Cari Investor Yang Mau Beli Perusahaan, Ini Salah Satu Solusinya

bintangbisnis
Investor minat beli saham perusahaan

 

 

Sebagai pemilik bisnis, terkadang seorang pengusaha didapatkan pada situasi dan pilihan yang tak bisa dihindari. Pilihan itu ialah ia harus menjual saham perusahaannya, baik seluruh saham dia atau sebagian saham kepemilikan saja. Sehingga, mau tak mau, ia harus cari investor yang mau beli perusahaan atau minat melakukan akuisisi saham perusahaan. Tak perlu malu atau cemas, dalam praktek bisnis global dan modern, jual-beli saham perusahaan adalah hal yang biasa. Saham adalah aset, terserah si pemilik untuk tetap dipegangnya sampai mati atau akan dijualnya.

 

Menjual perusahaan atau menjual saham perusahaan itu tidak selalu berkonotasi negatif. Bisa jadi ia menjual karena tahu bahwa kalau ia jual sahamnya sekarang, ia sudah banyak untung. Jadi ia jual karena untuk merealisasikan keuntungannya itu. Ia sudah menanamkan modalnya di masa lalu, wajar ia mendapatkan uang (cash out) atas apa yang sudah diinvestasikannya. Bisa jadi ia jual saham perusahaannya karena ia ingin masuk di bisnis lain yang lebih menyenangkan bagi dia. Mungkin saja ia ingin tantangan dan passion baru. 

 

Tapi bisa juga ia jual seluruh sahamnya karena anaknya tak ada yang mau melanjutkan bisnis, atau karena seluruh anggota keluarga pindah ke luar negeri. Bahkan ada juga lho, yang jual saham perusahaannya karena ia sudah capek dan tidak punya teman lagi. Dulu ia membesarkan perusahaan itu karena ada sejumlah kawan yang menjadi mitranya. Namun ternyata mitra-mitranya sudah wafat dan ada yang pindah ke luar negeri, maka beliau yang sudah sepuh (tua) merasa kesepian dan sudah merasa tak punya energi untuk membesarkan perusahaan. Sebagai pendiri ingin istirahat saja, menikmati masa tua, banyak bergaul secara sosial dan banyak momong cucu. Saham perusahaannya pun mending ia jual ke pihak lain. Hal seperti ini banyak, sangat banyak. Dan yang paling banyak, anaknya tak mau melanjutkan karena passion-nya berbeda.   

 

Bagi, Bapak/Ibu/Saudara yang akan menjual saham perusahaannya ke investor, itu prosesnya memang gampang-gampang susah. Butuh proses yang harus dijalani step by step karena ini memang bukan jualan barang kecil atau jual barang marahan. Prosesnya lebih komplek dan harus sangat dijaga kerahasiannya. Bagaimanapun juga, bila Anda sebagai pemilik, tentu Anda tak mau saat jual perusahaan lalu heboh dan seolah-olah sedang bermasalah. Jual-beli perusahaan yang bagus ialah yang smooth yang orang tak tahu kalau saham perusahaan sudah berpindah tangan. Jual-beli perusahaan adalah deal di level tinggi, bahkan direktur operasional atau GM perusahaan Anda di awal proses tidak perlu diberi tahu dulu. Ini pembicaraan di level shareholder, pemegang saham.   

Agar lebih mudah menjual saham dan menemukan investor yang closed deal, Anda sebaiknya kooperatif dan berpikir bahwa Anda ialah investornya. Berpikirlah sebagaimana bila Anda yang akan menjadi pembelinya sehingga semua proses dan data yang dibutuhkan Anda harus sediakan dengan baik dan transparan supaya tidak ada komplain atau gugatan hukum di kemudian hari.

Investor itu mau membeli perusahaan dan melakukan investasi karena ia ingin uangnya dan modalnya bisa berkembang di perusahaan yang dibeli. Makanya tunjukkan ke dia bagaimana perusahaan Anda ini akan membantu si investor berkembang dan mendapatkan uang. Tunjukkan apa peluang-peluang dan rencana yang bisa dieksekusi menjadi uang dengan perusahaan ini.  

Dari internal perusahaan itu sendiri harus siap bila perusahaan Anda jual. Dari sisi organisasi dan struktur organisasi dirapikan dan dipenuhi dulu agar investor tertarik. Semua pemegang saham harus sepakat dulu untuk penjualan saham ini, jangan sampai ada konflik internal.

 

Proses dan teknik akuisisi sahamnya juga harus dibuat jelas dan simple yang memudahkan investor untuk masuk menanamkan modalnya. Anda harus memiliki struktur bisnis yang memungkinkan pihak lain mudah untuk membeli. Anda harus siapkan bagaimana manajemen operasional bisis terjadi jika ada perubahan kepemimpinan, konsekuensi harus diantisipasi. 

 

Proses jual-beli pasti akan melibatkan beberapa negosiasi. Investor sudah pasti akan menawar harga jual Anda. Sudah pasti. Buatlah harga yang masuk akal secara bisnis, bukan harga emosional. Harga masuk akal adalah harga yang selalu dikaitkan dengan nilai kenyataan dari kinerja bisnis masa lalu, net profit, revenue, potensi yang terukur. Bukan mentang-mentang perusahaan itu punya banyak kenangan atau sudah berumur lama lalu Anda menjualnya dengan harga mahal. 

 

Investor itu merupakan orang yang sangat rasional dan pikirannya tentang bisnis dan profit. Ujung-ujungnya ia akan melihat dari sisi kelayakan ekonomi, return on investment, IRR, pay back, EBITDA, dan sejenisnya. Makanya sebagai pemilik perusahaan yang akan jual saham harus bisa menunjukkan dari sisi ini agar menarik bagi investor. 

Yang pasti, bila Bapak/Ibu ingin menjual perusahaan yang skalanya sudah besar atau korporasi menengah, kami ada investor yang berminat dan memang sedang mencari target investasi. Semoga sukses dan damai bagi Bapak/Ibu dan keluarga besar.

Jangan sungkan hubungi kami untuk explore:

HP : +62 812-9951-8136 (WA)
Email: masadhi1976@gmail.com

 

 

Terkait: 

Share This Article