7 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Pemula Saat Memulai Usaha (Dan Cara Menghindarinya)

bintangbisnis

Kamu lagi kepikiran buat mulai usaha sendiri? Atau malah udah mulai, tapi kayaknya jalan di tempat? Santai, kamu nggak sendirian. Banyak banget pemula bisnis yang ngerasa semangat di awal, tapi jadi bingung sendiri karena bisnisnya nggak sesuai ekspektasi. Masalahnya? Ternyata bukan karena produknya jelek, atau karena kurang modal. Sering kali, yang jadi batu sandungan adalah kesalahan-kesalahan klasik yang tanpa sadar dilakukan para pemula.

Berdasarkan beberapa riset, termasuk yang dirilis oleh Harvard Business Review (Why Startups Fail) dan Deloitte (10 mistakes companies make when expanding overseas), sebagian besar kegagalan usaha kecil disebabkan oleh kesalahan strategi dasar, bukan karena faktor eksternal.

Nah, biar kamu nggak jatuh ke lubang yang sama, yuk kita bahas tuntas 7 kesalahan umum yang sering dilakukan pemula bisnis, dan gimana cara menghindarinya. Artikel ini bakal panjang dan lengkap, jadi siapkan kopi dulu ya!


1. Tidak Melakukan Riset Pasar yang Cukup

Banyak pemula yang langsung tancap gas bikin produk tanpa tanya: Sebenarnya ada yang butuh nggak sih barang atau jasa ini?

Riset pasar itu penting banget karena jadi fondasi utama kamu membangun bisnis. Tanpa tahu siapa target pasar, kebutuhan mereka, dan bagaimana perilaku mereka, kamu ibarat jualan air di tengah hujan. Bisa aja laku, tapi kemungkinan besar, nggak.

Contoh nyata: Ada seorang teman yang buka usaha minuman kekinian. Modal habis-habisan untuk beli mesin, sewa kios, dan promosi. Tapi sayangnya, lokasi yang dia pilih ternyata terlalu dekat dengan sekolah yang kebanyakan muridnya bawa bekal dari rumah. Akibatnya? Sepi.

Solusinya: Lakukan market research dulu. Kamu bisa mulai dengan survey kecil-kecilan, ngobrol sama calon konsumen, atau cek tren di media sosial dan marketplace. Tools seperti Google Trends juga bisa bantu kamu lihat apakah produk yang kamu jual lagi naik daun atau udah basi.


2. Asal Jalan Tanpa Rencana Bisnis

Punya ide keren nggak cukup. Kamu butuh roadmap alias peta perjalanan yang jelas.

Banyak pemula yang langsung jualan tanpa bikin business plan. Akibatnya, mereka nggak tahu kapan harus scale up, kapan harus hemat, dan strategi jangka panjangnya kayak apa.

Menurut McKinsey, perusahaan yang punya perencanaan matang lebih siap menghadapi krisis dan perubahan pasar. (McKinsey & Company)

Tips: Bikin rencana bisnis singkat aja dulu, nggak usah ribet. Isinya cukup tentang:

  • Produk/jasa apa yang kamu jual
  • Siapa target market kamu
  • Bagaimana cara dapetin pelanggan
  • Proyeksi pemasukan dan pengeluaran

Kalau udah punya, kamu bakal lebih siap menghadapi segala kemungkinan.


3. Salah Hitung Modal dan Arus Kas

Nah, ini kesalahan yang super umum.

Banyak pemula yang cuma fokus pada modal awal buat buka bisnis. Mereka lupa bahwa biaya operasional bulan ke bulan juga harus dipikirkan.

Misalnya, kamu punya modal 20 juta. Terus semuanya langsung habis buat beli stok, sewa tempat, dan bikin branding. Lalu gimana bayar listrik, gaji (kalau ada), dan beli bahan baku bulan depan? Akhirnya? Tutup sebelum berkembang.

Kata KPMG, salah satu alasan terbesar UKM gagal adalah karena miskin cash flow management. (KPMG Private Enterprise)

Tips hemat versi pemula:

  • Sisihkan minimal 3 bulan biaya operasional saat mulai bisnis.
  • Jangan boros di awal. Fokus ke yang penting dulu.
  • Catat semua pengeluaran, sekecil apapun.

