Luar biasa. Pada tahun 2024, PT Metrodata Electronics Tbk menutup tahun dengan pencapaian penjualan yang menembus lebih dari Rp 20 triliun, yang dengan omset itu menegaskan posisinya sebagai perusahaan solusi teknologi informasi terbesar di Indonesia. Ya, dengan skala bisnisnya itu, Metrodata Group adalah raja bisnis IT di Indonesia. Angka tersebut mencerminkan ekosistem bisnis yang lengkap, mencakup distribusi perangkat keras, pengembangan solusi digital, layanan cloud, serta konsultasi TI bagi perusahaan besar maupun lembaga pemerintah.
Metrodata kini menjadi nama yang identik dengan inovasi, keandalan, dan kemitraan strategis di dunia teknologi. Namun di balik gemerlap angka itu, terdapat perjalanan panjang dan perjuangan gigih yang menandai setiap langkah perusahaan ini.
Awal kisah Metrodata bermula pada tahun 1983, saat komputer masih menjadi barang langka di Indonesia dan teknologi belum dianggap kebutuhan utama bisnis. Sejumlah profesional muda yang memiliki pandangan jauh ke depan memutuskan untuk membangun perusahaan yang fokus pada distribusi produk IT dan perangkat komputer. Visi mereka sederhana: menghadirkan teknologi dunia ke Indonesia agar bisnis-bisnis lokal dapat lebih efisien dan modern. Dari sebuah kantor kecil di Jakarta, semangat besar itu mulai menyalakan bara transformasi yang kelak tumbuh menjadi raksasa digital nasional.
PT Metrodata Electronics Tbk didirikan oleh tujuh pengusaha profesional Indonesia yang tergabung dalam Metropolitan Group, yakni Ir Ciputra, Ir. Ismail Sofyan, Ir. Budi Brasali, Drs. Budiman Kusika, H. Subagdja Prawata, Ir. Soekrisman, Ir. Hiskak Secakusuma. Ketujuh pendiri ini dikenal sebagai kalangan insinyur dan pebisnis yang pada masa 1970-an memiliki visi membangun perusahaan nasional di bidang teknologi dan peralatan kantor modern, di saat industri komputer dan otomasi perkantoran di Indonesia masih pada tahap awal.
Metrodata awalnya berdiri sebagai penyedia alat tulis dan produk kertas komputer (continuous form), sebelum secara bertahap bertransformasi menjadi perusahaan teknologi informasi terkemuka di Indonesia. Struktur kepemilikan dan arah bisnis perusahaan ini sejak awal mencerminkan semangat kolaboratif antar pengusaha yang berasal dari latar belakang profesional berbeda namun memiliki tujuan sama: mengembangkan sektor teknologi yang kala itu baru mulai tumbuh di tanah air.
Seiring waktu, komposisi kepemilikan Metrodata mengalami perubahan signifikan. Dari tujuh pendiri awal, kini yang masih memiliki porsi saham besar adalah keluarga Ciputra dan Ir. H. Secakusuma. Keduanya terus mempertahankan peran strategis dalam pengendalian perusahaan melalui Metrodata Group, dengan generasi penerus seperti Candra Ciputra menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Pada masa-masa awal, tantangan terbesar Metrodata adalah memperkenalkan teknologi kepada pasar yang belum siap. Banyak perusahaan belum memahami manfaat komputerisasi, dan biaya investasi dianggap terlalu tinggi. Namun, tim Metrodata tidak gentar—mereka melakukan edukasi pasar melalui seminar, pelatihan, dan pendekatan personal kepada pelaku industri. Perlahan, kesadaran akan pentingnya digitalisasi tumbuh, dan Metrodata menjadi pionir yang menjembatani dunia analog menuju era teknologi.
Kesempatan besar datang ketika Metrodata menjalin kemitraan dengan raksasa global seperti Hewlett-Packard, IBM, dan Microsoft pada akhir 1980-an. Kolaborasi ini membuka akses terhadap produk dan pengetahuan teknologi kelas dunia, yang kemudian diadaptasi ke pasar Indonesia. Metrodata pun menjadi pemain utama dalam distribusi perangkat keras, perangkat lunak, dan solusi bisnis. Momentum ini menjadi tonggak penting yang mendorong pertumbuhan eksponensial perusahaan di dekade-dekade berikutnya.
