Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) juga tak bisa menghindar dari pukulan pelambatan bisnis di sektor properti yang menerjang pasar properti di Indonesia belakangan ini. Tak bisa dipungkiri, hal ini tercermin dari penurunan laba yang cukup besar dari perusahaan itu, yakni sebesar 34,7 persen, pada semester I-2016. Pada periode enam bulan pertama 2016, anak usaha Lippo Group ini hanya mampu mengais laba Rp 354,6 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 477,86 miliar.
Penurunan laba ini disebabkan melorotnya penjualan perseroan. Penjualan dan pendapatan usaha LPCK terseok, turun 12 persen menjadi hanya Rp 850,14 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 952,36 miliar. Pada semester I-2016, segmen hunian atau residensial masih menjadi penopang terbesar dari nilai tersebut sebesar 44 persen.
Diinformasikan, segmen residensial mengontribusi pendapatan Lippo Cikarang senilai Rp 381 miliar. Meski begitu pendapatan dari sektor residensial melempem, menurun 6 persen dari periode yang sama tahun ini. Pendapatan dari industri dan komersil Rp 360 miliar senilai 41 persen dari total pendapatan. Sedangkan pendapatan reccuring income tercatat 10 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 128 miliar atau 15 persen dari total pendapatan.