Kisah Abdurrahman bin Auf: Kisah Sahabat Setia Nabi Yang Kaya dan Layak Diteladani

bintangbisnis

 

 

Abdurrahman bin Auf, seorang tokoh bisnis yang menonjol dalam sejarah Islam, menjadi inspirasi bagi para pengusaha modern dengan keberaniannya, visi yang tajam, dan keterlibatannya dalam kegiatan amal.

 

Abdurrahman bin Auf, lahir di Makkah, merupakan salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin surga oleh Nabi Muhammad SAW. Sebelum masuk Islam, ia adalah seorang pedagang yang sukses, dan keberhasilannya terus berlanjut setelah memeluk agama Islam.

 

Dengan kebijaksanaan dan keberaniannya dalam menghadapi tantangan, Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu pengusaha terkemuka di Madinah pada zamannya. Ia terlibat dalam perdagangan yang melintasi berbagai wilayah, membangun jaringan bisnis yang kuat.

 

Kisah keberhasilan Abdurrahman bin Auf tidak hanya terbatas pada aspek materi, tetapi juga pada dedikasinya dalam membantu sesama. Ia terkenal karena kemurahan hatinya, sering memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama pada masa-masa sulit.

 

Salah satu ciri khas Abdurrahman bin Auf adalah keberaniannya dalam berinvestasi pada kebaikan. Ia tidak hanya memperkaya dirinya sendiri, tetapi juga memanfaatkan kekayaannya untuk membangun masjid, membantu fakir miskin, dan menyokong berbagai inisiatif kemanusiaan.

 

Salah satu contoh yang paling terkenal tentang kemurahan hati Abdurrahman bin Auf adalah ketika ia membantu sahabatnya, Sa’ad bin Rabi’, dengan memberikan separuh harta bendanya. Sa’ad bin Rabi’ adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang membutuhkan bantuan finansial untuk menikahkan putrinya. 

 

Melihat kebutuhan Sa’ad, Abdurrahman bin Auf tanpa ragu langsung menawarkan setengah dari harta bendanya kepada Sa’ad, sehingga putri Sa’ad bisa menikah dengan layak. Tindakan ini tidak hanya menunjukkan kemurahan hati Abdurrahman, tetapi juga kesetiaan dan kepedulian dalam membantu sesama sahabatnya.

 

Abdurrahman bin Auf juga dikenal karena investasinya dalam kebaikan. Ia tidak hanya menggunakan kekayaannya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk membangun masjid dan mendukung berbagai inisiatif kemanusiaan. Salah satu contoh terkenal adalah ketika Abdurrahman bin Auf membangun sebuah masjid di Madinah yang kemudian dikenal sebagai Masjid Quba, masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah.

 

Dengan membangun masjid ini, Abdurrahman bin Auf tidak hanya meninggalkan warisan fisik yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada umat Islam dengan menyediakan tempat ibadah yang penting bagi komunitas Muslim di Madinah dan sekitarnya.

 

Pada suatu hari setelah mendengar seruan Rasul SAW untuk berjuang dengan harta, Abdurrahman bergegas pulang dan kembali membawa 2.000 dinar. “Wahai Rasulullah, aku mempunyai 4.000 dinar, dan 2.000 dinar aku pinjamkan kepada Allah dan 2.000 dinar untuk keluargaku.”

 

Rasul SAW menerimanya sambil bersabda: “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu, terhadap harta benda yang kamu berikan, dan semoga Allah memberkahi pula harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu.”

 

Tatkala Rasul SAW mengumumkan biaya Perang Tabuk, Abdurrahman pun bergegas menyerahkan 200 uqiyah emas. Melihat kejadian itu, Umar berbisik kepada Nabi SAW: “Agaknya Abdurrahman berdosa tidak menyisakan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya.” Ketika Rasul SAW menanyakan hal itu kepada Abdurrahman, ia menjawab, “Untuk mereka saya tinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang saya sumbangkan, yakni sebanyak rezeki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah.” Subhanallah.

 

Singkat kisah, sejak berita gembira dari Rasul SAW itu Abdurrahman bin Auf semakin dermawan, semangatnya tinggi dalam mengorbankan hartanya di jalan Allah. Ia menyumbangkan 40 ribu dinar, 500 ekor kuda, dan 1.500 unta untuk para pejuang. Ia juga membagikan 400 dinar kepada setiap veteran Perang Badar yang masih hidup.

 

Sahabat Setia Nabi SAW

 

Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat 

 


paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Hubungan mereka didasarkan pada ikatan iman, cinta, dan rasa hormat yang mendalam. Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari sedikit sahabat yang ikut serta dalam peristiwa penting sepanjang kehidupan Nabi Muhammad SAW, baik di Mekkah maupun di Madinah. Ia hadir pada saat hijrah ke Madinah dan menjadi bagian integral dari pembangunan komunitas Muslim di sana.

 

Nabi Muhammad SAW mempercayakan Abdurrahman bin Auf dengan tanggung jawab penting, seperti mengatur perjanjian-perjanjian, memimpin ekspedisi-perang, dan menangani urusan penting komunitas Muslim. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan penghargaan yang tinggi dari Nabi terhadap Abdurrahman. Ia selalu siap menjalankan perintah Nabi dengan penuh kesetiaan dan kepatuhan, tanpa ragu atau keraguan.

 

Nabi Muhammad SAW sering mengajak Abdurrahman bin Auf dan beberapa sahabat lainnya untuk berkonsultasi dalam menghadapi masalah-masalah penting. Keterlibatan Abdurrahman dalam proses konsultasi menunjukkan tingkat kepercayaan dan keterlibatan yang tinggi dari Nabi terhadapnya.

 

Abdurrahman bin Auf dikenal karena kebijaksanaan dan kepemimpinannya. Ia sering memberikan nasihat yang bijaksana kepada Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, yang selalu diterima dengan baik oleh Nabi. Kedekatan dan hubungan yang erat antara Abdurrahman bin Auf dengan Nabi Muhammad SAW mencerminkan kesetiaan, cinta, dan pengabdian yang mendalam kepada Islam dan ajarannya. 

 

Share This Article