Saat teknologi jaringan dan internet mulai berkembang pesat di awal 2000-an, Metrodata tidak tinggal diam. Mereka membaca arah perubahan industri dan mulai membangun divisi solusi sistem informasi serta layanan integrasi TI. Langkah ini membawa Metrodata naik kelas—dari sekadar distributor menjadi konsultan digital yang membantu perusahaan klien mengubah cara mereka beroperasi. Pendekatan end-to-end yang diambil Metrodata menjadikan mereka mitra strategis dalam setiap tahap transformasi digital pelanggan.
Krisis ekonomi 1998 sempat mengguncang banyak bisnis di Indonesia, termasuk industri teknologi. Namun Metrodata menunjukkan ketahanan luar biasa dengan menata ulang struktur bisnis dan fokus pada efisiensi operasional. Perusahaan juga memperluas jaringan kemitraan regional untuk menjaga stabilitas suplai dan diversifikasi pendapatan. Hasilnya, Metrodata keluar dari krisis sebagai perusahaan yang lebih tangguh dan siap menghadapi era baru digitalisasi.
Pada tahun 1990, Metrodata resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham MTDL. Keputusan ini bukan sekadar langkah finansial, melainkan wujud komitmen terhadap transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik. Dengan status publik, Metrodata mampu memperkuat reputasinya di mata investor dan mitra internasional. Sejak saat itu, perusahaan terus menunjukkan kinerja yang solid dan pertumbuhan laba yang konsisten.
Memasuki dekade 2010-an, Metrodata memantapkan struktur bisnisnya ke dalam dua unit utama: Distribution Business Unit (DBU) dan Solution & Consulting Business Unit (SCBU). DBU menangani distribusi berbagai merek ternama seperti Dell, HP, Lenovo, dan Cisco, sedangkan SCBU berfokus pada solusi digital, analitik data, serta integrasi sistem untuk perusahaan besar. Pembagian ini mencerminkan evolusi Metrodata dari pemain distribusi menjadi penyedia layanan teknologi yang komprehensif. Dengan strategi tersebut, perusahaan mampu melayani kebutuhan lintas industri dengan efisiensi tinggi.
Metrodata juga memahami pentingnya sumber daya manusia dalam industri teknologi yang terus berubah. Mereka menanamkan budaya kerja berbasis pembelajaran berkelanjutan dan inovasi. Banyak karyawan Metrodata yang kemudian menjadi profesional terkemuka di industri TI nasional, bukti nyata dari ekosistem talenta yang kuat. Keberhasilan perusahaan ini tidak lepas dari investasi besar dalam pendidikan dan pelatihan internal.
Transformasi besar terjadi ketika Metrodata mulai masuk ke dunia cloud computing dan cyber security. Mereka melihat bahwa masa depan bisnis tidak lagi bergantung pada infrastruktur fisik, melainkan pada sistem yang fleksibel dan aman di awan digital. Metrodata menjadi salah satu pelopor penyedia layanan cloud di Indonesia dengan berbagai solusi yang menyesuaikan kebutuhan korporasi dan lembaga publik. Hal ini memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin inovasi di pasar teknologi nasional.
Pandemi COVID-19 mempercepat transisi digital di seluruh sektor, dan Metrodata berada di garis depan membantu ribuan perusahaan beradaptasi. Mereka menyediakan layanan cloud, sistem kolaborasi jarak jauh, dan perlindungan data yang dibutuhkan di masa krisis. Dalam situasi sulit, Metrodata justru mencatat peningkatan permintaan yang signifikan dan membukukan pertumbuhan penjualan yang sehat. Perusahaan ini membuktikan bahwa fleksibilitas dan ketepatan strategi menjadi kunci bertahan di masa tak menentu.
Dalam sejarah panjangnya, Metrodata juga dikenal sebagai mitra terpercaya bagi pemerintah dan BUMN dalam proyek-proyek transformasi digital. Dari sistem informasi perpajakan hingga solusi smart city, jejak Metrodata hadir di berbagai infrastruktur digital penting. Keterlibatan ini menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan kepada perusahaan lokal dengan standar global. Metrodata menjadi bukti nyata bahwa kompetensi nasional bisa bersaing di panggung dunia teknologi.
Tak hanya berfokus pada bisnis, Metrodata juga aktif membangun kolaborasi dengan universitas dan startup teknologi. Mereka meluncurkan program pelatihan digital dan inkubasi bisnis untuk menyiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja berbasis teknologi. Pendekatan ini memperkuat posisi Metrodata sebagai katalis bagi ekosistem digital Indonesia. Mereka bukan hanya pemain pasar, tetapi juga penggerak kemajuan bangsa.
