Keberkahan harta adalah sesuatu yang diidamkan oleh setiap Muslim. Harta yang berkah bukan hanya cukup secara materi, tetapi juga memberikan ketenangan hati, kebahagiaan, serta manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam Islam, keberkahan harta tidak diukur dari jumlahnya semata, tetapi dari sejauh mana harta itu mendekatkan pemiliknya kepada Allah SWT dan membawa manfaat luas bagi sesama. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan orang saleh.” (HR. Ahmad).
Lantas, bagaimana cara mendapatkan keberkahan dalam harta? Berikut adalah lima cara utama yang diajarkan dalam Islam:
- Mencari Harta dengan Cara yang Halal
Keberkahan harta sangat bergantung pada cara mendapatkannya. Islam sangat menekankan bahwa setiap Muslim harus memperoleh harta dengan cara yang halal dan baik. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dalam perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.” (QS. An-Nisa: 29).
Mencari rezeki dengan cara halal berarti menghindari riba, suap, penipuan, perjudian, serta segala bentuk bisnis yang mengandung unsur haram. Rasulullah SAW bersabda: “Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih layak baginya.” (HR. At-Tirmidzi). Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memastikan bahwa sumber pendapatannya bersih dan sesuai dengan syariat Islam.
- Membayar Zakat dan Bersedekah
Salah satu kunci utama dalam memperoleh keberkahan harta adalah dengan menunaikan zakat dan bersedekah. Allah SWT berfirman:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS. At-Taubah: 103).
Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana untuk membersihkan harta dan jiwa. Sementara itu, sedekah adalah amalan yang tidak hanya menambah keberkahan, tetapi juga membuka pintu rezeki yang lebih luas. Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim).
Secara logika, sedekah tampaknya mengurangi harta, tetapi dalam kenyataannya, Allah menggantinya dengan cara yang tidak disangka-sangka. Banyak kisah nyata membuktikan bahwa orang yang gemar bersedekah justru semakin sukses dalam bisnis dan kehidupannya.
- Berusaha dan Bekerja dengan Ikhlas dan Jujur
Keberkahan harta juga bergantung pada usaha yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kejujuran. Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya bekerja keras dan mencari nafkah dengan cara yang baik:
“Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri.” (HR. Bukhari).
Dalam dunia bisnis dan pekerjaan, banyak orang tergoda untuk memperoleh keuntungan dengan cara yang tidak jujur, seperti menipu, menimbun barang, atau memanipulasi harga. Padahal, kejujuran adalah salah satu faktor utama yang mendatangkan keberkahan dalam rezeki.
Rasulullah SAW juga menjanjikan keberkahan bagi pedagang yang jujur:
“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada di hari kiamat.” (HR. At-Tirmidzi).
Karena itu, bekerja dan berbisnis dengan niat baik serta kejujuran bukan hanya mendatangkan keberkahan harta, tetapi juga menempatkan seseorang pada derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.
- Menghindari Sifat Kikir dan Tamak
Sifat kikir atau bakhil adalah penghalang keberkahan harta. Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang telah diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa (kikir itu) baik bagi mereka. Sebenarnya, itu buruk bagi mereka.” (QS. Ali Imran: 180).
Orang yang terlalu mencintai harta dan enggan berbagi sering kali hidup dalam ketidaktenangan. Sebaliknya, mereka yang dermawan dan tidak tamak justru merasakan ketenangan dalam hidupnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang membebaskan seseorang dari kesulitan dunia, Allah akan membebaskannya dari kesulitan di hari kiamat.” (HR. Muslim).
Orang yang tidak tamak dan ikhlas membantu orang lain dengan hartanya akan mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan yang hakiki.
- Bersyukur dan Tidak Lalai dalam Beribadah
Keberkahan harta juga bisa diperoleh dengan mensyukuri apa yang telah Allah berikan. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).
Rasa syukur bukan hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga dengan cara menggunakan harta untuk hal-hal yang baik. Orang yang selalu bersyukur akan diberi tambahan nikmat oleh Allah SWT, termasuk dalam hal rezeki.
Selain itu, menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah juga menjadi faktor penting dalam keberkahan harta. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya, maka dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk.” (HR. At-Tirmidzi).
Artinya, jika seseorang lebih memprioritaskan akhirat, maka urusan dunia pun akan dimudahkan. Oleh karena itu, penting bagi seorang Muslim untuk menjaga shalat, membaca Al-Qur’an, dan selalu berdoa agar mendapatkan keberkahan dalam rezekinya.
Keberkahan harta bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga tentang ketenangan, manfaat, dan ridha Allah SWT. Lima cara utama untuk mendapatkan keberkahan harta adalah mencari rezeki yang halal, menunaikan zakat dan bersedekah, bekerja dengan jujur dan ikhlas, menghindari sifat kikir dan tamak, serta selalu bersyukur dan tidak lalai dalam ibadah. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, insyaAllah harta yang kita miliki akan berkah dan membawa kebahagiaan di dunia serta di akhirat.