Kisah Jatuh Bangun Ray Kroc Mendirikan McDonald’s Sebagai Pemimpin Industri Cepat Saji

bintangbisnis

Ray Kroc adalah salah satu figur paling ikonik dalam sejarah industri restoran cepat saji, sekaligus orang yang berjasa membangun jaringan McDonald’s menjadi salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia. Nama McDonald’s mungkin sudah tidak asing bagi banyak orang, namun kisah di balik kesuksesan global ini lebih dari sekadar menu burger dan kentang goreng yang terkenal.  Banyak kiat sukses dan kisah hidup Ray Kroc dalam membangun McDonald’s yang bisa dipelajari oleh pebisnis muda, terutama bagaimana ia menghadapi tantangan, kegagalan, kerja keras, dan visi yang luar biasa.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Ray Kroc lahir pada 5 Oktober 1902 di Oak Park, Illinois, sebuah kawasan pinggiran Chicago. Ia tumbuh di keluarga yang sederhana; ayahnya, Alois “Louis” Kroc, adalah seorang imigran asal Ceko yang bekerja sebagai buruh. Kroc bukanlah anak yang dilahirkan dalam kemewahan, dan keluarganya tidak memiliki latar belakang bisnis. Sejak usia muda, Kroc menunjukkan ketertarikannya pada dunia kerja. Pada usia 15 tahun, saat Perang Dunia I tengah berlangsung, Kroc memalsukan usianya agar bisa menjadi sopir ambulans untuk Palang Merah. Meskipun akhirnya perang berakhir sebelum ia sempat dikirim ke luar negeri, pengalaman ini menunjukkan jiwa petualang dan tekadnya yang kuat.

Kroc tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang bisnis atau kuliner. Setelah lulus dari SMA, dia melanjutkan berbagai pekerjaan kecil, termasuk menjadi pemain piano di radio, penjual gelas kertas, dan bahkan DJ. Pekerjaan-pekerjaan ini tidak memberinya jalan langsung menuju kesuksesan, tetapi membentuk karakternya yang pantang menyerah dan tidak takut mencoba berbagai peluang.

Orang tua Ray Kroc, Alois “Louis” Kroc dan Rose Mary Hrach, adalah imigran asal Ceko yang tiba di Amerika Serikat untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Keluarga Kroc tidaklah kaya, namun mereka memiliki etos kerja yang kuat. Ayah Kroc bekerja sebagai buruh, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Dari kedua orang tuanya, Kroc belajar pentingnya bekerja keras dan menghemat uang, sebuah nilai yang ia bawa sepanjang hidupnya.

Sejak kecil, Kroc sudah menunjukkan semangat berwirausaha. Meskipun ia tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi, ia memiliki kemampuan alami dalam berjualan. Setelah lulus dari SMA, Kroc tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, melainkan memilih bekerja. Salah satu pekerjaannya di usia muda adalah sebagai penjual gelas kertas untuk Lily Tulip Paper Cup Company. Di sinilah Kroc mengasah keterampilannya dalam menjual dan bernegosiasi, dua keterampilan yang kelak akan sangat membantunya dalam membangun bisnis.

Selama bekerja di Lily Tulip, Kroc bertemu dengan Earl Prince, seorang penemu mesin pembuat milkshake bernama Multimixer. Mesin ini mampu membuat lima milkshake sekaligus, sebuah inovasi pada saat itu. Terpesona oleh potensi penjualan produk ini, Kroc kemudian memutuskan untuk menjadi distributor mesin Multimixer, pekerjaan yang akhirnya mempertemukannya dengan restoran McDonald’s di San Bernardino, California.

Pertemuan dengan McDonald Bersaudara

Pada tahun 1954, saat Kroc berusia 52 tahun, ia mendengar tentang restoran kecil di San Bernardino yang memiliki pesanan lima Multimixer. Restoran tersebut dimiliki oleh dua bersaudara, Richard dan Maurice McDonald. Penasaran dengan keberhasilan restoran ini, Kroc melakukan perjalanan ke California untuk melihat sendiri model bisnis mereka.

