Adalah hal yang wajar dan manusiawi, setelah bertahun-tahun hidup dalam ritme kerja keras, Anda tentu berhak atas masa pensiun yang bahagia. Bahkan Anda mungkin sudah mulai memikirkan tentang hal itu, setidaknya sudah mulai atau pernah membayangkan. Saat pensiun nanti mungkin Anda akan banyak waktu berolahraga, berkumpul dengan teman-teman lama, banyak mengobrol dengan tetangga, berkeliling ke kota-kota lain untuk berwisata. Atau mungkin juga akan banyak aktif di kegiatan sosial keagamaan dan menjadi sukarelawan untuk kegiatan amal. Mungkin juga akan banyak pergi memancing, atau menghabiskan lebih banyak waktu dengan cucu. Masing-masing orang punya pilihannya sendiri untuk mengisi waktu pensiun.
Meski begitu, banyak juga orang yang agak takut untuk memasuki masa pensiun. Mereka telah mendengar terlalu banyak cerita horor tentang orang-orang yang pensiun terlalu cepat dan mendapati penghasilan serta gaya hidup mereka sangat dibatasi. Mereka terkejut dan terpukul saat memasuki masa pensiun. Menurut Survei Pensiun Transamerica Tahunan ke-20, yang diterbitkan pada tahun 2020, hidup lebih lama dari jumlah tabungan yang disiapkan adalah ketakutan pensiun paling sering dialami orang-orang di negara maju. Pandemi COVID-19 ini juga telah menambah kecemasan itu bagi banyak calon pensiunan.
Lalu, bagaimana dengan Anda? Sudah siapkah Anda pensiun? Kapan waktu yang tepat untuk pensiun?
Berikut adalah enam tanda yang menunjukkan bahwa Anda siap untuk pensiun jika Anda mau.
1. Jika Anda Memang Telah Mencapai Usia Pensiun Penuh
Jika usia Anda memang sudah masuk 65 tahun atau 60 tahun, dan aturan di lembaga Anda memang membuat batasan usia masa pensiun, maka mau tidak mau, memang Anda harus pensiun. Di banyak lembaga memang ada aturan bahwa pada usia tertentu, seseorang karyawan yang prestasi kerjanya bagus pun memang harus pensiun. Kalau tidak pensiun, lembaga itu yang justru ketakutan mendapatkan teguran karena melanggar hak pensiun. Jika, masa usia pensiun seperti ini sudah datang ke Anda, tentu tidak bisa dielakkan. Kecuali Anda bisa menego perusahaan atau lembaga Anda untuk menunda masa pensiun Anda. Yang pasti, bila Anda sudah mendekati masa akhir tahun kerja, sudah tentu harus siap untuk memasuki masa pensiun. Artinya, sudah mulai menghitung dan melakukan berbagai persiapan yang diperlukan.
2. Jika Anda Sudah Tidak Punya Utang
Jika Anda telah melunasi semua hutang Anda, maka Anda berada dalam posisi yang baik untuk pensiun. Jika Anda memiliki utang kartu kredit atau masih banyak utang untuk rumah atau mobil, Anda wajar bila ingin menunda pensiun. Apalagi dalam hidup seringkali muncul pengeluaran tak terduga. Sebaiknya, sebelum Anda tandatangan pensiun, cobalah untuk mengurangi hutang-hutang Anda sehingga saat masa pensiun bebannya sudah lebih ringan.
3. Jika Anda Sudah Tidak Punya Banyak Tanggungan
Apakah anak-anak Anda sudah dewasa, sudah pisah rumah dan mandiri, dan mendapatkan penghasilan sendiri? Itu membuat Anda jauh lebih mudah untuk pensiun. Namun, jika Anda masih harus membiayai anak-anak Anda atau harus membantu keuangan mereka secara rutin, Anda mungkin perlu menunda rencana pensiun untuk sementara waktu. Demikian pula jika Anda memiliki tanggungan orang tua yang butuh dukungan biaya banyak. Kini biaya untuk anak-anak makin mahal sehingga memang tidak boleh gegabah memutuskan pensiun.
