Cara Mencari Investor Asing, Berikut Ini Beberapa Rahasianya

bintangbisnis
Persiapan untuk mendapatkan investor

 

Sekarang ini memang semakin banyak investor luar negeri yang menanamkan investasinya di Indonesia dan membangun joint venture dengan perusahaan-perusahaan atau pengusaha Indonesia. Bahkan masih banyak investor asing masih antri untuk masuk di Indonesia dan mencari-cari peluang investasi dan kerjasama. Investor luar negeri itu tertarik berkongsi dengan pengusaha dalam negeri karena melihat betapa besarnya peluang bisnis di Indonesia.  

 

Bagu pebisnis di era sekarang, keberadaan mitra investor memang semakin diperlukan untuk kepentingan pengembangan usaha. Namun sayang banyak yang tidak menyadari bahwa sebenarnya banyak investor asing  ingin masuk ke Indonesia dan bisa dijadikan mitra dalam bentuk joint venture (JV). Mereka ingin masuk dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia serta mencari mitra kongsi dengan perusahaan-perusahaan terpercaya di Indonesia. Para investor itu  melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang prospek pertumbuhannya sangat bagus kedepan. Jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang, income perkapita makin naik, sumber daya alam melimpah, dan  alasan lain.

 

Para investor itu dituntut untuk memutar dan menanamkan modalnya  di negara yang potensinya besar seperti di Indonesia. Di negara asalnya, seperti jepang misalnya, pertumbuhan sudah sangat sulit. Tingkat pertumbuhan ekonomi sudah flat. Disana bunga deposito bahkan dibawah 3% setahun. Sebab itu mereka mencari negara lain yang potensinya besar dan untuk itu mencari mitra2 lokal yang credible, bisa dipercaya, dan bisa diajak mengembangkan bisnis. Umumnya mereka lebih suka menggandeng pemain lokal yang sudah pengalaman di bisnisnya, lalu bikin kongsi. Kongsi itu bisa dengan akuisisi perusahaan besar yang sudah ada, bisa juga dirikan sebuah usaha baru secara bersama. Ada dua jenis investor asing yg bisa diajak. Investor strategis dan investor financial. 

 

Namun perlu dicatat, sebelum memutuskan berkongsi atau bahkan menjual bisnis Anda ke investor asing untuk JV atau akusisi saham, itu butuh persiapan. Perusahaan kita harus kita rapikan dulu, rapi dari sisi struktur, pengelolaan SDM, rapi legalitas dokumennya, rapi dari kemungkinan sengketa kepemilikan. Pokoknya hal-hal administrasi yang bisa menjadi ganjalan kedepan harus dibereskan dulu. Ibaratnya barang, harus dirapikan dan dipercantik dulu. Investor asing tak akan mau kalau peluangnya masih mentah. Organisasi dan manejemen harus diperbaiki dulu. 

 

Buatlah Executive Summary dan Business Plan

 

Calon investor pasti ingin melihat bagaimana ringkasan apa yang sudah dicapai perusahaan Anda, dan rencana bisnis Anda, sebelum memutuskan untuk menyatakan minat mereka untuk mengadakan pertemuan dengan Anda. Ini berarti bahwa rencana tertulis Anda yang bagus dan “menjual” kepada investor dengan cara yang sesuai dengan bahasa mereka.

 

 

Butuh executive summary, yang menyoroti fakta yang relevan tentang perusahaan, produk dan layanan Anda, dan target pasar Anda. Ingatlah untuk memperbaiki ringkasan Anda berdasarkan investor spesifik yang Anda coba targetkan. Anda benar-benar harus menunjukkan bahwa Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang bisnis dai perusahaan Anda, pasarnya, dan profil pelanggannya. Anda juga harus menjelaskan proposisi nilai Anda kepada audiens target ini dan menunjukkan bagaimana kenapa perusahaan Anda lebih baik daripada pesaing.

 

Rencana bisnis Anda harus terukur, dan bisa mengidentifikasi tonggak2 penting yang bakal dapat dicapai perusahaan dengan bantuan modal investor. Meskipun Anda perlu menulis informasi ini dengan jelas dan ringkas, Anda juga harus dapat mendiskusikannya selama presentasi investor secara lebih mendalam. Harus siap menjelaskannya secara lisan.

