Perbandingan Gaji Sopir Dunia: Jakarta Tertinggal Jauh dari Singapura, Tokyo Dan Beberapa Kota Besar Lain

bintangbisnis

Jakarta, BintangBisnis.com — Bekerja sebagai sopir sering kali dianggap pekerjaan biasa. Namun tanggung jawab mereka tidak ringan—mengemudi di tengah padatnya lalu lintas, menjaga keselamatan penumpang, merawat kendaraan, dan siap bekerja kapan saja majikan membutuhkan. Di banyak negara, kompensasi yang diberikan kepada sopir cukup memadai, bahkan menjanjikan kehidupan yang layak. Tetapi di Jakarta dan sebagian besar Indonesia, gaji sopir justru tertinggal jauh dibandingkan standar kota-kota global.

Artikel ini membandingkan gaji sopir di Jakarta dengan beberapa kota dunia seperti Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong, Tokyo, London, Jerman, Amerika Serikat, Kanada, serta Uni Emirat Arab. Data diperoleh dari Glassdoor, Indeed, dan laporan pasar tenaga kerja internasional.

Jakarta: Upah Minimum, Tanggung Jawab Maksimum

Menurut laporan Glassdoor, gaji dasar seorang sopir di Jakarta berkisar Rp3,9 juta – Rp5 juta per bulan. Beberapa perusahaan memang memberikan tambahan lembur atau tunjangan makan, sehingga total kompensasi bisa mendekati Rp8 juta per bulan. Namun angka itu masih jauh dari cukup bila dibandingkan dengan jam kerja yang panjang—sering kali lebih dari 12 jam sehari—dan kondisi lalu lintas yang sangat melelahkan.

Singapura: Standar Asia Tenggara yang Lebih Tinggi

Data dari Indeed menunjukkan sopir di Singapura rata-rata mendapatkan SGD 3.100 per bulan (sekitar Rp36 juta). Selain gaji pokok, sopir di sana juga mendapat tunjangan kesehatan, asuransi, dan kompensasi lembur yang jelas. Perbedaan mencolok ini menunjukkan jurang antara Jakarta dan Singapura, meskipun jarak kedua kota hanya dua jam penerbangan.

Kuala Lumpur: Lebih Baik daripada Jakarta, Meski Tidak Tinggi

Di Malaysia, sopir di Kuala Lumpur diperkirakan memperoleh antara MYR 2.800 – MYR 4.000 per bulan (sekitar Rp9 juta – Rp13 juta). Angka itu lebih tinggi dibandingkan Jakarta, meskipun biaya hidup Kuala Lumpur juga tidak jauh berbeda. Ini menunjukkan posisi tawar pekerja lebih baik dan perlindungan ketenagakerjaan lebih kuat.

Hong Kong: Gaji Premium untuk Sopir

Hong Kong dikenal dengan biaya hidup yang sangat mahal, namun kompensasi bagi sopir pun tinggi. Menurut data CityJobs, rata-rata gaji sopir di sana mencapai HKD 17.000 – HKD 20.000 per bulan (sekitar Rp33 juta – Rp39 juta). Sopir pribadi untuk keluarga kaya atau perusahaan multinasional bisa memperoleh lebih tinggi lagi.

Tokyo: Standar Jepang yang Menjamin

Di Jepang, gaji sopir profesional berkisar JPY 250.000 – JPY 300.000 per bulan (sekitar Rp27 juta – Rp33 juta). Selain gaji, pekerja juga mendapat bonus musiman, cuti tahunan, dan jaminan sosial yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan sopir di Jepang dianggap bagian penting dari ekosistem tenaga kerja formal.

London: Profesionalisme yang Diakui

Di London, sopir pribadi atau chauffeur memperoleh sekitar GBP 2.500 – GBP 3.500 per bulan (sekitar Rp49 juta – Rp69 juta). Status pekerjaan ini dianggap profesional, bahkan sering kali termasuk dalam kategori pekerja rumah tangga kelas menengah dengan standar kontrak yang jelas.

Jerman: Perlindungan Hukum yang Kuat

Di kota-kota besar Jerman seperti Berlin atau Frankfurt, gaji sopir berada pada kisaran EUR 2.500 – EUR 4.000 per bulan (sekitar Rp44 juta – Rp70 juta). Regulasi ketenagakerjaan yang ketat membuat hak pekerja terjamin, termasuk tunjangan pensiun dan perlindungan kesehatan.

Amerika Serikat: Variasi Berdasarkan Negara Bagian

Di Amerika Serikat, sopir pribadi maupun sopir perusahaan memperoleh antara USD 2.500 – USD 4.500 per bulan (sekitar Rp41 juta – Rp74 juta). Perbedaan cukup lebar tergantung lokasi, dengan kota-kota besar seperti New York dan Los Angeles membayar lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

Kanada: Standar Hidup yang Menjamin

Di Kanada, sopir rata-rata digaji CAD 2.500 – CAD 4.000 per bulan (sekitar Rp29 juta – Rp47 juta). Walaupun tidak setinggi Amerika Serikat, standar hidup di Kanada membuat gaji tersebut cukup memadai, dengan fasilitas kesehatan publik yang relatif murah.

Uni Emirat Arab: Gaji Tinggi Plus Fasilitas

Di Dubai dan Abu Dhabi, sopir biasanya menerima AED 3.500 – AED 5.500 per bulan (sekitar Rp15 juta – Rp24 juta). Selain gaji, banyak perusahaan atau keluarga ekspatriat menyediakan tempat tinggal, transportasi, dan tunjangan makan. Paket kompensasi ini membuat pekerjaan sopir di UEA lebih menarik dibandingkan di Jakarta.

Mengapa Jakarta Tertinggal?

Ada beberapa faktor utama yang menjelaskan rendahnya gaji sopir di Jakarta:

  • Pasokan tenaga kerja berlebih: Banyak orang yang bersedia menjadi sopir, sehingga menekan upah.
  • Status pekerjaan informal: Sebagian besar sopir tidak diangkat sebagai pegawai tetap.
  • Minim perlindungan hukum: Aturan mengenai jam kerja dan lembur sering diabaikan.
  • Kurs rupiah yang lemah: Membuat gaji dalam nominal rupiah tidak kompetitif secara internasional.

Jadi, bila dibandingkan, dari Singapura hingga Jerman, profesi sopir dianggap penting dan diberi kompensasi yang layak. Di Jakarta, pekerjaan yang sama justru diberi imbalan yang jauh lebih rendah, bahkan ketika beban kerja dan risiko tidak kalah besar. Perbedaan ini tidak hanya mencerminkan disparitas ekonomi global, tetapi juga menunjukkan bagaimana perlindungan tenaga kerja di Indonesia masih tertinggal.

Share This Article