Aplikasi DataForge Mudahkan Pemilik Properti Kelola Aset Dengan Efisien Dan Efektif

bintangbisnis

Di era digital yang semakin menuntut efisiensi dan kecepatan, pengusaha properti kelas menengah yang mengelola 5 hingga 50 cabang kini membutuhkan sistem manajemen yang terintegrasi, cepat, memudahkan dan berbasis data. Menjawab kebutuhan ini, Donan Aditria dkk, meluncurkan DataForge, sebuah aplikasi canggih yang dirancang khusus untuk memudahkan pengelolaan aset properti secara efisien dan berbasis analisis mendalam.

“Kami membangun DataForge untuk mengurangi biaya operasional properti melalui solusi yang berbasis data dan efisiensi proses,” ungkap Donan Aditria, Founder DataForge  yang berpengalaman hampir 25 tahun di sektor properti,. “Dengan pendekatan teknologi yang tepat, pemilik aset bisa membuat keputusan lebih cerdas dan terukur.”

Aplikasi DataForge hadir dengan tiga layanan utama yang saling melengkapi: Data Analytics, Visualisasi Data, dan Studi Kelayakan Proyek. Ketiga komponen ini dirancang agar pemilik properti bisa melihat kondisi aset secara menyeluruh mulai dari awal studi kelayakan, pengembangan sampai dengan operasional, mengetahui potensi optimalisasi, hingga mengantisipasi risiko dan peluang pasar dengan data real-time.

Salah satu kekuatan utama DataForge adalah kemampuannya menghadirkan laporan real-time , serta laporan bulanan yang komprehensif. Pemilik aset dapat memantau kinerja properti dengan smartphone dimanapun berada tanpa harus menunggu data manual yang memakan waktu.

“Keputusan cepat berasal dari data yang cepat dan akurat. Itu sebabnya kami pastikan semua laporan bisa diakses dengan mudah dan tepat waktu,” kata Donan.

Pada sisi Data Analytics, DataForge menyediakan berbagai fitur seperti predictive modeling, data mining, dan A/B testing. Fitur-fitur ini memungkinkan pemilik properti memahami tren masa depan, membandingkan performa strategi, serta mengidentifikasi pola tersembunyi yang mungkin luput dari pengamatan biasa.

Tak hanya itu, ke depannya DataForge juga akan mengintegrasikan algoritma machine learning untuk menganalisis data secara otomatis dan menghasilkan proyeksi berbasis kecerdasan buatan IoT based dengan integrasi ai. Fitur ini sangat potensial dalam meningkatkan efisiensi operasional sekaligus merespon dinamika pasar properti yang kian cepat berubah.

Pada sisi visualisasi data, DataForge menawarkan dashboard interaktif yang menampilkan metrik-metrik kinerja kunci dari tiap properti sesuai kebutuhan klien (taylor made). Pengguna dapat memantau progres masing-masing cabang dengan grafik, chart kustom, dan integrasi data real-time dari berbagai sumber.

“Visualisasi yang baik bukan hanya soal tampilan, tapi tentang bagaimana data bisa mengarahkan tindakan,” ujar Donan Aditria. “Kami bantu para pengusaha dan pemilik aset properti memahami aset mereka tanpa perlu tenggelam dalam angka-angka yang rumit.”

Sementara itu, fitur Studi Kelayakan Proyek sangat penting untuk pemilik properti yang ingin melakukan ekspansi. Analisis pasar, proyeksi keuangan, asesmen risiko, hingga kepatuhan hukum disediakan dalam satu paket studi yang komprehensif untuk memastikan investasi dilakukan secara bijak.

Kelebihan lainnya adalah otomatisasi laporan yang sangat berguna bagi pengusaha properti yang memiliki banyak cabang. Dengan sistem ini, laporan berkala dapat dihasilkan tanpa keterlibatan manual, efisien, realtime dan bisa akses dimanapun sehingga mengurangi human error dan mempercepat pengambilan keputusan.

Pengusaha sektor properti, termasuk pemilik perorangan yang memiliki usaha saat ini menghadapi tantangan berat: mulai dari lonjakan biaya operasional, fluktuasi nilai aset, hingga persaingan yang makin tajam. Di sinilah DataForge hadir bukan hanya sebagai aplikasi, tapi sebagai mitra strategis dalam pengambilan keputusan.

“Kami tidak hanya menjual aplikasi. Kami membantu klien mengelola properti secara strategis dan berkelanjutan, dengan pendekatan berbasis teknologi dan efisiensi,” jelas Donan  yang pernah bekerja di Knight Frank, Trakindo Group, dan Ascendas-Singbridge ini .

Sejumlah klien yang telah menggunakan DataForge, mengakui mendapatkan peningkatan efisiensi pengelolaan aset mereka. Banyak dari mereka mampu memangkas biaya operasional hingga 10 – 20% dalam waktu 6 bulan sejak implementasi.

Selain mendukung efisiensi internal, DataForge juga sangat relevan bagi perusahaan properti yang hendak menjaring investor. Laporan data yang akurat, visualisasi kinerja, dan studi kelayakan profesional memberi kesan profesionalisme dan transparansi, dua aspek penting dalam menarik modal baru.

Donan menekankan bahwa inovasi di sektor properti tidak harus mahal dan rumit. Dengan pendekatan modular, DataForge bisa disesuaikan dengan skala bisnis pengguna, mulai dari pemilik usaha properti hingga properti dengan jaringan puluhan lokasi di berbagai kota.

“Kami rancang DataForge agar fleksibel dan scalable. Karena kami paham, setiap pemilik aset punya tantangan uniknya sendiri,” terang Donan.

Dengan fokus pada sektor properti dan venue olahraga, DataForge juga menyesuaikan fitur-fiturnya sesuai dengan kebutuhan khusus dari industri-industri tersebut. Misalnya, dalam sektor olahraga, aplikasi ini bisa memantau utilisasi venue, efektivitas sewa, dan potensi pengembangan fasilitas secara lebih presisi.

Dalam jangka panjang, DataForge berkomitmen menjadi pusat solusi data terintegrasi bagi sektor properti. Rencana pengembangan selanjutnya mencakup integrasi IoT untuk monitoring kondisi aset secara real-time, serta pemanfaatan AI untuk memberi rekomendasi perawatan atau renovasi sebelum terjadi kerusakan besar.

“Masa depan properti adalah data. Dan kami ingin berada di garis depan transformasi digital ini,” tutup Donan dengan yakin.

Dengan kombinasi pengalaman lapangan dan keahlian teknis, DataForge bukan sekadar alat bantu. Ia adalah navigator strategis di tengah kompleksitas bisnis properti modern. Bagi pemilik aset yang ingin naik kelas, aplikasi ini bisa jadi fondasi digital yang membawa bisnis menuju efisiensi dan profitabilitas berkelanjutan.

 

Share This Article