Kroc terkesima dengan apa yang ia temukan. Restoran McDonald bersaudara ini menggunakan “Speedee Service System,” sebuah sistem yang revolusioner pada zamannya. Mereka merancang dapur dengan prinsip efisiensi tinggi, di mana burger, kentang goreng, dan minuman dapat disajikan dengan cepat dan dalam jumlah besar. Dengan menu yang sederhana dan fokus pada kecepatan serta kualitas, McDonald’s mampu menarik banyak pelanggan setiap hari.

Bagi Kroc, ini adalah peluang emas. Ia melihat potensi besar dalam sistem ini, tidak hanya untuk satu restoran, tetapi sebagai model bisnis yang dapat diperluas ke seluruh negeri melalui waralaba. Namun, McDonald bersaudara tidak terlalu ambisius. Mereka puas dengan kesuksesan restoran tunggal mereka dan tidak tertarik memperluasnya. Kroc, yang memiliki visi besar, melihat lebih jauh dan meyakinkan mereka untuk bekerja sama dengannya dalam membangun jaringan waralaba McDonald’s.

Jatuh Bangun dalam Merintis McDonald’s

Meskipun Kroc berhasil mendapatkan kesepakatan dengan McDonald bersaudara untuk membuka waralaba McDonald’s, perjalanan menuju sukses tidaklah mudah. Salah satu masalah utama yang dihadapinya adalah modal. Kroc tidak memiliki cukup uang untuk membuka restoran pertamanya, apalagi untuk memperluas jaringan. Ia harus berjuang keras untuk mendapatkan investor dan meminjam uang dari berbagai sumber.

Pada tahap awal, Kroc juga menghadapi banyak tantangan dalam mengelola waralaba. Waralaba adalah konsep yang relatif baru pada waktu itu, dan banyak pemilik waralaba tidak mengikuti standar yang telah ditetapkan. Konsistensi adalah salah satu kunci utama kesuksesan McDonald’s, dan Kroc menyadari bahwa tanpa konsistensi, bisnis ini tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, ia berusaha keras untuk memastikan bahwa setiap waralaba McDonald’s beroperasi dengan standar yang sama, mulai dari rasa makanan hingga kebersihan restoran.

Selain itu, Kroc juga memiliki hubungan yang rumit dengan McDonald bersaudara. Mereka sering kali tidak sejalan dalam visi untuk masa depan McDonald’s. McDonald bersaudara lebih memilih untuk mempertahankan skala kecil, sementara Kroc ingin memperluas bisnis ini secara masif. Ketegangan ini mencapai puncaknya pada tahun 1961, ketika Kroc memutuskan untuk membeli hak penuh atas McDonald’s dari McDonald bersaudara seharga $2,7 juta. Ini adalah langkah yang penuh risiko, tetapi juga langkah yang membuat Kroc memiliki kendali penuh atas arah perusahaan.

Strategi Sukses Ray Kroc

Salah satu kunci sukses terbesar Ray Kroc adalah visinya yang jelas dan kepercayaan yang mendalam terhadap sistem operasi McDonald’s. Ia memahami bahwa keunggulan McDonald’s bukan hanya terletak pada makanan yang enak, tetapi pada konsistensi dan efisiensi. Setiap McDonald’s di mana pun di dunia harus memberikan pengalaman yang sama bagi pelanggan. Oleh karena itu, Kroc menekankan standar operasional yang ketat dan pelatihan yang konsisten bagi setiap franchisee. Guna mempertahankan standar operasional yang konsisten di semua restoran McDonald’s itu, Kroc memperkenalkan sistem pelatihan yang ketat bagi setiap pemilik waralaba dan karyawan, memastikan bahwa setiap restoran McDonald’s menawarkan pengalaman yang sama.

