Ferriyady Hartadinata mungkin tidak akan pernah menduga bahwa bisnis perhiasan emas kecil yang ia bangun pada akhir tahun 1980-an akan tumbuh menjadi salah satu perusahaan emas terkemuka di Indonesia, PT Hartadinata Abadi Tbk. Dengan perkiraan total penjualan mencapai Rp18 triliun pada tahun 2024, Hartadinata Abadi kini menjadi salah satu kekuatan besar di industri emas nasional, bukan hanya melalui keindahan dan kualitas produk yang dihasilkannya, tetapi juga melalui kiprah dan inovasi yang mengubah wajah bisnis emas di Indonesia.
Ferriyady Hartadinata memulai perjalanannya di dunia perhiasan emas dengan sederhana. Pada tahun 1989, ia membuka bisnis perhiasan emas dengan kapasitas produksi awal sebesar 625.000 gram per bulan. Dengan visi yang jelas dan ketekunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan perhiasan yang indah dan bermutu tinggi, Ferriyady terus mengembangkan bisnisnya. Puncak dari pertumbuhan awal ini terjadi pada tahun 1995 ketika ia membangun pabrik pertama perusahaan. Pabrik ini menandai era baru bagi bisnisnya, membawa usahanya menuju skala yang lebih besar dan lebih profesional.
Namun, Ferriyady tidak berhenti sampai di situ. Tiga tahun setelah pendirian pabrik, ia membuka outlet ritel pertama perusahaan dengan merek “ACC Gold Jewellery” pada tahun 1998. Outlet ini menjadi bukti nyata komitmen Ferriyady dalam melayani konsumen secara langsung, tidak hanya melalui saluran grosir, tetapi juga melalui ritel yang memberikan sentuhan personal pada pengalaman berbelanja emas dan perhiasan.
Ferriyady menyadari bahwa keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya terletak pada seberapa banyak produk yang dapat dijual, tetapi juga seberapa besar dampak positif yang dapat diberikan pada pasar dan pelanggan. Ia mengusung filosofi “From the Heart to True Beauty” sebagai landasan utama dalam menjalankan bisnisnya. Filosofi ini menjadi refleksi dari komitmennya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan Hartadinata.
Perjalanan Ferriyady dalam membangun Hartadinata Abadi mencapai titik penting pada tahun 2004. Pada tanggal 29 Maret, melalui Akta No. 11, PT Hartadinata Abadi Tbk resmi didirikan. Momen ini bukan hanya sekadar transformasi status bisnis, tetapi merupakan langkah signifikan yang membuka peluang lebih besar di pasar emas dan perhiasan nasional. Sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Hartadinata Abadi menjadi pionir di industri manufaktur perhiasan emas Indonesia. Status perusahaan terbuka ini bukan hanya membawa kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk memenuhi ekspektasi publik.
Menjadi perusahaan publik berarti Hartadinata harus mematuhi standar-standar ketat dalam hal transparansi dan tata kelola perusahaan. Ferriyady dan timnya melihat ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Dengan kinerja perusahaan yang terus tumbuh dan inovasi yang tiada henti, Hartadinata Abadi terus menunjukkan performa yang menjanjikan di pasar. Ferriyady tidak hanya membawa perusahaannya menjadi pemain besar di pasar domestik, tetapi juga melibatkan para pemegang saham untuk turut merasakan kesuksesan yang dicapainya.
Setelah menjadi perusahaan publik, Hartadinata memperluas jaringan distribusinya secara signifikan. Dengan konsep bisnis terintegrasi, Hartadinata membangun keunggulan kompetitifnya melalui empat pabrik yang menghasilkan produk perhiasan berkualitas tinggi. Keempat pabrik ini memainkan peran penting dalam memastikan kapasitas produksi yang memadai untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Selain itu, jaringan distribusi perusahaan meliputi berbagai saluran, mulai dari grosir, toko emas, hingga jaringan ritel yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Hartadinata mengoperasikan empat merek ritel perhiasan utama, yakni Aurum Collection Center (ACC), Claudia Perfect Jewellery, Celine Jewellery, dan Hartadinata Abadi Store. Merek-merek ini membawa variasi produk yang luas, menjangkau segmen pasar yang berbeda, dan menyediakan pilihan perhiasan yang beragam sesuai dengan preferensi konsumen.