 

Dalam hal itu kita juga harus realistis. Calon investor  ingin mendengar tentang strategi pertumbuhan Anda yang dirumuskan dengan baik, bukan hanya daftar angka yang diproyeksikan atau sekedar rencana yang tak bisa dieksekusi. Pengusaha yang tidak berpengalaman cenderung terlalu optimis. Tidak memenuhi tonggak dan tujuan Anda dapat merusak kemampuan Anda untuk menghasilkan investasi masa depan. Selalu dukung harapan Anda dengan data nyata

 

Persiapkan Material Presentase Dengan Baik

 

Pitch dech perlu disiapkan, berisi ringkasan yang menjelaskan kenapa perusahaan Anda menjadi peluang investasi yang luar biasa bagi investor. Ini lebih rinci dan lebih berorientasi pada penjualan daripada rencana bisnis.

 

Pertimbangkan untuk menggunakan gambar dan bagan pada presentasi tayangan slide untuk menghidupkan promosi Anda dengan cara yang menarik dan menarik. Dalam elevator pitch Anda, selidiki sejarah bisnis serta bagaimana hal itu akan menghasilkan uang bagi investor.

 

Total durasi presentasi harus kurang dari 30 menit, dan Anda harus merencanakan untuk menghabiskan sekitar dua hingga tiga menit pada setiap slide. Presentasi Anda seharusnya tidak sekadar ringkasan dari apa yang ada di slide. Sebaliknya, slide harus digunakan untuk mendukung presentasi verbal Anda.

 

Beberapa investor mungkin sering menyela Anda untuk mengajukan pertanyaan; jangan biarkan ini menggetarkanmu. Anda harus mengetahui materi Anda dengan cukup baik sehingga Anda dapat berbicara dengan percaya diri tentangnya tanpa melafalkan pidato yang dihafalkan kata demi kata.

 

Usahakan agar rapat tetap terstruktur dan profesional. Investor Anda menilai aspek pertemuan ini serta peluang bisnis secara umum. Jangan datang di meeting dengan telat, ataupun berprilaku sok tahu. Lakukan semuanya dengan wajar dan profesional saja.

 

 

Tunjukkan Siapa Tim Anda Yang Bisa Membuat Perusahaan Tumbuh Besar

 

Investor umumnya tidak memasukkan uang hanya untuk ide Anda tetapi mereka juga menaruh uang pada orang yang akan mengeksekusi ide tersebut. Bicarakan tentang anggota tim Anda yang berbeda dan kompetensi inti si investor, bagaimana pengalaman kerja mereka sebelumnya, pengetahuan tentang industri, dll. Silsilah dan ikatan keduanya sama pentingnya.

 

Sebagian besar investor telah melihat contoh pendiri berkelahi di antara mereka sendiri. Beri tahu investor sudah berapa lama Anda bekerja sama. Sejarah kerja sama yang kuat selalu membantu karena memungkinkan investor membangun kepercayaan dalam tim. Tunjukkan bahwa timnya anda siap melakukan hal-hal untuk mencapai target dan akan sangat membantu investor. 

 

Persiapkan Financial Model atau skenario hitungan keuangan kedepan dengan adanya investor masuk

 

Investor Anda akan bersedia menginvestasikan uang hanya jika Anda menunjukkan kepada mereka bagaimana ide bisnis Anda akan menghasilkan uang bagi mereka. Anda harus menyiapkan model perkiraan keuangan triwulanan selama satu, tiga, dan lima tahun ke depan sebelum pertemuan investor Anda. Anda juga harus membuat sketsa rencana keuangan bulanan untuk delapan belas bulan pertama untuk menawarkan gambaran yang jelas tentang keuangan Anda kepada investor Anda.

 

Jelaskan strategi menghasilkan uang Anda dengan jelas kepada calon investor Anda. Anda harus secara kritis meneliti model pendapatan Anda dan harus memiliki rencana kembali. Menjadi mengganggu saja tidak cukup, Anda harus menunjukkan kepada investor bagaimana memasukkan dana ke dalam model bisnis Anda akan membantunya.