4. Menjalankan Semua Sendiri (Mikro-managing)

Di awal, memang normal kamu melakukan semua sendirian: jadi bos, akuntan, tukang bungkus, tukang kirim, bahkan CS. Tapi kalau ini terus-terusan, kamu bisa burnout.

Masalahnya:

  • Kamu nggak bisa fokus ke hal besar seperti strategi bisnis.
  • Proses kerja jadi lambat.
  • Potensi bisnis jadi stagnan.

Menurut artikel Harvard Business Review yang berjudul Founder’s Dilemma, salah satu tantangan utama entrepreneur adalah belajar untuk mendelegasikan tugas agar bisnis bisa berkembang.

Solusinya? Bangun tim sejak awal. Nggak harus langsung banyak, tapi cari partner atau freelancer yang bisa bantu kamu di bidang-bidang tertentu.


5. Terlalu Fokus ke Produk, Lupa Soal Marketing

Produk kamu bisa aja luar biasa, tapi kalau nggak ada yang tahu, ya percuma. Banyak bisnis yang terlalu sibuk bikin produk perfect, tapi lupa bahwa yang beli itu manusia, dan mereka butuh dikasih tahu.

Menurut laporan dari Accenture, konsumen zaman sekarang nggak cuma beli produk, tapi beli pengalaman. (Accenture Consumer Pulse)

Apa artinya?

  • Bangun brand sejak awal.
  • Aktif di media sosial.
  • Buat konten yang menarik dan edukatif.
  • Bangun kepercayaan lewat testimoni.

6. Tidak Adaptif dan Terlalu Kaku

Dunia bisnis itu berubah cepat. Tren berganti, teknologi berubah, dan konsumen juga makin pintar. Kalau kamu terlalu kaku, menolak adaptasi, bisnis kamu bakal ketinggalan.

Contoh nyata: Banyak toko offline yang menolak pindah ke online waktu pandemi. Mereka pikir pelanggan bakal terus datang. Nyatanya, yang survive adalah yang cepat adaptasi ke digital.

Saran dari PwC dalam paper mereka tentang digital transformation adalah: adaptasi itu bukan pilihan, tapi kebutuhan. (PwC Digital IQ)

Jadi, fleksibel lah! Jangan takut ubah strategi kalau hasilnya belum maksimal. Coba hal baru, evaluasi, dan ulangi.


7. Tidak Membangun Jaringan dan Komunitas

Bisnis itu bukan cuma soal produk, tapi juga soal siapa yang kamu kenal. Salah satu kesalahan pemula adalah terlalu fokus ke dalam, padahal di luar sana banyak peluang yang bisa datang dari networking.

Manfaat relasi bisnis:

  • Bisa dapet mentor
  • Dapet pelanggan dari referensi
  • Kolaborasi promosi
  • Belajar dari pengalaman orang lain

Menurut artikel di Bintang Bisnis, membangun relasi adalah fondasi jangka panjang untuk pertumbuhan usaha. (Bintang Bisnis – Pentingnya Networking)

Tips:

  • Ikut komunitas wirausaha
  • Rajin datang ke event bisnis
  • Bangun personal branding di LinkedIn

Bisnis Nggak Butuh Sempurna, Tapi Butuh Siap

Memulai bisnis itu bukan soal siapa yang paling keren idenya, tapi siapa yang paling siap mengeksekusi dan belajar dari kesalahan. Semua orang pernah salah, termasuk pengusaha sukses hari ini. Tapi mereka belajar, memperbaiki, dan terus jalan.

Ingat, jangan takut memulai, tapi juga jangan gegabah. Pelajari dari kesalahan orang lain agar kamu bisa selangkah lebih maju.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat kamu yang sedang (atau akan) memulai bisnis. Dan kalau kamu rasa ini bermanfaat, jangan sungkan buat share ke teman-temanmu, ya!

Sukses besar untuk langkah bisnismu!

 

 

 

 

Share This Article