? Karena investor dari luar negeri seperti dari Eropa, USA atau Jepang mereka butuh effort yang tidak mudah untuk memproses akuisisi. Mereka butuh terbang ke Indonesia dan membayar konsultan yang semuanya butuh dana untuk membayar expertise mereka. Jangan sampai mereka sudah serius dan terbang ke Indonesia tapi tak tahunya diantara pemegang sahamnya tidak kompak : ada yang mau jual dan ada yang tidak setuju. Kasihan investornya sudah terbang jauh ke Indonesia tapi dari sisi pihak penjual justru tidak solid atau bulat keputusan internalnya. Ini penting. Berdasarkan pengalaman saya, investor biasanya minta surat keterangan yang menjelaskan bahwa pemegang saham memang ingin menjual dan semua pemegang saham sepakat.
Siapa Yang Anda Harapkan Menjadi Pembeli Saham?
Calon pembeli saham perusahaan itu banyak, bentuk lembaganya bermacam-macam. Dari yang skala-nya kecil hingga besar. Bisa investor keuangan, namun bisa juga investor strategis. Pembeli bisa perusahaan yang punya bisnis lain tapi butuh jasa perusahaan seperti perusahaan Anda untuk memperkuat rantai bisnis. Bisa juga karena investor memang ingin berekspansi ke ceruk pasar baru yang belum dimiliki.
Sebagai penjual, Anda harus bisa menjelaskan apa keunikan dan keunggulan perusahaan Anda agar bisa menarik minat pembeli. Tempatkan diri Anda pada posisi calon pembeli untuk menentukan apa yang menjadi daya tarik bagi membeli. Cara paling mudah untuk mendapatkan pembeli, cari dan tanya ke orang yang memang punya banyak jaringan ke investor.
Hilangkan hal-hal yang akan menghambat deal penjualan perusahaan !
Apa kekurangan yang terlihat jelas dari perusahaan Anda? Apakah omset penjualan menurun atau meningkat? Jika ya, mengapa? Apakah produk atau layanan Anda tidak lagi relevan dengan pelanggan kekinian? Kenapa modal makin menurun misalnya? Hal-hal yang bisa menimbulkan pertanyaan harus disiapkan penjelasannya secara obyektif dan faktual di perusahaan Anda.
Pentingnya catatan akuntansi dan laporan keuangan yang baik, lengkap dan rapi.
Kurangnya laporan/catatan keuangan yang lengkap dan akurat adalah hal yang banyak terjadi pada proses akuisisi bisnis dan hal itu sering menjadi pemicu kegagalan deal. Laporan keuangan perusahaan itu sangat penting karena pada aspek keuangan inilah yang paling pertama dilihat investor. Laporan keuangan merupakan satu-satunya cerminan kinerja perusahaan yang paling mudah untuk diketahui dengan cepat sebelum investor melihat yang lain. Anda harus bisa menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dengan jelas dan mudah dimengerti oleh investor. Laporan keuangan yang lengkap dan detil dan apa adanya jelas lebih disukai oleh investor.
Semakin anda menuliskan apa adanya, maka investor akan memberikan valuasi yang lebih baik. Tapi kalau anda tidak terbuka dan tidak mau menjelaskan detil, maka investor akan menurunkan penawaran 20% lebih murah karena itu angka untuk jaga-jaga kalau-kalau laporan keuangannya ada yang dimark-up.
Tunjuklah advisor yang sudah banyak pengalaman untuk divestasi saham
Keberadaan konsultan/advisor dalam akuisisi dan divestasi bisnis itu amat sangat penting untuk membantu proses transaksi. Banyak pemilik bisnis yang tahunya hanya bidang bisnis yang digelutinya saja dan bisa jualan barang pabriknya tapi tak tahu bagaimana berhadapan dan deal dengan investor.
Jangan sampai perusahaan Anda dihargai terlalu rendah, tapi jangan pula anda meminta harga yang tak rasional yang jauh dari harga rata-rata pasar. Kalau anda meminta harga yang terlalu tinggi, maka prosesnya akan gagal dan hanya buang-buang waktu bagi anda.
