Angkat topi untuk Alfian Pamungkas Sakawiguna. Pemuda yang satu ini kreatif dan jeli dalam melihat peluang bisnis. Meski masih tergolong muda, ia sudah tertarik berwirausaha, di bisnis yang ia suka. Yakni bisnis cloud hosting. Jebolan Teknik Informatika Universitas Telkom, Bandung, kini eksis di bisnis bidang TI. Yakni bisnis cloud housting yang dimulainya dari nol. Kini total kliennya mencapai ribuan penyewa, yang sebagian di antaranya penyewa dari luar negeri. Omset perusahaannya sudah ratusan juta per bulan.
Alfian Pamungkas mendirikan PT. Cloud Hosting Indonesia atau yang dia beri brand dengan nama: IDCloudHost. Ia sudah merintis perusahaan ini sejak 2015. Perusahaannya fokus menyediakan Low Cost Cloud Hosting Solution, mulai dari Web Hosting, VPS, Dedicated Servers, hingga pendaftaran dan penjualan Domain.
Alfian Pamungkas yang berasal Sukabumi, Jawa Barat, ini tergolong komputer mania sejak kecil. Dia sudah biasa membantu orang tuanya yang PNS mengetik di komputer. Kecintaannya pada komputer dan Internet makin menggila ketika kuliah. “Saat umur 17, tahun 2013, saya sudah membuat startup bidang hosting, metroworldhost.com,” kata Alfian mengenang.
Teman-temannya geleng-geleng kepala kenapa dia berbisnis padahal tugas kuliah begitu padat. Waktu SMA pun dia sudah sering dimarahi orang tua karena terus bergadang mengelola warnet. Singkat cerita, usaha hosting pertama itu dia kelola bersama kawan-kawannya. Sayang, ketika omsetnya sudah Rp 50 juta per bulan, muncul permasalahan internal sehingga Alfian sebagai pendiri malah memilih keluar.
- Kisah Sukses Resto SS, Modal Rp 9 Juta, Kini Punya Puluhan Outlet
- Kisah Sukses Dramatik Pendiri Hotel Syariah Pertama di Medan
- Rahasia Sukses Pemasaran Kosmetik MS Glow
Awal 2015 dia memutuskan mendirikan perusahaan baru yang berbadan hukum supaya lebih pasti, juga di bidang cloud housting. Dia kibarkan bendera PT Cloud Hosting Indonesia, mengelola IDCloudhost. Dia sebagai CEO.
Bendera baru ini rupanya langsung berkembang pesat karena klien-klien lama ikut Alfian. “Saya sering terjun langsung membantu klien untuk memastikan servis. Mungkin karena itu klien lama terkesan,” ungkap Alfian.
Di perusahaan baru ini, Alfian bermitra dengan tiga kawannya (Mufid, Depi dan Roful) yang semuanya sudah menikah kecuali Alfian sendiri. Bermodal Rp 30 juta untuk membeli server, penetrasi IDCloudhost memang lebih cepat karena Alfian sudah berpengalaman. Di antara kiatnya untuk cepat mendapatkan klien, selain harga jasanya yang lebih murah, dia juga menyediakan layanan premigrasi. “Ketika klien pindah ke kami, mereka tidak akan repot karena kami bantu dari awal,” katanya.
Dia menjelaskan, tarif layanan hosting-nya mulai dari Rp 150-170 ribu per bulan, untuk server dedicated mencapai Rp 600 ribu per bulan. Penyewa luar negeri biasanya lebih suka server dedicated seharga US$ 200 per bulan. Total tak kurang dari 10 paket layanan yang kini ditawarkan.
Untuk meraih kecepatan akses, Alfian dkk. menempatkan servernya di Indonesia, Singapura dan London. Mereka merasa perlu punya server di Singapura dan London karena memang punya ratusan klien di luar negeri, sekaligus merencanakan ekspansi. “Pertama kami beli server dan disimpan di Jakarta. Tetapi ternyata jaringan di Indonesia kurang baik, akhirnya kami ekspansi ke Singapura. Klien merasa nyaman dan prefer di sana,” papar Alfian, yang juga Juara Wirausaha Mandiri. Kini ia menghabiskan Rp 15 juta per bulan untuk membiayai dua servernya di luar negeri itu.
Alfian menegaskan, modal utama bisnisnya bukan promosi, melainkan teknologi dan layanan. Selama ini pihaknya menggunakan teknologi SSD dan punya dukungan beberapa mitra teknologi dari perusahaan internasional seperti Litespeed. “Pada bulan pertama berdiri, kami sudah berpatner dengan JivoChat, produk dari Rusia yang partner Asianya kami. Kami juga kerja sama dengan CloudFlare untuk mempercepat akses. Kami dimasukkan dalam list mitra internasional CloudFlare. Makanya banyak klien yang percaya karena kami terdaftar di list partner,” ungkap Alfian. Ia menjelaskan, mitra bisnisnya di luar negeri sekitar 20 perusahaan.
Di antara kejelian Alfian, menggandeng Google untuk program CSR, yang tentunya mengangkat pamor perusahaannya. IDCloudhost yang dikomandani Alfian aktif mendukung kegiatan CSR, yaitu NGO Go Digital dan Ekabima (untuk sekolah-sekolah) yang basisnya layanan gratis. “Kami datangi sekolah di Sukabumi satu per satu, kami buatkan program hosting. Kami kerja sama dengan Google dalam program Google for Education,” kata Alfian. Ke depan, dia ingin IDCloudhost ini terus ingin memperluas basis kliennya dan menjadi webhosting terbaik di Indonesia.
________________________________
Bacaan Lainnya:
- Belajar Dari Sukses Marulam Membesarkan Penerbit Erlangga
- Kakak-Beradik Yang Sukses Membangun Nutrisari, L-Men & Tropicana Slim
- Rumus Sukses Merintis Bisnis Kontraktor
- Cara kerja investor pra IPO
- Pendiri Nestle Baru Ketemu Bisnis Yang Pas Saat Usia 53 Tahun
- Strategi Penetrasi GRC Board Di Industri Bahan Bangunan
- Belajar Dari Jos Soetomo, pengusaha sukses asal Kaltim
- Sejumlah Investor Asing Cari Mitra Lokal Untuk Merintis Bisnis di Indonesia