Selain konsistensi, Kroc juga memperkenalkan inovasi-inovasi yang membuat McDonald’s terus relevan dan berkembang. Salah satu inovasi besar adalah diperkenalkannya sistem drive-thru, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan makanan tanpa harus turun dari mobil. Ini adalah inovasi yang revolusioner pada zamannya dan menjadi salah satu faktor utama keberhasilan McDonald’s di era modern.

Namun, strategi terbesar Kroc mungkin adalah model bisnis yang ia kembangkan bersama Harry Sonneborn, seorang pengacara yang membantunya menciptakan sistem leasing tanah. Dalam model ini, McDonald’s tidak hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan makanan, tetapi juga dari penyewaan tanah dan bangunan restoran kepada pemilik waralaba. Ini adalah langkah yang sangat cerdas dan membantu McDonald’s tumbuh dengan cepat tanpa harus mengeluarkan banyak modal.

Kroc sangat memahami pentingnya lokasi. Dia percaya bahwa keberhasilan sebuah restoran sangat dipengaruhi oleh di mana restoran itu berada. Oleh karena itu, dia menggandeng Harry Sonneborn itu untuk membantunya menemukan model bisnis baru: perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan dari penjualan makanan, tetapi juga dari penyewaan tanah dan bangunan restoran kepada franchisee. Ini adalah strategi revolusioner yang kemudian menjadi landasan kesuksesan finansial McDonald’s.

Perkembangan McDonald’s Saat Ini

McDonald’s kini telah berkembang menjadi jaringan restoran terbesar di dunia dengan lebih dari 38.000 gerai di lebih dari 100 negara. Perusahaan ini tidak hanya menjadi ikon global, tetapi juga simbol dari industri restoran cepat saji. Dengan menu yang terus berinovasi dan menyesuaikan dengan selera lokal di berbagai negara, McDonald’s tetap relevan di pasar yang sangat kompetitif.

McDonald’s juga dikenal sebagai salah satu perusahaan yang terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Di tengah meningkatnya kesadaran akan kesehatan, McDonald’s memperkenalkan menu-menu yang lebih sehat, seperti salad dan menu rendah kalori. Perusahaan ini juga mengurangi penggunaan bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan dan berkomitmen untuk meningkatkan keberlanjutan operasionalnya.

Meskipun McDonald’s terus menghadapi tantangan, termasuk kritik atas dampak kesehatan dari makanan cepat saji dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan ini tetap menjadi salah satu brand paling kuat di dunia. Kesuksesan McDonald’s adalah bukti dari visi, kerja keras, dan inovasi yang dibawa oleh Ray Kroc.

Kiat Sukses dari Ray Kroc

Dari perjalanan Ray Kroc, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa diambil oleh para pengusaha dan profesional bisnis:

Pentingnya Lokasi: Salah satu prinsip yang dipegang oleh Kroc adalah pentingnya lokasi restoran. Ia percaya bahwa keberhasilan sebuah restoran sangat ditentukan oleh lokasinya. Oleh karena itu, ia selalu mencari lokasi yang strategis untuk membuka restoran McDonald’s.

Model Bisnis yang Inovatif: Dengan bantuan Harry Sonneborn, Kroc menciptakan model bisnis yang memungkinkan McDonald’s tumbuh dengan cepat tanpa harus mengeluarkan modal yang besar. Model leasing tanah ini menjadi salah satu kunci utama kesuksesan finansial McDonald’s.

Konsistensi Adalah Kunci: Salah satu nilai utama yang dipegang oleh Kroc adalah konsistensi. Ia percaya bahwa pelanggan akan kembali lagi jika mereka tahu apa yang diharapkan. Oleh karena itu, Kroc memastikan bahwa setiap restoran McDonald’s di seluruh dunia beroperasi dengan standar yang sama.

Inovasi Tanpa Henti: Kroc tidak pernah puas dengan status quo. Ia selalu mencari cara baru untuk meningkatkan efisiensi, menarik lebih banyak pelanggan, dan menjaga McDonald’s tetap relevan di pasar yang berubah-ubah.

 

Penting Dibaca :

Share This Article