Pemilik perusahaan butuh advisor dalam M&A karena mereka memang ahlinya. Itu memang pekerjaannya — tentu saja memang harus tunjuk yang benar-benar ahli, bukan hanya yang mengaku ahli tapi tak punya track record sama sekali. Carilah mereka yang benar-benar ahli dalam merger dan akuisisi. Sebaiknya cari mereka yang setidaknya pernah berpengalaman dan pernah menangani setidaknya 10 kali deal akusisi atau jual-beli perusahaan. Ini menunjukkan jam terbang dan keahlian mereka. Karena kita akan meminjam keahlian mereka dan membayar mereka bila sukses closed deal.
Ingat, Anda mungkin baru akan sekali melakukan transaksi cari investor atau jual-beli saham perusahaan, sedangkan mereka para advisor senior itu memang spesialis bidang itu dan M&A memang sudah menjadi pekerjaannya, mereka sudah berkali-kali melakukan deal. Anda atau tim anda mungkin baru pernah akan nego harga jual-beli saham atau baru sekali, sedang konsultan spesialis akuisisi yang senior itu sudah berkali-kali terlibat nego deal akuisisi dan sudah tahu celah-celah dalam negosiasi dengan investor. Mereka sudah tahu pola-pola yang biasa dipakai dan tahu jurus-jurusnya investor dalam melakukan negosiasi.
Kalau Anda memaksakan diri untuk melakukan deal sendiri, mungkin bisa, namun value Anda akan tidak maksimal dan Anda rawan ditipu karena tidak punya banyak pengalaman di bidang ini. Atau sebaliknya, tidak jadi deal karena anda terlihat tampak tidak profesional di depan mereka. Dalam memberikan valuasi misalnya, terkadang tidak punya dasar hitungan yang pas. Sebab itu, agar lebih mulus dalam proses, perlu pendamping dari kalangan konsultan / advisor yang ahli di bidang itu dan usahakan yang jam terbangnya memang sudah senior.
Yang lebih penting lagi, mereka, para senior advisor itu, bahkan bukan hanya berpengalaman dalam proses deal dan nego dengan investor, namun mereka juga sudah punya list daftar investor yang siap menjadi calon pembeli potensial untuk saham perusahaan yang akan Anda jual. Mereka sudah punya pool investor yang siap ditawari untuk akuisisi saham — tentunya kalau si advisor itu memang sudah senior dan punya jaringan internasional yang kuat.
Yang perlu digarisbawahi bahwa advisor M&A yang mumpuni seperti itu tak harus dibayar mahal. Bahkan mereka ada juga yang tak perlu retainer fee dan mereka mau hanya dibayar kalau success deal saja. Jadi tidak meminta uang muka. Banyak yang mau demikian. Dan perlu dicatat bahwa konsultan hebat dan bisa deal seperti itu sekarang bukan hanya perusahaan global seperti PriceWaterhouse, Ernst & Young, KPMG, atau konsultan dunia yang super mahal itu, tapi banyak konsultan lokal yang alumni konsultan asing yang bisa dibayar dengan lebih bersahabat. Ini pentingnya kita punya teman dan jaringan.
Yang juga penting, konsultan yang dipilih juga yang harus punya integritas dan chemistry-nya nyambung karena ia benar-benar akan menjadi mitra kerja yang lama. Bisa 6 bulan sampai 1 tahun prosesnya. Jangan sampai konsultan yang maunya hanya ambil fee di muka dan setelah itu ia malas mengerjakannya, malas mencari investor, dan tidak serius dalam membantu perusahaan Anda. Ini sangat penting dan banyak kasus terjadi demikian.
Sekedar info, bila perusahaan Bapak butuh investor atau pembeli saham karena akan menjual perusahaan atau untuk keperluan akuisisi saham atau investasi, kami punya jaringan investor yang siap melakukan akuisisi perusahaan yang ingin dijual oleh pemegang sahamnya. Juga siap saya kenalkan senior advisor yang berpengalaman global dengan harga bersahabat yang biasa deal dengan kalangan investor Eropa, USA dan Jepang.
Jangan sungkan hubungi kami untuk explore:
HP : +62 812-9951-8136 (WA)
Email: masadhi1976@gmail.com