Astra Group Akuisisi Perusahaan Tambang Nikel Di Konawe Utara, Sulawesi

bintangbisnis

 

Astra Group mulai masuk di bisnis nikel. Melalui cucu usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara (DANUSA), telah melalui akuisisi perusahaan nikel  sebagai langkah diversifikasi. Danusa mengakuisisi  90% saham PT Stargate Pasific Resources (SPR) yang dimiliki oleh PT Anugerah Surya Pacific Resources (ASPR) dan PT Anugerah Surya Investama (ASI), serta 90% saham PT Stargate Mineral Asia (SMA) yang dimiliki ASPR dan SPR (Akuisisi Grup Perusahaan).

 

DANUSA sendiri dimiliki 60% oleh PT United Tractors Tbk (UT) dan 40% oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) yang keduanya merupakan bagian dari Astra Group. Sedangkan SPR merupakan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang memiliki cadangan nikel low – high grade.

 

Adapun cadangan nikel high grade akan diproses oleh SMA selaku perusahaan pemegang Izin Usaha Industri. SMA akan mengembangkan dan membangun smelter nikel dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi Nickel Pig Iron (NPI). Di sisi lain, low-medium grade akan dijual untuk memenuhi kebutuhan domestik dan pengembangan bisnis ke depannya.

 

Aksi korporasi ini diambil sebagai salah satu langkah untuk diversifikasi dan ekspansi bisnis PAMA ke komoditas nikel. Ke depannya, PAMA akan terus berkomitmen melakukan pengembangan bisnis lainnya agar semakin memperkuat posisi di sektor pertambangan Indonesia, terutama di sektor non-coal related business.

Penandatanganan PPJB untuk Akuisisi Grup Perusahaan ini diwakili oleh Direktur dan Kuasa Presiden Direktur DANUSA, Matius, Direktur Utama ASPR, Dixon, serta Direktur Utama dari ASI dan SPR, Yos Hendri. Proses penandatanganan disaksikan langsung oleh Presiden Direktur PAMA dan UT, Frans Kesuma, Wakil Presiden Direktur PAMA, Muliady Sutio, serta pemegang saham ASPR yang terdiri adri Putra Masagung, Thomas Tan, dan Eddy.

 

Share This Article