Pebisnis logistik dan pelayaran umumnya tentu tahu Evergreen shipping atau Evergrine Marine. Ini adalah perusahaan pelayaran berbasis kontainer yang sangat terkenal di Asia. Di pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia pun sangat banyak petikemas atau kontainer bertuliskan Evergreen. Pun armada truk di jalan-jalan, banyak bak truk kontainer bertuliskan Evergreen. Evergreen ini perusahaan pelayaran besar yang dibangun dari sebuah mimpi. Pendirinya adalah pengusaha ulet yang dulunya memulainya dari nol, hanya seorang awal kapal. Ia mampu mengubah mimpi kecil menjadi kenyataan besar yang mendunia. Orang itu adalah Chang Yung-fa, pendiri Evergreen Marine Corporation yang kini merupakan salah satu raksasa global dalam industri transportasi laut.
Kisah dan kiat sukses bisnis Chang Yung-fa sangat menarik, sebuah kisah perjalanan panjang yang penuh lika-liku, ketekunan, serta strategi cerdik dalam membangun bisnis pelayaran kontainer. Dari satu kapal kargo yang berlayar di perairan regional, kini telah mengelola lebih dari 200 kapal kontainer yang mengarungi lautan internasional. Dengan strateginya yang jitu, Evergreen telah berkembang menjadi salah satu nama besar dalam pelayaran dunia.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Chang Yung-fa lahir pada tahun 1927 di Kabupaten Su’ao, Taiwan, di tengah keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai nelayan, dan keluarganya bergantung pada hasil tangkapan laut untuk bertahan hidup. Kehidupan yang keras di desa pesisir membentuk Chang menjadi sosok yang tangguh dan penuh semangat. Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan kehidupan di laut, dan laut menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari. Inilah yang kelak menumbuhkan minatnya dalam industri pelayaran.
Chang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal yang tinggi. Ia tidak mengecap bangku kuliah di universitas ternama, namun semangat belajarnya tidak terbatas pada institusi akademik. Chang banyak belajar dari pengalaman hidup dan dunia kerja. Pada usia 18 tahun, Chang memulai kariernya sebagai awak kapal di perusahaan pelayaran lokal. Di sinilah ia mempelajari seluk-beluk industri pelayaran, mulai dari pengelolaan kapal hingga logistik, yang kelak menjadi bekal berharga dalam perjalanan bisnisnya.
Awal Mula Perusahaan Pelayaran Evergreen: Dibangun dari Nol
Pada tahun 1968, di usia 41 tahun, Chang Yung-fa mengambil langkah berani dengan mendirikan Evergreen Marine Corporation. Ia memulai dengan modal kecil dan hanya memiliki satu kapal kargo. Awal perjalanan Evergreen penuh dengan tantangan. Saat itu, industri pelayaran berada dalam kondisi yang tidak stabil. Persaingan ketat dan volatilitas pasar membuat banyak perusahaan pelayaran kesulitan untuk bertahan. Namun, Chang memiliki visi yang berbeda. Ia percaya bahwa ada celah dalam industri ini yang bisa dimanfaatkan: layanan yang lebih cepat, lebih andal, dan lebih efisien.
Kapal pertama Evergreen melayani rute regional antara Taiwan, Hong Kong, dan Jepang. Namun, tak lama setelah operasi dimulai, masalah besar muncul. Kapal pertama mereka mengalami kerusakan serius akibat badai di tengah laut. Perbaikan kapal memakan biaya besar, dan hampir membuat perusahaan yang baru saja berdiri ini bangkrut. Tapi Chang tidak menyerah. Ia melakukan pinjaman besar dan memutar otak untuk menjaga kapal tetap berlayar.
Kesulitan keuangan yang dihadapi pada awal berdirinya Evergreen adalah salah satu ujian terberat dalam perjalanan Chang. Namun, ketekunannya terbukti membawa hasil. Setelah kapal kembali beroperasi, Chang mulai memperbaiki manajemen operasionalnya dan memperketat pengawasan terhadap biaya. Perlahan tapi pasti, Evergreen mulai menunjukkan peningkatan kinerja.
Kegagalan yang Membentuk Kesuksesan
Di balik kisah sukses Evergreen, terdapat berbagai kegagalan dan kesulitan yang harus dihadapi Chang Yung-fa. Selain masalah kerusakan kapal, Chang juga menghadapi tantangan dalam mencari klien dan membangun reputasi perusahaan. Sebagai pemain baru di industri yang sudah penuh dengan raksasa pelayaran, Evergreen harus berjuang keras untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggannya.
Salah satu kegagalan besar yang dialami Chang adalah ketika ia mencoba memperluas operasi Evergreen ke pasar internasional untuk pertama kalinya. Pada saat itu, Evergreen belum cukup dikenal, dan banyak mitra bisnis yang meragukan kemampuannya. Beberapa rencana ekspansi gagal total karena masalah logistik dan biaya yang membengkak. Namun, setiap kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi Chang. Ia selalu memandang kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki strategi bisnisnya.
