10 Startup Paling Bersinar di Asia Tenggara dalam 3 Tahun Terakhir

bintangbisnis

Asia Tenggara terus menunjukkan potensinya sebagai pusat inovasi startup. Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah perusahaan teknologi muda telah menonjol berkat solusi kreatif, pertumbuhan cepat, dan daya saing global. Berikut adalah 10 startup yang bersinar di kawasan ini:

  1. Grab

Pendiri: Anthony Tan dan Tan Hooi Ling
Negara Asal: Singapura
Bidang: Super-app (transportasi, pengantaran makanan, pembayaran digital)
Skala Bisnis: Beroperasi di 8 negara Asia Tenggara. Valuasi mencapai $16 miliar (status decacorn).
Keunikan: Integrasi berbagai layanan dalam satu aplikasi, model bisnis berbasis data.

  1. Gojek

Pendiri: Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran
Negara Asal: Indonesia
Bidang: Super-app (transportasi, logistik, pembayaran digital)
Skala Bisnis: Beroperasi di Indonesia, Vietnam, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Keunikan: Memulai sebagai layanan ojek daring dan berkembang menjadi ekosistem super-app terintegrasi.

  1. Carousell

Pendiri: Quek Siu Rui, Marcus Tan, dan Lucas Ngoo
Negara Asal: Singapura
Bidang: E-commerce barang bekas dan preloved
Skala Bisnis: Hadir di 8 negara dengan lebih dari 250 juta listing barang.
Keunikan: Pendekatan sosial dalam jual beli online, fokus pada keberlanjutan.

  1. Traveloka

Pendiri: Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang
Negara Asal: Indonesia
Bidang: Teknologi perjalanan dan lifestyle
Skala Bisnis: Operasional di lebih dari 6 negara, dengan pengguna lebih dari 40 juta.
Keunikan: Fokus pada kebutuhan lokal dan diversifikasi ke gaya hidup seperti asuransi dan hiburan.

  1. Tokopedia (sekarang bagian dari GoTo Group)

Pendiri: William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison
Negara Asal: Indonesia
Bidang: Marketplace e-commerce
Skala Bisnis: Basis pengguna mencapai lebih dari 100 juta di seluruh Indonesia.
Keunikan: Mengutamakan UKM lokal dengan inovasi platform dan integrasi teknologi keuangan.

  1. Sea Group (Shopee & Garena)

Pendiri: Forrest Li
Negara Asal: Singapura
Bidang: E-commerce (Shopee) dan gaming (Garena)
Skala Bisnis: Shopee adalah platform e-commerce terpopuler di Asia Tenggara, dan Garena terkenal dengan game seperti Free Fire.
Keunikan: Kombinasi antara e-commerce dan gaming yang saling memperkuat.

  1. VNG Corporation

Pendiri: Le Hong Minh
Negara Asal: Vietnam
Bidang: Gaming, cloud, fintech
Skala Bisnis: Memiliki lebih dari 100 juta pengguna untuk game dan aplikasi.
Keunikan: Perusahaan teknologi pertama di Vietnam yang mencapai valuasi unicorn.

  1. Ninja Van

Pendiri: Chang Wen Lai, Shaun Chong, dan Boxian Tan
Negara Asal: Singapura
Bidang: Logistik dan pengiriman barang
Skala Bisnis: Beroperasi di seluruh Asia Tenggara dengan fokus pada e-commerce.
Keunikan: Efisiensi logistik berbasis AI dan teknologi.

  1. Flash Group

Pendiri: Komsan Lee
Negara Asal: Thailand
Bidang: Logistik dan pengiriman
Skala Bisnis: Melayani lebih dari 1 juta pengiriman harian di Thailand.
Keunikan: Fokus pada layanan cepat dan fleksibel untuk UKM dan konsumen akhir.

  1. Bukalapak

Pendiri: Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid
Negara Asal: Indonesia
Bidang: Marketplace e-commerce
Skala Bisnis: IPO di Bursa Efek Indonesia, melayani lebih dari 100 juta pengguna.
Keunikan: Fokus pada digitalisasi warung tradisional dan UKM.

 

Pelajaran Bagi Entrepreneur Muda

Kesuksesan para unicorn di Asia Tenggara, seperti Grab, Gojek, dan Shopee, menawarkan pelajaran penting bagi para entrepreneur. Pertama, mereka menunjukkan pentingnya memahami kebutuhan lokal secara mendalam. Banyak dari startup ini berkembang karena mampu mengidentifikasi masalah yang spesifik di masyarakat, seperti kebutuhan transportasi murah dan andal atau solusi e-commerce untuk pasar yang kurang terlayani. Dengan menawarkan solusi berbasis teknologi yang mudah diakses, mereka mampu menarik perhatian pengguna dalam skala besar. Pelajaran lainnya adalah pentingnya fleksibilitas dan inovasi. Bisnis-bisnis ini terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan konsumen dan lanskap pasar, seperti memadukan layanan digital, pembayaran, dan logistik ke dalam satu ekosistem terpadu.

Pelajaran kedua adalah kemampuan untuk membangun kepercayaan investor melalui visi bisnis yang kuat. Banyak unicorn di Asia Tenggara awalnya menghadapi tantangan dalam menggalang dana karena pasar mereka dianggap berisiko tinggi. Namun, dengan menyampaikan potensi pasar yang besar, mereka mampu meyakinkan investor global. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak—dari pemerintah, perusahaan besar, hingga UKM lokal—membantu memperkuat posisi mereka. Kesuksesan ini juga menekankan pentingnya membangun tim yang solid dan beragam, yang dapat mendorong kreativitas serta eksekusi strategi secara efektif di tengah persaingan ketat. Kombinasi keberanian untuk mengambil risiko, pemahaman mendalam tentang pasar lokal, dan adaptasi teknologi adalah fondasi dari kisah sukses para unicorn ini.

 

Share This Article