Muhammad Fendy Leong adalah sosok pengusaha muda sukses yang berasal dari Medan. Ia tumbuh dan berkembang di bisnis ritel, mall / department store. Di Medan, nama Fendy Leong dikenal karena gebrakannya membangun ritel syariah, yakni mendirikan supermarket syariah pertama di Indonesia yang sempat mendapatkan penghargaan MURI dan juga membangun minimarket syariah.
Madinah Syariah, nama supermarket itu, merupakan anchor tenant di Plaza Millenium Medan. Fendy sejatinya merupakam anak seorang pengusaha sukses di Medan, namun ia memilih berbisnis sendiri. Mengibarkan bisnis sendiri. Orang tuanya adalah pemilik Macan Yaohan Group.Tak salah menyebut Fendy sebagai pengusaha idealis karena dalam berbisnis ia tak semata memburu profit.
Ia mengembangkan bisnis ritel syariah, memulai dengan mendirikan supermarket seluas 2500 m2, menempati dua lantai di Plaza Millenium. Ia berani mengambil resko dengan mendirikan supermarket syariah pertama dengan skala besar di Medan.
“Awalnya banyak yang pesimis, di Medan kok mendirikan ritel syariah. Tapi saya yakin peluangnya ada, tinggal masalah edukasi. Dulu bank syariah juga susah, tapi sekarang lihat, bank-bank konvensional ramai-ramai buka unit syariah,” ujar Fendy seraya menjelaskan tagline supermarketnya dengan “Halal itu Berkah”.
Rupanya keyakinan Fendy tak bertepuk sebelah tangan. Ketika penulis berkunjung di outletnya di Plaza Millenium, supermarket Madinah Syariah ini cukup ramai dikunjungi pembeli. “Jangan salah, yang berkunjung disini tak hanya Muslim, tapi juga non Muslim dan kalangan masyarakat Tonghoa Medan,” ujar Fendy.
Menurut pengamatan Fendy, supermarketnya banyak dikunjungi karena memang menerapakn seleksi ketat secara syariah baik dari sisi produk, pelayanan maupun proses, sehingga lebih aman bagi konsumen. Selain tidak menjual produk haram seperti minuman keras, pihaknya juga tak mau memasarkan produk yang proses dan bahannya tidak halal dan diimpor secara ilegal.
Tak heran, ketika banyak superarket beberapa waktu lalu anjlok penjualannya gara-gara produk impor makanan mengandung melamin, pihaknya tidak kena dampak. “Dari awal kita sudah screening, yang bahan dan prosesnya seperti itu nggak halal. Nggak higines. Semua orang apapun agamnya pasti suka dengan produk yang sudah diverfisikasi seperti itu,” katanya.
Setelah sukses membangun supermarket Madinah Syariah, Fendi sendiri segera mengembangkan minimarket syariah, tak ubahnya Alamart dan Indomart namun produk dan sistem kerjasamanya juga dnegan pola syariah. Nama minimarketnya MadinahMart, sekarang ini sudah ada dua outlet minimarketnya. Selain itu juga punya outlet-outlet minimarket yang dinamai MESMart, kerjasama investasi dengan organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah.
“Kita memang sedang mengembangkan usaha ini dengan menggandeng mitra-mitra investasi yang satu misi,” ujar ria kelahiran 10 November 1972 ini. Fendy Leong juga aktif berkegiatan sosial selain menekuni bisnisnya.
Bacaan lainnya :
- Belajar Dari Pengusaha Muslim Terkaya Dunia, Azim Premji
- Kiprah Lima Sekawan Besarkan Bisnis Pendidikan BSI
- Robin Wibowo dan Bisnis Furniture Mewah Veranda
- Mengelola Bisnis Kampus Ala UGM
- Strategi Mars Group Bangun Rantai Pasok Cokelat di Indonesia
- Belajar Dari Sukses Kosmetik Lokal Merek La Tulipe
- Rahasia Sukses Pendiri Mayora Group Yang Produk-Produknya Laris-Manis