Prospek Pertumbuhan GDP sejumlah negara |
Perusahaan investment bank terkemuka dunia, Barclays, belum lama ini mengumumkan prediksi dan hitungannya tentang prospek ekonomi 2024 dan flashback ekonomi 2023. Hal itu sebagaimana dipaparkan oleh Ajay Rajadhyaksha, Global Chairman of Research dari Barclays dan Amrut Nashikkar, Managing Director, Fixed Income Strategy Barclays.
Sesuai temuan Barclay, secara mengejutkan, ekonomi dunia menunjukkan performa yang lebih baik dari prediksi awal, meskipun dihadapkan pada dua perang di dua benua, penjualan obligasi yang signifikan, krisis di sektor perbankan AS, dan siklus peningkatan suku bunga yang agresif dari bank sentral.
Proyeksi Pertumbuhan:
Hasil survei dari para ahli riset kami memproyeksikan tingkat pertumbuhan untuk tahun 2024 sebagai berikut:
Amerika Serikat: 1,2%
Euro Area: 0,3%
China: 4,4%
India: Di atas 6%
China dihadapkan pada beberapa faktor struktural yang dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk kurangnya kepercayaan konsumen, perubahan demografis, dan investasi berlebih dalam sektor perumahan. Meskipun demikian, para ahli riset memperkirakan adanya dukungan kebijakan lebih lanjut, melibatkan investasi di infrastruktur dan manufaktur kelas atas, serta stimulus moneter.
Outlook Inflasi:
Menurut survei, tekanan inflasi di Euro Area diperkirakan akan mereda seiring dengan melemahnya permintaan dan peningkatan tingkat pengangguran, dengan inflasi inti sekitar 2,3% pada awal 2025. Sementara itu, Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami inflasi yang lebih persisten, dengan inflasi inti PCE sekitar 2,8% pada akhir tahun depan. Para ahli riset meyakini bahwa Federal Reserve akan memilih pendekatan yang lebih “hands-off”, kemungkinan hanya melakukan satu pemotongan suku bunga pada bulan Desember.
Rekomendasi Investasi:
Survei menunjukkan bahwa selama dua kuartal terakhir, para ahli riset lebih memilih uang tunai dibandingkan saham dan obligasi. Namun, saat ini mereka cenderung lebih suka ekuitas global dibandingkan dengan pasar obligasi inti. Meskipun valuasi saham tidak terlalu menarik, survei menyarankan bahwa pasar saham diperkirakan akan melihat melampaui perlambatan tahun 2024, dengan catatan bahwa para ahli riset benar tentang ini sebagai dasar siklus.
Prospek Investasi:
Dalam konteks profil fiskal yang kurang memuaskan untuk ekonomi maju, terutama di AS, yang diperkirakan akan menghadapi defisit triliunan dolar selama beberapa tahun mendatang, hasil survei menunjukkan bahwa obligasi kurang menarik. Para ahli riset memproyeksikan bahwa ekuitas global akan mencapai hasil pertumbuhan sedang hingga tinggi pada tahun 2024, mengungguli obligasi inti.
Kesimpulan:
Sebagai kesimpulan, hasil survei menyoroti bahwa lanskap ekonomi global menunjukkan tanda-tanda ketahanan, dengan tingkat pertumbuhan yang bervariasi di sejumlah ekonomi utama dan prospek inflasi yang berkembang. Rekomendasi investasi menekankan preferensi untuk ekuitas global dibandingkan opsi pendapatan tetap tradisional. Namun, hasil survei juga menyoroti bahwa lintasan masa depan akan sangat tergantung pada seberapa efektif ekonomi dapat mengatasi tantangan dan ketidakpastian di tahun mendatang.