Kinerja Semester I 2020, Indo Tambangraya jual 11,1 juta ton batubara, pendapatan juga terdampak pandemi Covid

bintangbisnis
Kinerja Indo Tambangraya

Pandemi COVID-19 yang mewabah di berbagai penjuru dunia juga mempengaruhi kinerja perusahaan tambang batubara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM). Tampak sekali bahwa permintaan energi turun secara signifikan karena Covid ini, yang terlihat adanya koreksi yang dalam pada harga batu bara termal dan minyak semenjak awal tahun.


Kendati demikian, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM) tetap mencetak laba bersih yang positif dengan menjaga aktivitas operasional tanpa gangguan, menerapkan kendali biaya dan belanja modal dengan disiplin, serta menjaga posisi kas yang kuat melalui penerapan strategi manajemen kas yang efektif dan efisien guna memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk ekspansi secara inorganik dan pembayaran dividen secara berkala.


Angka volume penjualan sampai dengan semester pertama bergerak sesuai target di tengah harga jual rata-rata yang turun ke level USD 55,8 per ton dari USD 68,8 per ton dari periode yang sama tahun lalu. Di samping itu, China sebagai salah satu penggerak ekonomi dunia berangsur pulih pada semester pertama ini sehingga diperkirakan pada semester kedua mendatang harga dan permintaan terhadap batu bara akan membaik.


Memasuki paruh kedua, dari seluruh target volume penjualan tahun ini, Perusahaan telah mendapatkan 87% kontrak penjualan. Sebanyak 67% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan 20% lagi mengacu pada indeks harga batu bara. Oleh sebab itu Perusahaan optimistis akan mencapai target volume penjualan 22 juta ton untuk tahun ini.


Meskipun begitu, sebagai akibat penurunan harga jual rata-rata batu bara, laba bersih pada periode ini menyusut 59% menjadi USD 29 juta dari USD 69 juta pada semester pertama tahun lalu. Penurunan yang berarti tersebut juga menggerus pendapatan bersih perusahaan dari USD 893 juta menjadi USD 653 juta sedangkan marjin laba kotor turun dari 18% menjadi 14% secara year-on-year. EBIT tercatat USD 38 juta, turun 61% dari USD 96 juta pada periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih per saham dibukukan USD 0,03.


Perusahaan sepanjang paruh pertama 2020 menjual 11,1 juta ton batu bara yang diekspor ke China (3,2 juta ton), Jepang (2,6 juta ton), Indonesia (1,9 juta ton), Filipina (0,8 juta ton), Thailand (0,7 juta ton), dan negara negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara.


Sejalan dengan target volume produksi 19-20,1 juta ton untuk tahun ini, Perusahaan memproduksi 8,9 juta ton batu bara pada paruh pertama tahun 2020. Sampai dengan akhir Juni 2020, total aktiva ITM bernilai USD 1.229 juta dengan ekuitas USD 862 juta. Perusahaan memiliki posisi kas dan setara kas yang kuat sebesar USD 208 juta tanpa hutang.



Share This Article