 

Jangan Lupa Dalami Siapa Calon Investor Anda Itu

 

Kerjakan pekerjaan rumah Anda sebelum Anda pergi ke melakukan pertemuan investor. Lakukan riset menyeluruh sebelum Anda menyampaikan ide Anda kepada investor dan pahami latar belakangnya. Ketahui gaya mereka, perusahaan tempat mereka berinvestasi, taruhan paling sukses dan kegagalan terbesar mereka. Anda harus tahu apa yang membuat mereka tergerak.

 

 

Untuk ini, Anda juga dapat menelusuri daftar kontak Anda dan menemukan koneksi yang relevan. Kenali lebih banyak tentang investor melalui koneksi. Anda juga dapat mengambil bagian dalam acara di mana Anda terhubung dan menemukan jaringan. Jujurlah dengan calon investor Anda. Mereka mencari integritas pada orang-orang yang mereka dukung. Dianjurkan untuk melakukan pekerjaan rumah ini sebelum Anda pergi ke pertemuan investor untuk memberi diri Anda kesempatan yang baik untuk mengumpulkan dana dari investor. Dalam hal ini sangat penting Anda berkolaborasi dengan advisor deal yang berpengalaman dan dekat dengan si investor. 

 

By the way, kalau perusahaan  Bapak/Ibu butuh modal dari investor yang mau invest dari Rp 200 miliar sampai Rp 1,5 triliun, atau Bapak/Ibu ada yang mau jual perusahaannya di perusahaan yang skala bisnisnya signifikan, saya siap bantu. Saya akan bawa ke investor relasi saya.  Sewaktu-waktu saya bisa ajak meeting direkturnya untuk meeting dengan bapak/ibu bila memang ada peluang kongsi yang menarik dari skala bisnis dan prospeknya.

 

Beberapa sektor bisnis yang paling diminati para relasi saya:

 

  • Perusahaan Manufacturing ( memproduksi makanan, minuman, obat, produk rumah tangga, bahan bangunan,  kemasan, industrial good, B2B product, produsen cat, bahan bangunan, dll, yang ada proses makanann)
  • Perusahaan jaringan fiber optik
  • Perusahaan logistic cold chain
  • Perusahaan pergudangan minimal 3 hektar
  • Perusahaan logistik (integrated logistic, forwarding, warehousing, trucking, kurir express
  • Perusahaan logistik berpendingin (cold chain):  perusahaan logistik yang punya cold storage, perusahaan trucking yg berpendingin, warehouse cold storage, refrigrated trucking, dll)
  • Perusahaan pengolahan ikan dan hasil laut (fishery processing, shrimp, crab processing, cold storage/seafood manufacturing
  • Mall dan ritel di kota-kota utama dan kota kedua
  • Perusahaan industri berat 
  • Pengelola kawasan industri
  • Perusahaan IT services/IT system integration
  • Perusahaan outsourcing company
  • Perusahaan farmasi 
  • Perusahaan asuransi umum
  • Perusahaan asuransi jiwa
  • Perusahaan yang punya land bank untuk kawasan industri diatas 400 ha
  • Perusahaan Infrastruktur (listrik, pelabuhan, penyediaan air bersih, bioenergi, biomass)
  • Shipping company yang asetnya sudah diatas Rp 400 miliar 
  • Packaging company
  • Perusahaan agribisnis yang omsetnya sudah diatas Rp 300 M
  • Perusahaan pupuk organik yang sudah punya pasar ritel

 

Perlu dicatat, investor asing pada umumnya  tidak mau melakukan joint venture dengan perusahaan kecil atau perusahaan yang baru mulai. Omset minimal Rp 200 miliar. Mereka perusahaan besar sehingga mindset bisnisnya juga skala besar. Mereka sudah jauh-jauh ke Indonesia tentu ingin yang skala bisnisnya cukup besar.

Skema investasinya, biasanya relasi saya ingin masuk dalam bentuk kerjasama joint venture di perusahaan yang bisnisnya sudah jalan, bukan create baru dari nol.  Ini kebanyakan demikian, tentu saja ada juga yng mau dari nol. 

Bila Bapak/Ibu adalah pemilik korporasi yg sedang membutuhkan investor, kami siap bantu sinergikan dengan investor.  Salam semangat

 

Silahkan hubungi kami di :

HP : +62 812-9951-8136 (WA)
Email: masadhi1976@gmail.com

_______________________________

 

 

 

 

Bacaan Lain: 

 

 

 

 

HOT SHARING :

Share This Article