Konsultan Untuk Modernisasi Pengelolaan Bisnis Keluarga

bintangbisnis

Generasi pertama merintis dan mendirikan perusahaan, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan. Pameo seperti ini sangat populer dalam istilah manajemen bisnis keluarga (family business). Tapi semoga perusahaan Bapak/Ibu tidak termasuk yang demikian. Betapapun bisnis keluarga memiliki peran signifikan dalam perekonomian nasional, menyumbang persentase besar dari produk domestik bruto bagi negara. Di Indonesia, bisnis keluarga juga memainkan peran penting, tidak hanya sebagai sumber kekayaan bagi keluarga itu sendiri tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja dan penggerak roda ekonomi.

Namun, tantangan utama yang dihadapi bisnis keluarga adalah mempertahankan kelangsungan bisnis tersebut melewati generasi kedua dan ketiga. Statistik menunjukkan bahwa hanya sekitar 30% bisnis keluarga yang berhasil bertahan hingga generasi kedua, dan lebih sedikit lagi yang mampu bertahan hingga generasi ketiga. Untuk menghadapi tantangan ini, modernisasi pengelolaan bisnis keluarga menjadi kebutuhan yang mendesak.

Konstitusi Bisnis Keluarga: Pilar Fondasi yang Kuat

Salah satu langkah awal dalam modernisasi pengelolaan bisnis keluarga adalah merumuskan konstitusi bisnis keluarga. Konstitusi ini merupakan dokumen formal yang mengatur berbagai aspek pengelolaan bisnis, termasuk visi dan misi jangka panjang, struktur kepemimpinan, mekanisme pengambilan keputusan, serta pembagian peran dan tanggung jawab di antara anggota keluarga.

Konstitusi bisnis keluarga bukan hanya sekadar pedoman, tetapi juga sebuah kompas yang menjaga arah perusahaan tetap konsisten dengan nilai-nilai dan tujuan awal yang dirumuskan oleh pendiri. Dengan adanya konstitusi ini, konflik internal yang sering muncul karena perbedaan pandangan antar anggota keluarga dapat diminimalisir. Selain itu, konstitusi ini juga menjadi panduan yang jelas bagi generasi berikutnya dalam mengelola dan mengembangkan bisnis, memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil tetap selaras dengan kepentingan jangka panjang keluarga.

Strategi Pengembangan Bisnis dan Investasi

Setelah konstitusi bisnis keluarga disusun, langkah berikutnya adalah merumuskan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis dan investasi yang terencana dalam struktur yang jelas. Tantangan bisnis saat ini sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, bisnis keluarga perlu memiliki strategi yang proaktif dalam menghadapi perubahan pasar dan modernisasi. Manajemen investasi perusahaan keluarga perlu dirapikan dan dibuat terkelola secara rapi sehingga manajemen resiko bisa terkendali dengan baik, dan perusahaan keluarga bisa terus tumbuh.

Peran Konsultan Eksternal Yang Netral dan Obyektif

Meskipun banyak bisnis keluarga yang memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup dalam mengelola usahanya, namun dalam prakteknya mereka sebenarnya sangat membutuhkan perspektif dan keahlian tambahan yang hanya bisa diberikan oleh konsultan eksternal. Para konsultan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru dan keterampilan manajemen yang lebih modern, tetapi juga berperan sebagai wasit yang netral dan obyektif dalam memberikan saran-saran strategis. Group-group besar yang dimiliki keluarga, baik di Indonesia maupun di negara Asia lainnya seperti di Hongkong, Singapore dan Kualalumpur, mereka umumnya mereka juga merekrut konsultan eksternal untuk membantu modernisasi pengelolaan bisnis keluarga. Dan umumnya, keluarga-keluaga kaya itu sudah punya sistem family office yang rapi.

Konsultan eksternal memiliki manfaat yang luas. Mereka dapat berperan dalam membantu keluarga mengatasi konflik internal yang sering kali menjadi penghalang utama bagi keberlanjutan bisnis. Mereka juga dapat membantu bisnis keluarga dalam mengidentifikasi peluang pasar baru, menyusun strategi pertumbuhan yang efektif, serta mengoptimalkan efisiensi operasional.

Dalam banyak kasus, konsultan eksternal juga membantu dalam merancang dan menerapkan sistem tata kelola perusahaan (corporate governance) yang baik. Sistem tata kelola yang baik akan memastikan bahwa bisnis keluarga dikelola dengan transparansi, akuntabilitas, dan integritas, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan dan loyalitas dari karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis.

Maklum, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bisnis keluarga adalah perbedaan pandangan antara generasi pendiri dan generasi penerus. Generasi pendiri sering kali memiliki pendekatan yang lebih konservatif dan berpegang teguh pada cara-cara tradisional dalam mengelola bisnis. Di sisi lain, generasi penerus yang lebih muda biasanya memiliki pandangan yang lebih progresif dan terbuka terhadap inovasi dan teknologi baru. Untuk mengatasi tantangan ini, komunikasi yang terbuka dan transparan antar generasi sangat penting. Dalam konteks itu pula konsultan eksternal sangat dibutuhkan kehadirannya untuk membantu dan menjadi jembatan untuk mencari solusi.

Sekedar informasi, bila perusahaan Bapak/Ibu butuh konsultan yang berpengalaman dalam membantu modernisasi pengelolaan bisnis keluarga, saya punya kawan dekat yang memang punya spesialisasi di bidang tersebut. Beliau sangat berpengalaman dan memang punya spesialisasi bidang manajemen bisnis keluarga dan modernisasinya. Silahkan hubungi saya bila membutuhkan jasa konsultan seperti itu.

HP : +62 812-9951-8136 (WA)
Email: masadhi1976@gmail.com

 

Premium Post :

Share This Article