Luar Biasa, Satu Semester Indofood Bisa Raup Rp 11,6 Triliun dari Mie Instan

bintangbisnis
Tak salah bila PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) disebut sebagai raja bisnis mie instan di Indonesia. Penjualan mie instan Indofood memang sangat lucratif dan menjadi penopang kinerja bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Berdasarkan data penjualan bersih PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)  pada semester I-2016, perusahaan milik Group Salim itu mampu membukukan penjualan neto konsolidasi Rp 18,18 triliun atau naik 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Yang menarik, dari total penjualan itu, kontribusi terbesar dari penjualan divisi mie instan, yakni sebesar 64 persen, setara dengan Rp 11,6 triliun. Jelas, pencapaian yang luar biasa. Untuk satu kategori produk saja, bisa menyabet diatas Rp 11 triliun untuk 6 bulan.
Ruang lingkup kegiatan ICBP terdiri atas produksi mi dan bumbu penyedap, susu, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus. Kontribusi divisi dairy (susu) sebesar 19 persen, makanan ringan (snak) 7 persen, penyedap makanan 3 persen, nutrisi dan makanan 2 persen serta minuman 5 persen. Indofood selama ini dikenal sebagai pemain besar di bisnis consumer good dan bisnis mie instan memang salah satu flagship bisnis Indofood selain bisnis minyak goreng dengan merek Bimoli.
Pada semester pertama 2016 ini, laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 13,9 persen menjadi Rp1,98 triliun dari sebelumnya Rp1,74 triliun. “Pada semester pertama tahun ini, kami mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang sehat,” kata Direktur Utama dan CEO ICBP Anthoni Salim, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/8/2016). Laba usaha tumbuh 24,9 persen menjadi Rp2,74 triliun dari sebelumnya Rp2,19 triliun. Marjin laba usaha juga naik menjadi 15,1 persen dari sebelumnya 13,1 persen.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”) merupakan perusahaan yang menghasilkan banyak produk konsumen bermerek yang bagus dan sudah terkemuka terdapat banyak pilihan produk dan akhirnya menjadi solusi sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Banyak di antara merek produknya menjadi produk terkemuka yang sudah disenangi oleh masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun.

ICBP didirikan pada september 2009 melalui proses restrukturisasi internal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (“CBP”) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”). Dengan kegiatan restrukturisasi internal tersebut, maka kegiatan usaha Grup CBP dari Indofood, yang mencakup mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP.

ICBP mulai mencatatkan sahamnya di BEI tepatnya pada  tanggal 7 Oktober 2010. Hingga saat ini Indofood tetap menjadi pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan saham sekitar 80%. Oleh karenanya, ICBP tetap memiliki sinergi dengan perusahaan-perusahaan Indofood lainnya dalam meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

Pada tahun 2012, ICBP memulai inisiatif untuk dapat meraih peluang usaha baru dengan mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) demi memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia. Kegiatan usaha minuman ini sendiri dimulai di akhir tahun 2013 menyusul akuisisi exclusive bottler untuk produk-produk PepsiCo dan yang selanjutnya disusul dengan akuisisi aset kegiatan usaha air minum dalam kemasan (“AMDK”) di awal tahun 2014.

Share This Article