Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat sebanyak 50 persen investasi yang masuk ke Kota Tangerang disumbangkan oleh industri logam dan elektronik, disusul perdagangan dan jasa, serta industri makanan dan minuman.
Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Kota Tangerang Mahdiar mengungkapkan saat ini investasi yang masuk ke Kota Tangerang mencapai Rp24,7 triliun atau hampir mendekati target investasi yang masuk sebesar Rp27,8 triliun yang ditetapkan DPMPTSP Kota Tangerang pada 2017 ini.
Berdasarkan sektor industri, investasi yang masuk ke Kota Tangerang sebanyak 50 persen disumbangkan oleh industri logam, dan elektronik, kemudian perdagangan dan jasa sebesar 15 persen, serta industri makanan dan minuman (mamin) sebesar 10 persen, dan aneka industri sisanya
“Capaiannya hingga 50 persen untuk industri berat, perdagangan dan jasa 15 persen, makanan dan minuman 10 persen dan sisanya sektor industri lainnya,” kata Mahdiar, di Tangerang, Rabu, 22 November 2017.
Menurutnya Kota Tangerang telah mengalami pertumbuhan cukup pesat di investasi barang dan Jasa, baik yang dilakukan pihak dalam negeri maupun pihak asing. Hal itu terlihat dari pesatnya kemajuan sektor perdagangan dan jasa yang terus tumbuh di Kota Tangerang.
“Apalagi di Kota Tangerang merupakan Bandara Internasional Soekarno Hatta berada. Ini peluang dan kesempatan sektor perdagangan dan jasa untuk terus bertumbuh,” tegasnya.
Namun, lanjutnya, persoalan lahan untuk pengembangan sektor industri berat di Kota Tangerang menjadi persoalan baru. Pasalnya sesaknya kota dengan laju pertumbuhan penduduk dan industri yang sudah ada sebelumnya tak memberi harapan terbukanya ruang baru bagi sektor industri berat saat ini.
Untuk itu, pihaknya berharap, ada transformasi yang terjadi di Kota Tangerang yakni dari kota industri menjadi kota perdagangan dan jasa, terlebih dengan menghadirkan ikon Bandara Soetta ke tengah para calon investor.
“Pertama, sektor ini banyak menyerap tenaga kerja dan tidak butuh lahan yang cukup luas. Namun investasi dan keekonomiannya sangat berdampak besar,” kata Mahdiar.
Sepanjang 2017 ini, penerimaan investasi dalam dan luar negeri telah mencapai Rp24,7 triliun dari target penerimaan investasi yang mencapai Rp27,8 triliun. “Kita punya target untuk tahun ini saja Rp27,8 triliun dan pencapaian sekarang Rp24,7 triliun. Kita masih punya pekerjaan rumah Rp2 triliun lagi,” pungkasnya.
Artikel terkait klik link berikut: