Bisnis Kampus Terbaik, Gamamulti Group Bisa Menjadi Contoh Bagi Universitas Lain Dalam Manajemen Usaha

bintangbisnis

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta telah menempatkan dirinya sebagai contoh unggul dalam pengelolaan bisnis kampus melalui entitas bisnisnya, Gama Multi Usaha Mandiri (Gama Multi Group). Dalam sepuluh tahun terakhir, Gama Multi telah berkembang pesat menjadi pemain nasional yang mengelola berbagai jenis usaha mulai dari sektor jasa hingga properti. Dengan omset yang sudah melampaui Rp 100 miliar, Gama Multi Group tidak hanya berhasil mengoptimalkan aset-aset idle milik UGM, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan yang signifikan untuk universitas. Berikut ini adalah kiprah dan strategi yang diterapkan Gama Multi Group dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya.

Pada tahun 2000, UGM mengubah statusnya dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), yang menuntut universitas untuk mencari sumber pendanaan mandiri. Perubahan ini menjadi titik awal bagi UGM untuk mulai serius dalam mengelola dan mengembangkan aset-asetnya. Berawal dari pengelolaan aset yang idle, seperti properti dan lahan yang luas, UGM melalui Gama Multi Group mulai merintis berbagai usaha guna mendukung keuangan universitas.

Afrizal Hernandar, Direktur Utama Gama Multi Group, menjelaskan bahwa pada awalnya banyak usaha yang didirikan dengan tujuan optimasi aset, seperti bisnis pos, peternakan, budidaya ulat sutera, radio, teknologi informasi, tour and travel, dan budidaya hutan. Namun, banyak dari usaha tersebut tidak berjalan optimal dan harus dihentikan. Transformasi signifikan terjadi pada tahun 2007, saat Afrizal mulai menjabat sebagai direktur utama dan mulai melakukan ekspansi serta memperkuat permodalan dengan menggandeng berbagai pihak.

 

Strategi Pengembangan Bisnis

Salah satu strategi utama Gama Multi adalah merapikan struktur dan kepemilikan usaha sebelum melakukan pertumbuhan. Dengan menyatukan unit-unit usaha di bawah holding PT Gama Multi Usaha Mandiri, manajemen lebih mudah dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis. Afrizal menekankan pentingnya merapikan struktur di awal untuk menghindari masalah yang rumit di kemudian hari.

Pendekatan lain yang diterapkan Gama Multi adalah kreativitas dalam mencari sumber-sumber permodalan. Contohnya, dalam pengembangan hotel dari aset properti University Club, Gama Multi menerbitkan surat utang (obligasi) kepada dosen, karyawan, dan alumni untuk mengumpulkan modal. Dari hasil penjualan obligasi, Gama Multi berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 12 miliar, yang digunakan untuk merenovasi dan mengembangkan hotel tersebut.

Gama Multi tidak hanya fokus pada satu atau dua bisnis, tetapi terus melebarkan sayapnya ke berbagai sektor untuk menghindari ketergantungan pada satu sumber pendapatan. Setelah mengalami penurunan pendapatan dari bisnis reksadana pada tahun 2006, Gama Multi belajar untuk mendiversifikasi bisnisnya. Saat ini, Gama Multi mengelola belasan unit usaha yang bergerak di berbagai bidang, termasuk teknologi informasi, konsultan, properti, pemasaran reksadana, dan akomodasi.

Fokus pada Bisnis Berbasis Pengetahuan dan Riset

Ke depan, Gama Multi akan lebih fokus pada bisnis yang berbasis pengetahuan dan riset. Bisnis-bisnis yang telah dirintis sejak lama yang tidak berbasis pengetahuan riset tetap dijaga untuk mendapatkan pendapatan sementara atau memanfaatkan aset yang idle. Contoh sukses dari bisnis berbasis riset adalah PT Gamatechno Indonesia yang mengembangkan software manajemen informasi perguruan tinggi dan transportasi. Saat ini, software Gamatechno telah dipakai lebih dari 100 perguruan tinggi di Indonesia dan beberapa aplikasi smart card untuk transportasi telah diterapkan di berbagai kota.

Untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) terbaik, Gama Multi melakukan rekruitmen secara terbuka. Rekruitmen untuk level manajer dan staf dilakukan oleh tim Gama Multi sendiri, sedangkan untuk level direksi dilakukan oleh pihak UGM. Banyak tenaga ahli dari dosen-dosen UGM yang digunakan sebagai konsultan untuk menjalankan bisnis. Selain itu, manajemen Gama Multi juga rutin mengadakan pertemuan koordinasi dan evaluasi bersama untuk memastikan setiap unit usaha berjalan sesuai target dan dapat saling memberikan masukan.

Beberapa unit usaha Gama Multi yang berhasil memberikan kontribusi signifikan antara lain PT Gamatechno Indonesia, PT Aino Indonesia, Radio SwaraGama, Gama Konsultan, dan bisnis akomodasi. PT Gamatechno Indonesia menjadi market leader nasional untuk produk sistem informasi perguruan tinggi dan telah diimplementasikan di lebih dari 100 perguruan tinggi di Indonesia. Sementara itu, PT Aino Indonesia menjadi pionir sistem integrator untuk e-money multi-bank di Indonesia.

Radio SwaraGama, yang menjadi radio nomor satu di Yogyakarta sejak 2006, juga memberikan kontribusi besar dengan pendapatan iklan yang tinggi. Gama Wisata, yang melayani jasa ticketing dan travel, juga menjadi salah satu pemain besar di Yogyakarta dengan omset tahunan yang signifikan. Bisnis akomodasi yang mengelola hotel, university club, homestay, dan wisma juga terus memberikan pendapatan yang stabil.

Pengembangan Bisnis Baru

Gama Multi terus mengembangkan bisnis baru sejalan dengan misi UGM dalam menghilirisasi hasil penelitian dan produk ke industri dan masyarakat. Beberapa bisnis baru yang sedang digarap antara lain produksi alat kesehatan dan produk herbal. Gama Multi bekerja sama dengan Kimia Farma dalam distribusi alat kesehatan dan produk herbal hasil penelitian Fakultas Farmasi UGM.

Premium Post :

Share This Article