Dalam skala global, Metrodata kini berperan sebagai mitra strategis banyak perusahaan multinasional yang ingin memasuki pasar Asia Tenggara. Reputasi mereka sebagai perusahaan yang andal, disiplin, dan inovatif menjadikan Metrodata titik masuk penting bagi ekspansi bisnis global. Dengan pengalaman panjang dan jaringan luas, Metrodata mampu menjembatani kebutuhan pasar lokal dengan standar teknologi internasional. Hal ini menjadikan perusahaan semakin relevan di era konektivitas lintas batas.
Kemitraan strategis menjadi fondasi penting dalam pertumbuhan PT Metrodata Electronics Tbk. Hingga kini, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan lebih dari lima belas prinsipal asing terkemuka di dunia teknologi. Di antara mitra utamanya terdapat nama-nama besar seperti Microsoft, IBM, HP, Dell, Lenovo, dan Intel, yang memperkuat posisi Metrodata sebagai distributor serta penyedia solusi TI terlengkap di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga bermitra dengan penyedia solusi perangkat lunak global seperti Oracle, SAP, VMware, Adobe, dan Trend Micro, yang menambah kekayaan portofolio layanannya mulai dari keamanan siber, sistem ERP, hingga komputasi awan.
Rangkaian kemitraan ini tidak hanya memperluas lini bisnis Metrodata, tetapi juga meningkatkan kredibilitasnya di mata pasar korporasi dan sektor publik. Melalui jaringan distribusi dan layanan solusi digital yang terintegrasi, Metrodata menghadirkan teknologi kelas dunia kepada pelanggan di Indonesia, dari perangkat keras hingga aplikasi berbasis cloud. Prinsipal asing seperti NetApp, Symantec, Alcatel-Lucent, dan ASUS turut melengkapi sinergi global yang dibangun Metrodata selama beberapa dekade. Kombinasi antara reputasi mitra internasional dan kemampuan lokal inilah yang menjadikan Metrodata bukan sekadar distributor, melainkan pusat solusi teknologi terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
Kinerja Metrodata yang terus meningkat juga didukung oleh tata kelola yang transparan dan komitmen terhadap keberlanjutan. Mereka mengintegrasikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam operasional bisnisnya, termasuk efisiensi energi dan tanggung jawab sosial. Pendekatan ini membuat Metrodata tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga mendapat kepercayaan dari masyarakat luas. Perusahaan membuktikan bahwa keberlanjutan dan profitabilitas dapat berjalan seiring.
Kini, setelah lebih dari empat dekade berkiprah, Metrodata Electronics Tbk telah menjelma menjadi ikon keberhasilan industri TI nasional. Dengan lebih dari 1.500 karyawan, jaringan mitra internasional, dan ratusan proyek digital aktif setiap tahun, skala bisnisnya terus meluas. Metrodata bukan hanya perusahaan, tetapi juga simbol kematangan industri teknologi Indonesia. Namanya melekat erat pada perjalanan bangsa menuju ekonomi digital penuh.
Keberhasilan Metrodata mencerminkan perpaduan antara ketekunan pendirinya, disiplin organisasi, dan visi jangka panjang yang konsisten. Dari bisnis distribusi sederhana, mereka meniti jalan menuju kepemimpinan industri yang kompleks dan berteknologi tinggi. Di setiap tahapan, Metrodata mengandalkan prinsip kolaborasi dan kepercayaan sebagai fondasi utama. Prinsip itu yang membuat mereka mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan di tengah perubahan besar industri.
Dalam setiap proyek yang dijalankan, Metrodata selalu menempatkan pelanggan di pusat strategi. Filosofi “customer partnership” bukan sekadar jargon, melainkan roh yang membentuk budaya perusahaan. Pendekatan ini menghasilkan loyalitas tinggi dan kemitraan jangka panjang dengan berbagai korporasi nasional maupun internasional. Dari sinilah reputasi Metrodata sebagai mitra digital terpercaya terus tumbuh.
Melihat ke depan, Metrodata menyiapkan diri menghadapi era kecerdasan buatan dan ekonomi berbasis data. Mereka terus berinvestasi dalam inovasi dan riset teknologi untuk memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan. Dengan semangat pembelajaran tanpa henti, Metrodata siap memimpin babak baru revolusi digital Indonesia. Dari akar lokal, mereka terus menjulang ke panggung global.
Lima kunci sukses mereka terletak pada visi jangka panjang, inovasi berkelanjutan, manajemen profesional, kemitraan strategis, dan komitmen terhadap SDM unggul—lima elemen yang akan terus menyalakan obor keberhasilan Metrodata di masa depan.