Investor Luar Negeri Cari Peluang Kerjasama

bintangbisnis

Dalam dunia investasi dan permodalan bisnis, ada istilah investor finansial (financial investor)  dan investor strategis (strategic investor atau strategic buyer). Dua tipe investor ini akan dijumpai ketika sebuah perusahaan sedang mencari mitra investor (non bank). Istilah ini juga akan muncul ketika seorang pemilik perusahaan sedang terpikir mencari mitra pemegang saham, maka ia akan berhadapan dengan pilihan, apakah sebaiknya menggandeng financial investor atau ke strategic investor. 

Investor tipe financial investor biasanya mengacu pada beberapa contoh jenis investor seperti perusahaan-perusahaan private equity, perusahaan modal ventura (venture capital), perusahaan hedge fund, perusahaan investasi milik sebuah keluarga kaya (family offices), perusahaan sekuritas yang mengelola dana investasi, dan investor individual seperti para pribadi yang superkaya. 

Biasanya, investor financial akan melakukan investasi untuk jangka sementara saja, antara  waktu 2-7 tahun saja setelah itu mereka akan eksit (keluar) dengan menjual sahamnya di perusahaan yang ia tanami modal itu. Cara keluarnya bisa beragam, bisa dengan jual sahamnya di bursa (IPO) atau dijual ke investor lain. 

Finansial investor ini umumnya fokus melihat bagaimana tingkat return dari perusahaan yang ia akan beli/investasi. Yang dilihat laba dan prospek laba, sedangkan bidang bisnisnya bisa fleksible. Tapi ia akan cari mitra yg bisa mengelola bisnis karena ia sendiri tidak ahli di bidang teknis pengelolaan bisnis yang digarap. 

Mereka akan sangat tertarik untuk mendalami arus kas (cashflow) yang dihasilkan dari perusahaan yang ditarget dan akan melihat bagaimana peluang pertumbuhan arus kas itu dan juga peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, atau menciptakan skala ekonomi dengan mengakuisisi perusahaan sejenis lainnya. 

Investor finansial lebih hati-hati dalam meneliti laporan keuangan perusahaan. Ingat, dana yang dikelola perusahaan financial investor ini merupakan dana pihak lain. Ia yang memutar agar bisa berkembang sehingga mereka harus sangat hati-hati. 

Umumnya mereka lebih suka mencari perusahaan yang dikelola dengan baik dengan sejarah pendapatan yang konsisten, dan lebih disukai, pendapatannya yang terus tumbuh. Mereka sangat concern melihat perkiraan laba perusahaan. Ketika melakukan investasi, atau membeli sebuah perusahaan basanya mereka tetap mempertahanan tim manajemen lama setidaknya untuk dua atau tga tahun selama perusahaan itu belum dijual ke pihak lain. Financial investor selalu butuh tim manajemen yang kuat yang bisa menjadi mitra pengelolaan bisnis. 
Sedangkan investor strategis (strategic investor) atau strategic partner adalah jenis investor yang biasanya merupakan perusahaan yang bidang bisnisnya sama atau masih ada hubungan dengan bidang bisnis yg butuh investasi. Jadi investor strategis itu bisa juga merupakan perusahaan sejenis yang menjadi pesaing, atau perusahaan pemasok, atau bahkan perushaan yang selama ini pelanggan perusahaan Anda. Misalnya, kalau bisninya consumer good, investor strategis itu bisa Indofood Group, Kalbe, Sinarmas, atau OrangTua Group.

Investor strategis biasanya melakukan investasi di sebuah perusahaan atau akusisi perusahaan karena sesuai rencana bisnis jangka panjang mereka sendiri atau bisnis baru itu bisa saling melengkapi bisnis yang sudah dimiliki. Jadi tujuannya ia investasi bisa untuk ekspansi vertikal (terhadap pelanggan atau pemasok), ekspansi horizontal (ke pasar geografis baru atau lini produk), menghilangkan persaingan, atau meningkatkan beberapa kelemahan utamanya (teknologi, pemasaran, distribusi, penelitian dan Pengembangan, dll.).

Investor strategis seringkali bersedia dan mampu membayar lebih mahal ketika ia akan akuisisi, dibanding financial investor. Ada dua alasan utama untuk ini. Pertama, pembeli strategis mungkin dapat menyadari manfaat sinergis bila aset baru itu digabung dengan bisnis lamanya. Kedua, investor strategis umumnya perusahaan besar dengan akses modal yang lebih baik. Mereka sering memiliki mata uang lain yang tersedia bagi mereka dalam bentuk saham. Pembeli strategis sering menawarkan saham, uang tunai, atau kombinasi keduanya dalam pembayaran harga beli.

Investor strategis sangat fokus pada kemungkinan bisnis baru yang akan diakuisisi atau diinvestasi bisa sinergi dan bisa diintegrasikan dengan bisnis lamanya. Investor strategis ketika investasi ia akan  mempertahankan bisnis yang baru dibeli tanpa batas waktu, yang seringkali sepenuhnya mengintegrasikan perusahaan ke dalam bisnis mereka yang ada.
Sementara investor financial, fokus melihat kemampuan menghasilkan uang dan pertumbuhan pendapatan. Mereka fokus terutama pada kemampuan perusahaan itu untuk tumbuh cepat dalam waktu singkat. Selain itu, financial investor sering membeli sebagian bisnis dengan cara hutang, yang menyebabkan mereka harus meneliti kapasitas bisnis untuk menghasilkan arus kas untuk melayani beban utang.

Investor finansial, bagaimanapun, biasanya memiliki horison waktu investasi hanya 3 – 7 tahun saja. Mereka sangat concern dengan EBITDA perusahaan dan lebih sensitif terhadap risiko siklus bisnis daripada investor strategis. Maklum, mereka selalu memikirkan strategi exit atau keluar setelah 5 tahun yang harus untung signifikan. 

Yang pasti, apapun bisnis bapak/Ibu, asal bukan bisnis rokok dan minuman keras, dan skala bisnisnya sudah diatas Rp 200 miliar, saya bisa bantu cari investor baik tipe financial investor atau strategic investor. saya siap bantu dan silahkan kontak saya.

Jangan sungkan hubungi kami untuk explore:

HP : +62 812-9951-8136 (WA)
Email: masadhi1976@gmail.com

 

Share This Article