Yukka Harlanda, seorang pengusaha muda Indonesia, telah berhasil mengukir namanya di industri fashion pria melalui brand sepatu lokal bernama Brodo. Perjalanan suksesnya tidak hanya mencerminkan ketekunan dan inovasi, tetapi juga kemampuan untuk melihat peluang di tengah keterbatasan.
Masa kecil Yukka diwarnai dengan pengalaman berpindah-pindah negara, salah satunya Amerika Serikat, di mana ayahnya melanjutkan studi di Syracuse University pada tahun 1996. Pengalaman ini memberinya wawasan luas tentang berbagai budaya dan membentuk pola pikirnya yang terbuka. Setelah kembali ke Indonesia, Yukka melanjutkan pendidikannya dan akhirnya diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Sipil. Di kampus inilah benih-benih kewirausahaan mulai tumbuh dalam dirinya.
Selama masa kuliah, Yukka menghadapi kesulitan mencari sepatu formal berukuran besar yang sesuai dengan kebutuhannya. Masalah ini menjadi pemicu ide bisnisnya. Bersama sahabatnya, Putera Dwi Karunia, yang juga mahasiswa teknik di ITB, mereka memutuskan untuk membuat sepatu sendiri dengan mendatangi pengrajin di Cibaduyut, Bandung. Dengan modal awal sebesar Rp7 juta, mereka memproduksi 40 pasang sepatu pertama mereka. Penjualan awal dilakukan melalui jejaring sosial seperti Kaskus, Facebook, dan BlackBerry Messenger, yang pada saat itu menjadi platform populer di kalangan anak muda.
Tantangan utama yang dihadapi Yukka dan Putera adalah membangun kepercayaan konsumen terhadap produk lokal. Di tengah dominasi merek-merek internasional, mereka harus meyakinkan pasar bahwa sepatu buatan Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah bersaing. Strategi pemasaran digital menjadi andalan mereka, dengan fokus pada konten yang menarik dan edukatif untuk membangun brand awareness. Selain itu, mereka juga aktif mengikuti berbagai pameran dan bazar untuk memperluas jaringan dan menjangkau konsumen secara langsung.
Pada tahun 2012, Brodo mendapatkan suntikan modal dari seorang investor bernama Christopher Angkasa. Investasi ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut, termasuk membangun situs web resmi dan membuka beberapa outlet fisik di Jakarta dan Bandung. Dengan pendekatan direct-to-consumer, Brodo mampu menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Selain itu, mereka juga memperluas lini produk, tidak hanya sepatu formal tetapi juga sneakers, boots, dan berbagai aksesoris pria lainnya. Konsistensi dalam menjaga kualitas produk dan pelayanan menjadi kunci keberhasilan Brodo dalam memenangkan hati konsumen Indonesia.
Brodo, sebagai merek sepatu lokal Indonesia, telah menunjukkan kinerja pemasaran yang impresif dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun sempat menghadapi penurunan selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020, di mana dari 15 outlet hanya 2 yang tetap beroperasi, Brodo berhasil bangkit kembali. Sejak tahun 2021, perusahaan ini mencatat pertumbuhan penjualan dengan angka dua digit setiap tahunnya, seiring dengan penambahan outlet yang kini mencapai 11, mayoritas berlokasi di Pulau Jawa.
Dari segi pengenalan merek, Brodo telah berhasil membangun basis pelanggan yang kuat di Indonesia. Aktivitas pemasaran digital melalui platform seperti Instagram telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran merek. Akun Instagram resmi Brodo memiliki hampir 900 ribu pengikut, menunjukkan keterlibatan dan minat yang tinggi dari konsumen.
Selain itu, Brodo juga menerima berbagai penghargaan, seperti “Indonesia Most Creative Companies” pada tahun 2015 oleh Majalah SWA, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai merek sepatu lokal terkemuka.
Dalam hal variasi produk, Brodo menawarkan beragam jenis sepatu yang memenuhi berbagai kebutuhan dan preferensi konsumen. Mulai dari sepatu formal, semi-formal, hingga sepatu olahraga, dengan rentang harga antara Rp200 ribu hingga Rp600 ribu.
Beberapa model populer termasuk “Sprint Full Black” yang cocok untuk aktivitas olahraga dan kasual, serta “Venture E+ Fu Black” yang ideal untuk acara formal maupun non-formal.
Selain itu, Brodo juga menawarkan sepatu kulit dengan berbagai model dan harga yang kompetitif, seperti “Brodo Ventura ECO Blacksole” dan “BRODO – Signore Eco Full Black”.
Diversifikasi produk ini memungkinkan Brodo untuk menjangkau berbagai segmen pasar dan memenuhi kebutuhan fashion pria Indonesia.
Perjalanan Yukka Harlanda bersama Brodo tentunya bisa menjadi inspirasi bagi para pengusaha muda Indonesia untuk terus berkreasi dan percaya pada potensi produk dalam negeri.