Gejolak Harga Minyak Global: OPEC Siap Tambah Produksi di Tengah Ketidakpastian Pasar

bintangbisnis
Oil Refinery

OPEC+ dan para pemain utamanya, termasuk Arab Saudi dan Rusia, sedang menghadapi keputusan penting terkait produksi minyak saat mereka mempertimbangkan kondisi pasar terhadap strategi untuk meningkatkan output.

Mulai Desember, kartel ini dijadwalkan menambah 180.000 barel per hari ke pasokan minyak global, sebagian membalikkan pemotongan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari yang secara sukarela diterapkan pada awal 2024 untuk menstabilkan harga. Namun, fluktuasi harga baru-baru ini dan permintaan yang tidak pasti, terutama dari China, mendorong OPEC+ untuk mempertimbangkan kembali rencananya.

Kemungkinan penundaan peningkatan produksi ini menyusul volatilitas harga terbaru, di mana harga minyak Brent sempat turun di bawah $70 per barel minggu ini. James Hyerczyk dari Fxempire.com mencatat bahwa OPEC+ mungkin akan segera memantapkan keputusannya mengenai produksi, meskipun langkah semacam itu tidak akan mudah.

Ketegangan geopolitik baru-baru ini, terutama antara Iran dan Israel, telah mempertahankan harga yang tinggi, dengan Brent naik kembali mendekati $75 per barel dan harga West Texas Intermediate berkisar sekitar $71. Para analis memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat mengancam pasokan regional, yang berpotensi mendorong harga di atas $80 per barel jika infrastruktur minyak menjadi sasaran serangan.

Di luar pertimbangan harga jangka pendek, OPEC+ juga menghadapi tekanan untuk merebut kembali pangsa pasar yang hilang kepada produsen minyak non-OPEC, seperti AS, dalam beberapa tahun terakhir. Sementara Arab Saudi telah menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan harga yang lebih tinggi demi mendominasi pasar, harga yang secara konsisten berada di bawah $70 per barel menimbulkan risiko bagi stabilitas ekonominya sendiri.

Oil Refinery

Barbara Lambrecht, seorang analis komoditas dari Commerzbank AG, menyoroti bahwa rencana produksi kartel saat ini dapat menyebabkan kelebihan pasokan, yang akan menekan harga lebih lanjut, terutama karena pemotongan yang ditetapkan tetap berlaku hingga akhir 2025.

Pasar minyak global masih bergejolak, dengan OPEC+ berada di persimpangan antara menjaga stabilitas harga dan mengamankan pangsa pasar. Keputusan produksi mereka akan diawasi dengan ketat karena dampaknya yang luas terhadap pasar energi dunia.

Share This Article