Pernah menginap atau melihat Hotel Utsman bin Affan yang lokasinya di dekat Masjid Nabawi Madinah? Hotel megah itu berdiri setinggi 15 lantai, dengan setiap lantai memiliki 24 kamar, sehingga total terdapat 360 kamar.
Hotel ini dilengkapi dengan dua restoran besar, enam unit perbelanjaan, dan berbagai fasilitas lain yang menjadikannya sebagai hotel bintang lima. Lokasinya yang strategis, dekat dengan Masjid Nabawi, menjadikannya pilihan utama bagi para jamaah yang berkunjung ke Madinah. Hotel ini dikembangkan dari wakaf Imam Utsman bin Affan, khalifah ketiga dalam sejarah Islam.
Imam Utsman bin Affan, dikenal karena kedermawanannya yang luar biasa. Salah satu amal jariyahnya yang paling terkenal adalah wakaf sumur Raumah di Madinah. Menariknya, manfaat dari wakaf tersebut masih dirasakan hingga saat ini, bahkan berkembang menjadi sebuah hotel yang berlokasi dekat dengan Masjid Nabawi. Hotel ini dikenal dengan nama Hotel Utsman bin Affan.
Sejarah Wakaf Sumur Raumah
Pada masa awal hijrah kaum Muslimin ke Madinah, mereka menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Sumur Raumah, yang dimiliki oleh seorang Yahudi, adalah salah satu sumber air utama saat itu. Pemiliknya menjual air dengan harga tinggi, sehingga tidak semua orang mampu membelinya. Melihat kondisi ini, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membeli sumur Raumah dan mewakafkannya untuk kaum Muslimin, maka baginya surga.”
Utsman bin Affan, dengan kedermawanannya, membeli sumur tersebut dan mewakafkannya untuk kepentingan umat Islam. Air dari sumur ini kemudian digunakan secara gratis oleh masyarakat Madinah. Selain itu, air dari sumur Raumah juga digunakan untuk mengairi kebun kurma yang berada di sekitarnya. Kebun ini berkembang pesat dan menjadi sumber pendapatan yang signifikan.
Perkembangan Wakaf Hingga Menjadi Hotel
Seiring berjalannya waktu, kebun kurma yang berasal dari wakaf Utsman bin Affan terus menghasilkan buah yang melimpah. Hasil penjualan kurma tersebut sebagian disalurkan kepada anak yatim dan fakir miskin, sementara sebagian lainnya disimpan dalam sebuah rekening atas nama Utsman bin Affan. Rekening ini dikelola oleh Kementerian Wakaf Arab Saudi.
Dana yang terkumpul dalam rekening tersebut terus berkembang. Pada akhirnya, pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menginvestasikan dana tersebut dengan membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah, area eksklusif yang berdekatan dengan Masjid Nabawi. Di atas tanah inilah dibangun Hotel Utsman bin Affan, sebuah hotel bintang lima yang megah. Hotel itu dinamai Waqf Outhman Bin Affan Hotel
Detail Hotel Utsman bin Affan
Hotel Utsman bin Affan berdiri setinggi 15 lantai, dengan setiap lantai memiliki 24 kamar, sehingga total terdapat 360 kamar. Hotel ini dilengkapi dengan dua restoran besar, enam unit perbelanjaan, dan berbagai fasilitas lain yang menjadikannya sebagai hotel bintang lima. Lokasinya yang strategis, dekat dengan Masjid Nabawi, menjadikannya pilihan utama bagi para jamaah yang berkunjung ke Madinah.
Pengelolaan dan Manfaat
Hotel ini dikelola oleh jaringan hotel internasional, Sheraton, yang memastikan standar pelayanan kelas dunia bagi para tamu. Pendapatan yang dihasilkan dari operasional hotel, setelah dikurangi biaya operasional dan keuntungan untuk pengelola, disalurkan sesuai dengan prinsip wakaf. Sebagian digunakan untuk membantu anak yatim dan fakir miskin, sementara sisanya disimpan kembali dalam rekening atas nama Utsman bin Affan untuk pengembangan lebih lanjut.
Kisah wakaf Utsman bin Affan yang dimulai dari pembelian sumur Raumah hingga berkembang menjadi sebuah hotel bintang lima di dekat Masjid Nabawi adalah bukti nyata dari keberkahan amal jariyah. Amal yang dilakukan dengan ikhlas dan dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi umat, bahkan berabad-abad setelahnya. Ini juga menjadi inspirasi bagi kita semua tentang pentingnya berkontribusi untuk kepentingan umat melalui wakaf dan amal jariyah lainnya.