Prospek Cerah Bisnis Gas di Indonesia 2025: Peluang Investasi Masih Terbuka

bintangbisnis
Oil Refinery

Jakarta, 21 Mei 2025 — Industri gas alam Indonesia menunjukkan prospek yang cerah di tengah meningkatnya permintaan domestik dan minat investasi asing. Berbagai proyek baru dan kesepakatan strategis menandai komitmen Indonesia untuk memperkuat sektor energi dan mencapai kemandirian energi nasional.

Perusahaan energi global menunjukkan minat yang tinggi terhadap sektor gas Indonesia. Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) telah mendapatkan persetujuan untuk mengembangkan blok gas Anambas di Laut Natuna dengan investasi sebesar $1,54 miliar. Proyek ini ditargetkan mulai produksi pada 2028 dan akan memasok gas ke pasar domestik dan regional .

Sementara itu, Petronas dari Malaysia berencana untuk memasukkan aset dari Cekungan Kutai Indonesia ke dalam usaha patungan dengan Eni dari Italia. Kerja sama ini bertujuan untuk mengelola aset hulu minyak dan gas di Indonesia dan Malaysia, dengan potensi eksplorasi tambahan sebesar 10 miliar barel ekuivalen minyak .Reuters

PT Pertamina, perusahaan energi milik negara, telah menandatangani 10 perjanjian penjualan gas dengan berbagai entitas domestik, termasuk PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kesepakatan ini mencakup pasokan gas sebesar 11 miliar British thermal units per hari (BBTUD) untuk pelanggan industri di Sumatera Utara dan 36 BBTUD untuk mendukung pembangkit listrik di Tanjung Batu dan Bontang .

Selain itu, Medco Energi telah memulai produksi di dua ladang minyak dan gas strategis di Laut Natuna Selatan, menandai langkah penting dalam meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor .Offshore Energy

Tantangan dan Peluang dalam Transisi Energi

Meskipun prospek bisnis gas cerah, Indonesia menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan kebutuhan energi dengan komitmen terhadap transisi energi bersih. Pemerintah mendorong produsen gas untuk meningkatkan pasokan domestik di tengah meningkatnya permintaan, namun produsen lebih memilih ekspor LNG karena harga spot yang lebih tinggi. Diskusi mengenai peninjauan batas harga gas domestik sedang berlangsung untuk memastikan keseimbangan antara kebutuhan domestik dan keuntungan bisnis

Di sisi lain, laporan dari Mongabay memperingatkan bahwa rencana Indonesia untuk hampir menggandakan pembangkit listrik dari gas alam pada 2040 dapat mengunci negara dalam ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang berisiko terhadap target emisi nol bersih dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga $57 miliar .Mongabay

Proyeksi dan Strategi Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target lifting gas sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari untuk tahun 2025. Untuk mencapai target ini, berbagai proyek eksplorasi dan produksi sedang dikembangkan, termasuk proyek-proyek di perairan dalam dan ultra-dalam seperti Geng North, Gendalo-Galang, dan Tangguh .

Selain itu, pemerintah berencana untuk menawarkan 60 blok minyak dan gas baru untuk eksplorasi antara 2025 dan 2027, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada energi impor .

Share This Article