Cara Mengelola Keuangan Bisnis Kecil yang Wajib Diketahui Pemula

bintangbisnis

Ketika kita mulai menjalankan bisnis, kemampuan mengelola keuangan adalah salah satu penentu utama keberhasilan. Namun, bagi pengusaha pemula, pengelolaan keuangan sering kali menjadi tantangan tersendiri. Tidak jarang, bisnis yang memiliki produk atau layanan menjanjikan gagal bertahan hanya karena kurangnya manajemen keuangan yang baik. Artikel ini memberikan panduan langkah demi langkah untuk membantu pengusaha baru memahami dan mengelola keuangan bisnis mereka dengan bijak.

Mengapa Manajemen Keuangan Itu Penting?

Manajemen keuangan adalah tulang punggung bisnis. Dengan memahami aliran kas, memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, serta merencanakan pengeluaran dengan cermat, seorang pengusaha dapat mengurangi risiko kebangkrutan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 47,3% usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mengalami kesulitan karena lemahnya pengelolaan keuangan.

Langkah 1: Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengusaha pemula adalah memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Ini berarti memiliki rekening bank terpisah untuk transaksi bisnis. Dengan begitu, Anda dapat melacak pendapatan dan pengeluaran bisnis secara lebih jelas.
Contoh nyata:
Tuti, pemilik bisnis kue rumahan di Jakarta, mengaku bahwa awalnya ia sering mencampur uang penjualan dengan dana pribadi. Setelah membuka rekening khusus bisnis, ia dapat melihat dengan jelas keuntungan yang diperoleh dan lebih mudah menyusun anggaran untuk bahan baku.

Langkah 2: Buat Anggaran dan Patuhi

Anggaran adalah panduan utama untuk mengelola pengeluaran dan pendapatan. Pengusaha baru disarankan untuk membuat anggaran bulanan yang mencakup semua aspek bisnis, seperti bahan baku, pemasaran, dan biaya operasional lainnya.
Tips praktis:
Gunakan aplikasi seperti BukuKas atau Money Manager untuk memudahkan pencatatan keuangan. Aplikasi ini populer di kalangan UMKM di Indonesia karena antarmukanya yang sederhana.

Langkah 3: Pahami Aliran Kas (Cash Flow)

Aliran kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dari bisnis Anda dalam periode tertentu. Pastikan bisnis Anda memiliki aliran kas positif, yaitu pendapatan lebih besar daripada pengeluaran.
Studi kasus:
Wawan, pemilik bisnis laundry kiloan di Surabaya, mengalami kesulitan membayar tagihan bulanan karena pengelolaan arus kas yang buruk. Setelah mencatat setiap transaksi masuk dan keluar selama tiga bulan, ia menyadari bahwa pengeluaran untuk promosi terlalu besar. Dengan menyesuaikan anggaran promosi, Wawan dapat memperbaiki aliran kasnya.

Langkah 4: Tetapkan Gaji untuk Diri Sendiri

Banyak pengusaha pemula merasa tidak perlu menggaji diri sendiri, terutama saat bisnis masih kecil. Namun, menetapkan gaji yang wajar membantu menjaga keseimbangan keuangan pribadi dan bisnis.
Saran:
Tentukan gaji berdasarkan persentase tertentu dari keuntungan bisnis. Misalnya, alokasikan 20-30% keuntungan sebagai gaji Anda.

Langkah 5: Pantau dan Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Pengusaha harus rutin mengevaluasi laporan keuangan untuk mengetahui apakah ada ketidaksesuaian antara anggaran dan realisasi. Dengan cara ini, Anda dapat segera mengambil tindakan jika terjadi masalah.

Langkah 6: Minimalkan Utang

Meminjam modal untuk bisnis adalah hal yang wajar, tetapi utang harus dikelola dengan hati-hati. Jangan biarkan utang menjadi beban yang menghambat perkembangan bisnis Anda.
Contoh:
Rini, seorang pengusaha pakaian di Bandung, awalnya meminjam dana dari fintech untuk membeli bahan baku. Karena tingkat bunga yang tinggi, ia kesulitan membayar cicilan. Pelajaran ini membuatnya lebih berhati-hati dan kini hanya menggunakan modal dari keuntungan yang dihasilkan.

Langkah 7: Siapkan Dana Darurat Bisnis

Dana darurat bisnis penting untuk mengantisipasi situasi tak terduga, seperti penurunan penjualan atau kenaikan biaya bahan baku. Idealnya, dana darurat ini setara dengan tiga hingga enam bulan biaya operasional.

Langkah 8: Investasikan Keuntungan untuk Pertumbuhan

Jangan habiskan seluruh keuntungan untuk keperluan pribadi. Alih-alih, investasikan sebagian keuntungan untuk mengembangkan bisnis Anda, seperti membeli alat baru, memperluas pemasaran, atau meningkatkan stok barang.

Langkah 9: Pelajari Dasar-dasar Perpajakan

Pahami kewajiban pajak bisnis Anda untuk menghindari denda atau sanksi hukum. Pengusaha pemula dapat memanfaatkan layanan konsultasi pajak gratis yang disediakan oleh kantor pajak setempat.

Langkah 10: Dapatkan Konsultasi dari Ahli Keuangan

Jika memungkinkan, gunakan jasa konsultan keuangan untuk membantu menyusun strategi keuangan bisnis Anda. Alternatif lain adalah mengikuti pelatihan keuangan yang sering diadakan oleh kementerian atau organisasi bisnis lokal.

Mengelola keuangan bisnis adalah keterampilan yang harus dipelajari dan dikembangkan oleh setiap pengusaha. Dengan memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, membuat anggaran, memantau aliran kas, dan memanfaatkan teknologi, pengusaha pemula dapat meningkatkan peluang sukses mereka.
Sebagai penutup, ingatlah bahwa pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya membantu bisnis bertahan, tetapi juga membuka peluang untuk tumbuh dan berkembang di masa depan. Apa langkah pertama Anda untuk mulai mengelola keuangan bisnis hari ini?

 

 

Share This Article