Lain Negara, Lain Pula Cara Merayakan Lebaran Idul Fitri

bintangbisnis

Lebaran Idul Fitri bukan sekadar momen religius, melainkan perayaan budaya yang melampaui batas negara dan bahasa. Di Indonesia, gema takbir menggema di malam terakhir Ramadhan, jalanan dipenuhi pemudik yang bergegas pulang, dan aroma ketupat serta opor ayam menyeruak di setiap sudut rumah. Namun, di belahan dunia lain, euforia Idul Fitri juga dirayakan dengan cara yang tak kalah meriah dan unik. Dari Istanbul hingga Kuala Lumpur, dari Karachi hingga Dubai, perayaan Idul Fitri menghidupkan semangat kebersamaan dalam ragam bentuk yang mencerminkan budaya lokal masing-masing negara. Mari kita telusuri bagaimana negara-negara seperti Turki, Pakistan, India, Nigeria, Uni Emirat Arab, dan Malaysia menyambut hari kemenangan ini.

Turki: Idul Fitri, atau ‘Ramazan Bayramı’, sebagai Hari Manis

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan nama “Ramazan Bayramı” atau “Hari Raya Ramadhan.” Lebaran di negeri dua benua ini memiliki ciri khas tersendiri: mereka menyebutnya sebagai “Şeker Bayramı” atau “Festival Manisan.” Tradisi ini berasal dari kebiasaan anak-anak yang mengunjungi rumah-rumah tetangga dan keluarga untuk mendapatkan permen dan cokelat. Bukan hanya anak-anak yang menikmati momen ini, tetapi juga orang dewasa yang menyajikan berbagai makanan manis sebagai bentuk kegembiraan dan rasa syukur.

Setelah shalat Idul Fitri di masjid-masjid bersejarah seperti Masjid Sultanahmet atau Hagia Sophia, masyarakat Turki mengunjungi kerabat untuk meminta maaf dan bersilaturahmi. Para generasi muda biasanya mencium tangan orang tua mereka sebagai tanda hormat. Dalam suasana yang lebih modern, pemerintah Turki pun menetapkan hari libur nasional selama tiga hari, memungkinkan masyarakat untuk bepergian dan menikmati waktu bersama keluarga.

Pakistan: Idul Fitri dan Keindahan Kurta Shalwar

Di Pakistan, perayaan Idul Fitri benar-benar menjadi pesta besar. Sehari sebelum Lebaran, Chand Raat (Malam Bulan) menjadi momen spesial di mana orang-orang turun ke jalan untuk membeli pakaian baru, perhiasan, dan henna untuk menghias tangan mereka. Pasar-pasar besar seperti Anarkali Bazaar di Lahore dan Karachi’s Saddar Market dipadati pembeli yang antusias menyambut hari kemenangan.

Pada pagi hari Idul Fitri, para pria mengenakan kurta shalwar atau sherwani, sementara wanita mengenakan pakaian berwarna cerah dengan perhiasan tradisional. Setelah shalat Id, orang-orang berkumpul untuk menikmati Sheer Khurma, hidangan manis berbahan dasar susu dan bihun, yang menjadi simbol kemakmuran dan kebahagiaan. Perayaan ini juga menjadi ajang untuk berbagi kebahagiaan dengan kaum dhuafa melalui zakat dan sedekah.

India: Idul Fitri dalam Keanekaragaman

Sebagai rumah bagi populasi Muslim terbesar kedua di dunia, India merayakan Idul Fitri dengan cara yang beragam di setiap daerah. Kota seperti Delhi, Lucknow, dan Hyderabad menjadi pusat perayaan yang penuh warna. Masjid-masjid besar seperti Jama Masjid di Delhi dipadati jamaah yang datang untuk shalat Id, diikuti dengan kegiatan sosial seperti berbagi makanan dengan kaum miskin.

Kuliner menjadi elemen utama dalam perayaan Idul Fitri di India. Biryani khas Hyderabad, Nihari dari Lucknow, dan tentu saja Sheer Khurma menjadi makanan wajib yang disajikan di meja makan keluarga. Selain itu, tradisi Eidi, di mana anak-anak menerima uang saku dari orang tua dan kerabat sebagai tanda kasih sayang, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.

Nigeria: Lebaran dalam Semangat Komunal

Nigeria, negara dengan populasi Muslim terbesar di Afrika, merayakan Idul Fitri dengan penuh semangat. Di kota-kota seperti Kano, Lagos, dan Abuja, perayaan Idul Fitri dikenal sebagai Sallah. Momen ini menjadi ajang pertemuan keluarga dan komunitas dalam skala besar.

Di Nigeria, shalat Id diadakan di lapangan luas yang bisa menampung ribuan jamaah. Setelahnya, masyarakat menikmati berbagai hidangan khas seperti Jollof Rice, Suya (sate pedas khas Afrika), dan Miyan Kuka (sup hijau tradisional). Kegiatan berbagi dengan sesama juga sangat ditekankan, dengan banyak keluarga yang menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada kaum yang membutuhkan.

Uni Emirat Arab: Lebaran di Negeri Mewah

Sebagai pusat keuangan dan wisata dunia, Dubai dan Abu Dhabi menyajikan perayaan Idul Fitri dalam kemasan yang mewah. Selain shalat Id di masjid-masjid megah seperti Sheikh Zayed Grand Mosque, perayaan di Uni Emirat Arab juga dikenal dengan pertunjukan kembang api spektakuler di Burj Khalifa dan Palm Jumeirah.

Pusat perbelanjaan seperti Dubai Mall dan Mall of the Emirates menawarkan diskon besar-besaran selama Idul Fitri, menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Bagi penduduk lokal, perayaan Idul Fitri juga menjadi waktu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah-rumah besar mereka, menikmati hidangan khas seperti Harees dan Majboos.

Malaysia: Lebaran dengan Budaya Open House

Di Malaysia, Idul Fitri disebut sebagai Hari Raya Aidilfitri dan dirayakan dengan open house, di mana rumah-rumah terbuka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahmi. Tidak hanya keluarga dan teman dekat, bahkan tamu asing dan tetangga non-Muslim juga diundang untuk menikmati makanan dan kebersamaan.

Shalat Id biasanya dilakukan di masjid-masjid besar seperti Masjid Negara di Kuala Lumpur. Setelah itu, masyarakat berkumpul di rumah keluarga besar untuk menikmati hidangan khas seperti Rendang, Lemang, dan Ketupat Palas. Selain itu, seperti di Indonesia, masyarakat Malaysia juga memiliki tradisi duit raya, di mana anak-anak diberikan uang saku sebagai bentuk kebahagiaan dan keberkahan di hari raya.

Idul Fitri yang Mendunia

Idul Fitri memang dirayakan dengan cara yang berbeda di setiap negara, tetapi esensinya tetap sama: kebersamaan, berbagi, dan rasa syukur. Dari Turki hingga Malaysia, dari Pakistan hingga Uni Emirat Arab, kemeriahan Lebaran melampaui batas geografis dan menjalin persaudaraan dalam syukur dan budaya yang beragam. Meski setiap negara memiliki keunikan masing-masing, satu hal yang pasti: Idul Fitri selalu menjadi simbol kemenangan spiritual dan kebahagiaan bersama bagi seluruh umat Islam di dunia.

 

Share This Article