4. Jika Anda Sudah Punya Anggaran Pensiun
Ini mungkin tampak seperti khayalan, tetapi faktanya banyak calon pensiunan yang tidak menghitung dan membuat rencana. Sebelum Anda meninggalkan karir Anda, penting untuk mengetahui apakah Anda dapat hidup nyaman dengan penghasilan pasca-pensiun Anda. Cobalah Anda menghitung perkiraan pengeluaran bulanan Anda nanti saat pensiun dengan asumsi, dan cari tahu apakah Anda akan memiliki cukup pendapatan untuk menutupinya nanti saat pensiun. Anda perlu punya tabungan pensiun yang tersendiri, dan mungkin perlu sumber pendapatan lain yang akan Anda miliki.
Biasanya, banyak perencana keuangan berusaha menasehati agar kita bisa mencari ganti 70%-80% dari pendapatan pra-pensiun. Penting juga untuk memperhitungkan inflasi saat penganggaran. Setelah Anda mengetahui anggaran pensiun Anda, sekarang saatnya untuk memperkirakan berapa banyak pendapatan yang Anda miliki untuk menutupi pengeluaran tersebut. Seperti disebutkan sebelumnya, sumber pendapatan Anda biasanya akan mencakup tabungan pensiun, Jaminan Sosial, dan pembayaran pensiun — jika Anda cukup beruntung untuk memilikinya. Apakah Anda memiliki cukup uang untuk menutupi pengeluaran bulanan Anda nanti? Jika iya, Anda mungkin sudah siap untuk pensiun.
5. Jika Portofolio Investasi Anda Terus Bertambah
Ada tiga parameter yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hidup dari tabungannya pada awal masa pensiun: Pertama, ukuran portofolio tabungan atau investasi pada saat pensiun; kedua, tingkat pertumbuhan portofolio yang diharapkan ke depan (rata-rata pengembalian tahunan) , dan ketiga, jumlah penarikan/konsumsi tahunan yang akan dibutuhkan pensiunan untuk mempertahankan gaya hidupnya (atau tidak).
Jika Anda sudah lama tidak melakukan pemeriksaan portofolio, sekaranglah saatnya untuk melakukannya. Jika portofolio investasi Anda mendapat pukulan besar dalam beberapa tahun terakhir, tabungan Anda mungkin tidak sebesar yang Anda kira. Dan harus juga dihitung dampak jangka panjang dari pandemi virus corona pada keamanan pensiun. Mungkin berguna untuk duduk dengan penasihat keuangan saat Anda menilai kembali portofolio investasi Anda dengan hati-hati dan mencari tahu apakah Anda perlu melakukan penyesuaian.
6. Jika Pasangan Hidup Anda Memang Sudah Setuju Dengan Keputusan Pensiun Anda
Pensiun adalah keputusan yang harus Anda putuskan bersama pasangan Anda. Salah satu faktor yang perlu didiskusikan adalah bagaimana pengurangan pendapatan Anda akan mempengaruhi belanja harian/bulanan dari pasangan Anda. Jika Anda dan pasangan Anda siap secara finansial dan emosional untuk itu, kemungkinan besar Anda akan menikmati masa pensiun yang menyenangkan secara bersama-sama. Jika pasangan Anda berniat untuk terus bekerja selama bertahun-tahun, masa pensiun Anda mungkin jauh lebih sepi dari yang Anda harapkan. Di sisi lain, pensiun pada waktu yang sama jika kedua pasangan memiliki pekerjaan dapat menjadi kejutan finansial dan psikologis. Tentukan waktu terbaik untuk Anda dan Anda berdua.
Dalam hal ini komunikasi yang terbuka dengan pasangan itu sangat penting. Diskusikan dengan baik dengan pasangan Anda supaya membantu membawa Anda ketenangan pikiran dan sama-sama enak. Pensiun terlalu dini bisa menjadi kesalahan yang membuat Anda tidak menikmati masa pensiun secara maksimal—terutama jika Anda terpaksa masuk kembali ke dunia kerja karena kebutuhan finansial, bukan pilihan Anda sendiri. Luangkan waktu untuk merencanakan dengan matang bersama pasangan Anda sehingga Anda bisa membuat keputusan yang tepat tentang kapan harus pensiun.
Bacaan Lain:
- Cari perusahaan yang berjalan baik untuk diakuisisi sahamnya
- Benefit Sebuah Perusahaan Yang Go Public / TBK
- Strategi restrukturisasi hutang korporasi
- Cara-Cara Efektif Untuk Melakukan Efisiensi Perusahaan
- Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Perusahaan Go Public (IPO)
- Gurita Bisnis Ahok
- Kisah Sukses Haji Anif Sjah, Pengusaha Sukses Asal Medan