Momentum Kesuksesan: Langkah Besar di Tahun 1970-an
Momentum kesuksesan Evergreen datang pada tahun 1972 ketika Chang memutuskan untuk melakukan ekspansi besar-besaran ke pasar internasional. Ia meluncurkan layanan pelayaran yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Amerika Utara. Ini adalah langkah yang sangat berani, mengingat perusahaan baru berusia beberapa tahun dan masih berjuang di pasar regional. Namun, Chang percaya bahwa peluang besar ada di pasar global.
Strategi ini terbukti jitu. Layanan pelayaran Evergreen yang baru menawarkan kecepatan dan keandalan yang tidak dimiliki oleh banyak pesaing. Evergreen juga menerapkan konsep operasi non-stop, di mana kapal mereka tidak akan berhenti di setiap pelabuhan kecuali untuk bongkar muat barang, sehingga mempercepat waktu pengiriman. Ini membuat Evergreen menjadi pilihan favorit bagi banyak perusahaan yang ingin mengirim barang dengan cepat dan aman.
Di tengah persaingan ketat, Evergreen terus memperluas armadanya. Dalam waktu singkat, perusahaan ini memiliki lebih dari 10 kapal yang melayani rute internasional. Pada tahun 1975, Evergreen berhasil mencatatkan keuntungan besar, dan Chang menggunakan keuntungan ini untuk berinvestasi dalam kapal-kapal baru dan teknologi modern.
Strategi Kunci dalam Membangun Bisnis
Kesuksesan Evergreen tidak lepas dari strategi bisnis yang cerdas dan inovatif. Ada beberapa strategi utama yang diimplementasikan Chang dalam membangun Evergreen menjadi salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia:
Efisiensi Operasional: Evergreen dikenal karena fokusnya pada efisiensi. Chang selalu mencari cara untuk meningkatkan produktivitas, baik dalam hal manajemen kapal maupun pengelolaan logistik. Ia memastikan bahwa setiap kapal Evergreen beroperasi dengan tingkat efisiensi maksimal.
Inovasi Teknologi: Seiring berkembangnya industri pelayaran, teknologi memainkan peran penting. Chang menyadari hal ini dan terus berinvestasi dalam teknologi kapal terbaru. Evergreen menjadi salah satu perusahaan pelayaran pertama yang mengadopsi kapal-kapal ramah lingkungan dan hemat energi.
Jaringan Global: Untuk memperluas jangkauan globalnya, Chang membangun jaringan rute pelayaran yang menghubungkan berbagai benua. Evergreen kini melayani lebih dari 240 pelabuhan di seluruh dunia, menjadikannya salah satu jaringan pelayaran terbesar di dunia.
Diversifikasi Layanan: Evergreen tidak hanya fokus pada pengiriman barang kontainer, tetapi juga menawarkan berbagai jenis layanan, termasuk pengangkutan kargo umum dan proyek logistik besar. Diversifikasi ini membantu perusahaan bertahan di tengah fluktuasi pasar.
Kepemimpinan Visioner: Chang Yung-fa memimpin Evergreen dengan visi yang jelas dan tekad yang kuat. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tidak takut mengambil risiko, namun juga bijak dalam membuat keputusan bisnis.
Evergreen Hari Ini
Saat ini, Evergreen Marine Corporation adalah salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia. Perusahaan ini mengoperasikan lebih dari 200 kapal kontainer dengan kapasitas angkut lebih dari 1,5 juta TEU (Twenty-foot Equivalent Unit) kontainer. Evergreen terus berkembang dengan melayani rute pelayaran yang mencakup Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika. Jaringan pelabuhannya mencakup lebih dari 240 lokasi di seluruh dunia.
Kinerja Evergreen terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, bahkan di tengah tantangan global seperti pandemi COVID-19. Selama pandemi, permintaan akan pengiriman barang meningkat, dan Evergreen berhasil memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan operasional dan efisiensi layanan. Meskipun menghadapi beberapa insiden seperti kasus kapal Ever Given yang terjebak di Terusan Suez pada tahun 2021, Evergreen tetap menjadi salah satu pemimpin industri pelayaran dunia.
Chang Yung-fa, meskipun telah berpulang pada tahun 2016, meninggalkan warisan yang luar biasa dalam dunia bisnis pelayaran. Di bawah kepemimpinan putranya dan manajemen baru, Evergreen terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri ini. Evergreen kini tidak hanya dikenal sebagai perusahaan pelayaran, tetapi juga sebagai simbol ketekunan, inovasi, dan visi jangka panjang dalam bisnis.
Kisah Chang Yung-fa dan Evergreen Marine Corporation adalah sebuah pelajaran penting. Pertama, kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari proses menuju kesuksesan. Chang mengalami banyak kegagalan di awal perjalanannya, namun ia selalu bangkit dan belajar dari setiap kegagalan tersebut. Kedua, inovasi dan efisiensi adalah kunci untuk bertahan di industri yang kompetitif. Evergreen berhasil menonjol di antara pesaingnya berkat fokus pada efisiensi operasional dan adopsi teknologi baru. Ketiga, visi jangka panjang adalah fondasi dari setiap bisnis yang sukses. Chang Yung-fa memiliki visi besar untuk Evergreen, dan ia selalu berani mengambil langkah-langkah besar untuk mewujudkan visi tersebut.