Budiyanto Darmastono, pendiri SAP Express |
Perusahaan emiten yang bergerak di bidang kurir, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX), terus meraih kinerja yang prima. Tahun 2020 lalu, emiten ini meraup pendapatan Rp 504,17 miliar. Sementara realisasi rata-rata kiriman paket per bulan sepanjang tahun 2020 berkisar antara 2,5 juta-3 juta.
Melihat trend pertumbuhan yang terus positif, emiten yang bergerak di bidang logistik dan pengantaran ini menargetkan pertumbuhan pendapatan 15%-20% sepanjang 2021. Direktur Utama SAPX Budiyanto Darmastono mengungkapkan, target kenaikan tersebut sejalan dengan prospek usaha kurir pada 2021 yang diprediksi akan tetap cerah. Pasalnya, bisnis online yang semakin berkembang di Indonesia pasti memerlukan jasa kurir untuk mengirim barang kepada konsumennya.
Selain itu, pandemi Covid-19 yang masih berlanjut juga akan mendorong masyarakat untuk tetap berbelanja secara online dibanding pergi ke toko secara langsung. “Jadi, usaha kurir akan secara langsung terdampak positif dari berkembangnya usaha online dan kebiasaan berbelanja online,” jelas Budiyanto.
Pertumbuhan pendapatan tahun ini juga akan didukung oleh permintaan jasa dari pelanggan korporasi SAP Express yang mulai membaik. Hal ini sejalan dengan banyaknya kantor yang mulai beroperasi meski secara terbatas dibanding pada awal pandemi yang tutup secara penuh. Untuk meraih target kinerja dan operasional tersebut, SAP Express akan menambah tim penjualan di kantor cabang agar setiap kantor cabang memiliki pendapatan sendiri dan menjadi profit centre.
SAP Express juga akan terus mengembangkan usaha fulfillment di berbagai hub SAP Express yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah dengan menambah gudang. Di samping itu, SAP Express akan lebih giat lagi menggarap segmen e-commerce dan social commerce, termasuk marketplace.
SAP Express juga akan memperluas cakupan bisnisnya dengan membuka berapa kantor cabang, terutama di pulau Jawa, Bali, dan Sumatera, serta daerah-daerah lain yang potensial. “Kami juga akan menambah unit kendaraan dan jumlah kurir demi mendukung kegiatan operasional. Terkait berapa jumlahnya, kami akan disesuaikan dengan kebutuhan nantinya,” kata Budiyanto.
Dalam rangka mengejar berbagai target bisnisnya, SAP Express menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 50 miliar-Rp 60 miliar untuk tahun 2021. Dana capex tersebut berasal dari kas internal, tetapi SAP Express tetap membuka opsi sumber dana lainnya.
- Cari perusahaan yang berjalan baik untuk diakuisisi sahamnya
- Aneka Benefit Bila Sebuah Perusahaan Menjadi Perusahaan Publik / TBK
- Strategi restrukturisasi hutang korporasi
- Cara-Cara Efektif Untuk Melakukan Efisiensi Perusahaan
- Penjualan Mobil dan Motor Astra Jeblok di 2020
- Belajar Dari Sukses Chairul Tanjung
- Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Perusahaan Go Public (IPO)