Perusahaan kurir ini tumbuh super cepat. Hanya dalam tiga tahun sudah mampu memperkerjakan 2.100 orang karyawan.
Pertumbuhan bisnis ecommerce di Indonesia dan geliat perekonomian daerah tampaknya melecut pengelolaPT Satria Antaran Prima (SAP Express) yang bergerak di bidang pengantaran paket dan dokumen untuk menggenjot pertumbuhan.Perusahaan nasional ini terus memperluas jaringan, memperkuat tim dan mengembangkan infrastruktur untuk melayani kebutuhan sektor ecommerce di Indonesia yang bertumbuh. Selama ini SAP Express memang menjadikan sektor ecommerce sebagai salah satu sektor utama yang ditarget selain industri perbankan, asuransi, farmasi, otomotif dan telekomunikasi.
“Kami percaya, walaupun jumlah pelanggan SAP Express dari kalangan perusahaan ecommerce sudah sangat banyak, namun pertumbuhan bisnis ecommerce dalam lima tahun masih akan pesat, diatas 30% per tahun. Konsumen Indonesia cenderung lebih suka simplisitas dan kemudahahan dalam berbelanja sehingga belanja online akan menjadi tren gaya hidup baru yang semakin berkembang,” ungkap Budiyanto Darmastono, Presiden Direktur SAP Express.
Sinyalemen Budiyanto cukup beralasan. Gairah konsumen di Indonesia terhadap tren belanja online juga tercermin dari maraknya perusahaan-perusahaan ecommerce baik yang berbasis online shop maupun marketplace dalam berbagai skala usaha, termasuk kemunculan pemain-pemain besar seperti Blibli, Blanja, Shopee, Lazada, Zalora, Bukalapak, Alfacart, MatahariMall, Alibaba, Tokopedia, hingga JD.ID, yang pada umumnya disambut baik oleh konsumen.
Data riset dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan, transaksi ecommerce di Indonesia tahun 2016 lalu sudah mencapai US4 651,7 juta (sekitar Rp 8,7 triliun) dan diperkirakan terus akan naik seiring perkembangan ekonomi nasional dan tren perubahan gaya hidup online. Dalam kalkulasi IDC, pasar ecommerce di Indonesia pada 2020 akan bisa mencapai US$ 1,8 miliar atau lebih dari Rp 20 triliun.
“Kami ingin bersinergi dengan para pengelola ecommerce dan mengembangkan pasar ecommerce di Indonesia bersama-sama. Karena itu kami serius berinvestasi mengembangkan cabang hingga ke seluruh pelosok kecamatan di Indonesia, investasi ratusan armada mobil dan teknologi, sehingga pelanggan kami dari kalangan perusahaan ecommerce bisa lebih fokus pada pekerjaan branding dan marketing produk yang mereka jual,” lanjut Budiyanto seraya menjelaskan jangkauan layanan SAP Express sudah ke seluruh pelosok kecamatan di Indonesia.
Salah satu dukungan solusi yang diberikan SAP Express kepada kalangan dunia ecommerce ialah pada aspek pembayaran yang selama ini menjadi tantangan terbesar. Bukan rahasia lagi, masih banyak segmen masyarakat Indonesia yang belum percaya dengan cara beli online karena takut barang pesanan tak dikirim sementara mereka sudah mentransfer uang.
SAP Express menjembatani problem ini dengan memberikan service pengiriman yang bisa sekaligus melakukan pembayaran di tempat (cash on delivery atau COD) sehingga konsumen makin percaya dengan perusahaan ecommerce. “Dunia ecommerce butuh dukungan layanan COD dari perusahaan pengantaran seperti kami. Investasinya cukup mahal, hanya satu atau dua perusahaan pengiriman independen yang mampu memberikan layanan COD ini,” kata Budiyanto.
Budiyanto melanjutkan, salah satu lini di internal SAP Express yang dikembangkan ialah moda dan teknologi. Untuk aspek teknologi, pihaknya memperkuat baik teknologi di pelayanan maupun back end. Termasuk teknologi untuk trace, tracking dan handling paket yang diantar. SAP Express merupakan perusahaan pengantaran paket memelopori pemakaian handset dan aplikasi android bagi lebih dari 2.100 armada kurir dan pelanggannya sehingga memudahkan mobilitas kerja dan tracking paket.
Sejak awal, seluruh cabang dan titik layanan SAP Express juga sudah terkoneksi dan diintegrasikan dalam satu sistem online untuk memudahkan proses kerja. Dari sisi pengelolaan dokumen maupun paket, SAP Express menerapkan kontrol kualitas layanan yang ketat, sebab itu operasional seluruh cabang kini sengaja dikelola sendiri oleh SAP Express — bukan oleh agen — untuk memudahkan penerapan standar dan kontrol.
Budiyanto sangat bersemangat mengembangkan SAP Express ini, terutama dalam melayani sektor ecommerce, karena perusahaannya cukup padat tenaga kerja. Terbukti, meski baru berusia tiga tahun, SAP Express sudah bisa menyerap 2.100 orang kurir yang tersebar di seluruh kantor operasionalnya di Indonesia. Budiyanto termotivasi oleh Jack Ma, pendiri Group Alibaba, yang usahanya bisa melibatkan lebih dari 500.000 orang kurir di negeri China.
“Sebuah ungkapan terima kasih bahwa SAP Express bisa berkembang dengan sangat baik selama tiga tahun terakhir, pasti ini karena kepercayaan para pelanggan kami, baik dari pelanggan korporat atau ritel. Di lain sisi kita juga gembira perusahaan ini bisa menjadi ladang pekerjaan bagi ribuan kurir kami,” Budiyanto sembari menunjukkan optimismenya bahwa bisnisnya bisa tumbuh lebih dari 30% tahun ini.
SAP Express didirikan Budiyanto pada tahun 2013. Sebelumnya pria lulusan Fakultas Ekonomi UGM ini sudah malang-melintang di dunia bisnis kurir dan logistik dan pernah membesarkan NCS Express. Kombinasi strategi penetrasi yang cepat, perluasan coverage hingga ke level kecamatan, dan keseriusan dalam investasi teknologi membuat SAP Express tumbuh cepat jauh diatas rata-rata industri.
Ia mengembangkan SAP Express dengan positioning sebagai perusahaan kurir independen sehingga bisa masuk di semua industri dan tak takut bersaing dengan perusahaan kurir inhouse yang kini banyak didiirikan oleh perusahaan-perusahaan ecommerce. “Keberadaan kami justru sinergi dan melengkapi kekurangan mereka,” pungkas Budianto.
Bacaan lain:
- Kinerja Astra International 2020 : Penjualan Mobil dan Motor Anjlok Drastik
- Kinerja Mark Dynamics Indonesia di 2020 : Penjualan dan Laba Bersih Sumringah
- Software Aplikasi Untuk Mengontrol Kinerja Bisnis dan Memastikan Target
- Butuh Investor ? Inilah Dua Tipe Investor Yang Bisa Anda Gandeng
- Aneka Cara Untuk Menghemat Biaya-Biaya Perusahaan