Ekspansi bisnis Ferriyady tidak berhenti pada perhiasan emas saja. Menyadari potensi di bidang pergadaian dan pengolahan emas, ia mendirikan beberapa anak perusahaan. Pada tahun 2018, PT Gemilang Hartadinata Abadi didirikan untuk memasuki pasar pergadaian. Kemudian, pada tahun 2022, PT Emas Murni Abadi berdiri dan meluncurkan merek emas batangan bernama EMASKU, yang semakin memperluas portofolio produk Hartadinata di sektor emas murni dan memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen emas terkemuka.
Di era digital yang serba cepat, Ferriyady menyadari pentingnya mengikuti perkembangan teknologi. Hartadinata Abadi kini tengah menjalani transformasi digital sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen, terutama generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Hartadinata menjalin kerja sama dengan beberapa platform e-commerce besar seperti Shopee dan Tokopedia. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen lebih luas dan mempermudah proses belanja perhiasan melalui platform daring.
Tidak hanya itu, untuk mempercepat proses transaksi bisnis-ke-bisnis (B2B), Hartadinata juga meluncurkan aplikasi hrta.store. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan volume transaksi secara signifikan, memperkuat posisi Hartadinata di pasar B2B. Dengan adanya aplikasi ini, Hartadinata semakin memperlihatkan keseriusannya dalam mengembangkan bisnis secara digital dan menjawab kebutuhan pasar yang semakin instan.
Capaian dan Target
Sepanjang tahun 2024, Hartadinata menargetkan peningkatan jumlah gerai ritel hingga mencapai 100 toko, dengan tujuan memperkuat penetrasi pasar di berbagai wilayah di Indonesia. Target ini ditetapkan untuk mengakomodasi permintaan yang terus meningkat akan produk perhiasan emas berkualitas tinggi dan layanan yang terintegrasi.
Pada paruh pertama tahun 2024, Hartadinata mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,24 triliun, meningkat 33,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan emas murni sebesar 19,22%, serta kenaikan harga jual rata-rata per gram emas. Dari total penjualan, segmen grosir menyumbang 82,62%, sementara ritel menyumbang 16,88%, dan gadai berkontribusi sebesar 0,45%.
Dengan target laba bersih sebesar Rp410 miliar dan pendapatan Rp18 triliun untuk tahun penuh 2024, Hartadinata menegaskan posisinya sebagai salah satu perusahaan perhiasan dan emas terbesar di Indonesia. Ferriyady, melalui Hartadinata, berhasil mewujudkan cita-citanya untuk membawa perusahaan menjadi pemain utama di industri perhiasan emas.
Di pasar global, Hartadinata mulai merambah pasar ekspor ke beberapa negara strategis. Saat ini, India dan Uni Emirat Arab merupakan mitra ekspor utama Hartadinata. Namun, perusahaan memiliki ambisi untuk memperluas jaringan ekspornya ke kawasan Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Ekspansi ini dilakukan berdasarkan analisis pasar yang mendalam serta permintaan konsumen yang semakin tinggi terhadap produk emas berkualitas tinggi.
Langkah besar lainnya yang tengah diupayakan adalah mendapatkan lisensi dari London Bullion Market Association (LBMA). Lisensi ini akan menjadi pengakuan internasional atas kualitas produk emas yang dihasilkan Hartadinata, membuka peluang yang lebih luas di pasar ekspor, sekaligus memperkuat reputasi perusahaan sebagai pemimpin di industri emas.
Perjalanan Hartadinata hingga saat ini adalah kisah inspiratif Ferriyady dan timnya yang tidak hanya berhasil membangun perusahaan yang sukses, tetapi juga membawa Hartadinata sebagai salah satu ikon di industri perhiasan emas yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Dengan pertumbuhan yang terus meningkat dan berbagai inisiatif ekspansi yang sedang berjalan, Hartadinata Abadi bersiap untuk melangkah lebih jauh, merajut masa depan yang semakin gemilang di pasar emas global.